Perjanjian New York Diteken di Kandang Sapi - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan
OPINI  

Perjanjian New York Diteken di Kandang Sapi

Alex Runggeary, anggota Satupena. Foto: Istimewa

Loading

Oleh Alex Runggeary

Anggota Satupena

BANYAK dari kita mungkin saja belum tahu kalau Perjanjian New York atau New York Agreement. Perjanjian New York perjanjian yang diprakarsai Amerika Serikat untuk terjadinya pemindahan kekuasaan atas Papua barat dari Belanda ke Indonesia yang diteken atau ditandatangani pada 15 Agustus 1962.

Setelah Papua merdeka pada 1 Desember 1961 dilanjutkan dengan pengibaran Bendera Bintang Kejora di depan pertokoan panjang (saat ini Gedung Kesenian) menghadap Lapangan Imbi Holandia. 

Beberapa minggu kemudian pada Desember 1961 Presiden Soekarno mendeklarasikan Tri Komando Rakyat (Trikora) di Yogyakarta untuk merebut Irian Barat. Perang antara Belanda dan Indonesia tak terhindarkan.

Soekarno mengangkat Soeharto sebagai Panglima Mandala Operasi Pembebasan Irian Barat melatih ribuan sukarelawan untuk diterjunkan ke Irian Barat. Termasuk banyak putra-putra Papua yang lari menyeberang ke Indonesia lewat perbatasan laut Sorong ke Ambon dan kemudian ke tanah Jawa.

Sial tak dapat ditolak, KRI Macan Tutul ditenggelamkan Belanda dengan mudah. Dua kapal dan dua pesawat telah menunggu di koordinat yang tepat sesuai petunjuk. Macan Tutul ditenggelamkan tanpa kesulitan berarti. 

Dua kapal cepat lainnya kemudian berbalik arah, lari terbirit-birit meninggalkan TKP dengan banyak sukarelawan yang masih terapung-apung di kegelapan malam Laut Aru pada Februari 1962. Konon ada bocoran info intelijen yang sampai ke pihak Belanda pada waktu itu. (Baca, Greg Poulgrain: Bayang-Bayang Intervensi)

Belanda menghadirkan Kapal Induk Karel Doorman dengan berbagai kapal fregat kelas Groningen. “Sore itu saya lihat kapal perang itu meninggalkan pelabuhan Hollandia dengan kecepatan penuh. Kelihatan seperti akan masuk ke dalam air saking lajunya,” ujar Menase Poei, putra Tanjung Kayu Batu dalam kesaksiannya. 

Apakah itu dalam penyerangan di Laut Aru? Tak ada yang bisa memastikan. Perang Belanda dan Indonesia sepertinya akan berkembang menjadi besar dan akan sulit dikendalikan. Pemerintah Amerika Serikat kemudian melakukan intervensi dengan mengajak kedua pihak untuk berunding.

Amerika punya dua kepentingan yaitu mencegah pengaruh komunis masuk ke Indonesia dan memperoleh konsesi menambang emas di Grasberg, Nederlands Nieuw Guinea. Kepentingan pertama adalah resmi dari Presiden John F Kennedy (JFK) sedangkan rencana kedua tak diketahui JFK. Ini operasi mata-mata Amerika Serikat (CIA) yang dipimpin oleh Penasehat Keamanan Allen Dulles.

Allen memiliki informasi lengkap tentang sumber daya alam (SDA) Papua yang tak dimiliki siapapun. Betapa tidak, sejak masa mudanya ia bekerja sebagai seorang pengacara muda pada perusahaan minyak milik Rokeffeler yang bekerjasama dengan Shell dari Belanda yang di kemudian hari terbentuk Nederlandsch Nieuw-Guinea Petroleum Maatschappij (NNGPM) di Sorong. “Di sini tambang minyaknya bersih tak perlu banyak repot untuk mengolahnya,” kata Allen pada suatu waktu mengenang kekayaan minyak mentah Papua yang relatif bersih.

Dari Sorong pula Allen mendapatkan informasi tentang ekspedisi Dozy ke Ertsberg yang terkenal itu. Alen terus mencari tahu laporan itu tetapi tak pernah menemukannya. Beberapa waktu kemudian setelah timbul niat membantu Indonesia mencegah komunisme, di sela itu ia kontak dengan Freeport Sulfur. 

Adalah Wilson yang mendapat tugas mencari tahu laporan itu. Dan ditemukan di Belanda di salah satu perpustakaan di sana. Laporan itu sendiri tak digubris siapapun. Bahkan telah dimakan rayap pula. Inilah cikal bakal ekspedisi Wilson pada April-Juli 1961 yang ditemani manusia ajaib Mozes Kilangin.

Anyway, perundingan antara Belanda dan Indonesia atas bantuan Allen Dulles dilaksanakan pada Maret 1962 sampai akhirnya ditandatangani pada 15 Agustus 1962 di Ranch (Peternakan Sapi) di luar kota New York, milik salah seorang teman Allen Dulles

Jadi bukan di gedung mewah manapun seperti kebanyakan bayangan kita. Ternyata, kertas-kertas perjanjian itu sendiri sampai saat ini masih berbau (tai sapi).

Tinggalkan Komentar Anda :