Wajah Nabire Masih Kotor, Ribka Perintahkan ASN Bersihkan Sampah Jelang Kunjungan Tiga Hari Wakil Presiden di Papua Tengah - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Wajah Nabire Masih Kotor, Ribka Perintahkan ASN Bersihkan Sampah Jelang Kunjungan Tiga Hari Wakil Presiden di Papua Tengah

Wakil Presiden Republik Indonesia Prof Dr KH Ma’ruf Amin. Sumber foto: Tagar.id, 20 Oktober 2019

Loading

NABIRE, ODIYAIWUU.com — Penjabat Gubernur Provinsi Papua Tengah Dr Ribka Haluk, S.Sos, MM meminta seluruh aparatur sipil negara (ASN) di Papua Tengah mendukung stabilitas keamanan terkait kunjungan Wakil Presiden Prof Dr KH Ma’ruf Amin dan rombongan selama tiga hari baik di Mimika maupun di Nabire mulai, Selasa-Kamis (11-13/7) di Papua Tengah.

Selain itu, menurut Ribka, saat kunjungan Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Nabire yang dijadwalkan terjadi pada Kamis (13/7), dalam pidato tersebut pihaknya mengaku sudah memerintahkan Kepala Dinas Kebersihan Provinsi Papua Tengah untuk mengerahkan para aparatur sipil negara (ASN) dengan melibatkan unsur TNI-Polri melakukan kerja bakti bersama.

“Jadi, unsur ASN, TNI maupun Polri (kerja bakti) dimulai dari kantor masing-masing karena kelihatan kota kita ini masih kotor. Jadi, (kerja bakti) mulai dari rumah masing-masing, lihat lingkungan di depan dan pinggir jalan. Kalau ada rumput tinggi, ada sampah-sampah mulai dibersihkan,” ujar Ribka saat apel di halaman kantor gubernur sebagaimana dilihat dari tayangan video Biro Umum Setda Papua Tengah yang beredar di sejumlah grup WhatsApp diperoleh Odiyaiwuu.com dari Nabire, Senin (10/7).

Di awal arahannya merujuk video tersebut, Ribka, birokrat senior Papua dan doktor Ilmu Manajemen jebolan Universitas Cenderawasih Jayapura mengatakan, Wakil Presiden Ma’ruf Amin akan melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Mimika dan Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah selama tiga hari, mulai Selasa-Kamis (11-13/7).

“Khusus untuk Pemerintah Provinsi Papua Tengah, pada tanggal 12 Juli Pak Wapres sudah berkunjung ke Papua Tengah tetapi di Mimika. Ada beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan di sana,” ujar Ribka saat apel di halaman Kantor Gubernur Papua Tengah sebagaimana dilihat dari tayangan video Biro Umum Setda Papua Tengah yang diperoleh dan dikutip Odiyaiwuu.com, Senin (10/7).

Ribka menambahkan, pada Kamis (13/7), rombongan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan beberapa menteri akan melakukan kunjungan resmi di Kabupaten Nabire. Kunjungan kerja Ma’ruf Amin di Nabire, sebut Ribka, akan dihadiri delapan bupati di Papua Tengah dan beberapa tamu undangan. Para bupati di wilayah adat Meepago (Papua Tengah) yakni Bupati Nabire, Puncak Jaya, Paniai, Mimika, Puncak, Dogiyai, Intan Jaya, dan Deiyai.

Salah satu agenda yang akan menjadi legasi (warisan) yaitu prosesi peletakan batu pertama untuk lokasi pembangunan kantor pusat pemerintahan Provinsi Papua Tengah. Dari empat DOB (daerah otonom baru, provinsi), ujar Ribka, Papua Tengah merupakan provinsi yang pertama kali akan melaksanakan itu (peletakan batu pertama).

“Mari kita beri aplaus. (Sukses peletakan batu pertama) dengan tantangan luar biasa dan dukungan dari seluruh masyarakat. Hari Kamis (13/7) kami akan hadir dalam prosesi peletakan batu pertama,” lanjut Ribka, yang juga Staf Ahli Mendagri Bidang Aparatur dan Pelayanan Publik.

Menurutnya, mulai Senin (10/7), pihak Dinas Pekerjaan Umum dan seluruh dinas sudah mulai mengambil peran dalam rangka sukses pelaksanaan kegiatan kunjungan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Di Nabire, Wakil Presiden Maruf Amin dijadwalkan mengunjungi kelompok Himpunan Kelompok Usaha Hidup Petani Nyata (Hipeta).

“Kegiatan ini (Hipeta) akan dilaksanakan di Pantai Menase. SOP (standard operating procedure) kunjungan ini sangat tinggi sehingga tidak semua orang akan terlibat ke sana. Tugas kita sebagai ASN adalah mendukung stabilitas keamanan dan beberapa kegiatan lain mulai (Senin, 10/7) hari ini sampai Rabu (12/7),” ujar Ribka, mantan Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Pencatatan Sipil Papua.

Kunjungan Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Mimika dan Nabire diharapkan bermanfaat bagi pembangunan khususnya kepada masyarakat asli Papua di Papua Tengah. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :