Peringatan Hari Guru Nasional ke-77 Tahun 2022: Stop Potong BOS dan Tunjangan Guru Wilayah Khusus! - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Peringatan Hari Guru Nasional ke-77 Tahun 2022: Stop Potong BOS dan Tunjangan Guru Wilayah Khusus!

Tampak paling depan Pelaksana Tugas Bupati Kabupaten Mimika Johannes Rettob (baju merah) bersamaa (dari kiri) Sekretaris Daerah Petrus Yumte, Kepala Dinas Pendidikan Willem Naa, dan Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Kristen Mimika Erlince Egowai Edowai di sela-sela peringatan Hari Guru Nasional ke-77 Tahun 2022 Tingkat Kabupaten Mimika di Kantor Pemerintahan SP 3 Timika, kota Provinsi Papua Tengah, Jumat (25/11). Foto: Istimewa

Loading

TIMIKA, ODIYAIWUU.com — Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) ke-77 Tahun 2022 tingkat Kabupaten Mimika dihadiri ribuan guru, mulai dari guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga SMA/SMK di Kantor Pemerintahan SP 3 Timika, kota Provinsi Papua Tengah, Jumat (25/11). Upacara dimulai pukul 08.00 WIT dan diisi berbagai atraksi dari sejumlah siswa.

Pelaksana Tugas Bupati Kabupaten Mimika Johannes Rettob dalam amanatnya mengatakan, Hari Ulang Tahun Guru Nasional tahun 2022 merupakan awal kebangkitan guru di Mimika. Momentum peringatan tersebut selain sebagai bentuk refleksi jasa dan perjalanan pengabdian guru, memiliki makna khusus bagi semua pemangku kepentingan, stakeholder bidang pendidikan.

“Pemerintah akan terus melakukan pembenahan sarana dan prasarana. Mulai tahun depan kita tingkatkan kualitas pendidikan, baik anak didik maupun guru. Tahun depan kita mulai penataran-penataran guru supaya guru-guru bisa sedikit rileks,” ujar John Rettob disambut aplaus ribuan guru yang memadati halaman kantor Pusat Pemerintahan Mimika.

John juga meminta para guru agar betah di tempat tugas. Permintaan tersebut beralasan mengingat sejauh pengamatannya, masih saja ada guru tidak pulang ke tempat tugasnya menunaikan tugas dan kewajiban sebagai pahlawan tanpa tanda jasa dengan aneka alasan.

“Padahal alasannya cuma satu. Di tempat ia mengajar, mengabdi tidak bisa up-date status, tidak bisa main handphone. Kita harus akui handphone sudah jadi kebutuhan primer. Makanya saat ini pemerintah terus berusaha meningkatkan komunikasi melalui perangkat teknologi. Sampai tahun depan kita akan pasang 51 base transceiver station atau BTS. Selain itu kita akan wujudkan Mimika terang. Saat ini ada 70 dari 139 kampung di Mimika sudah terang karena terhubung listrik,” lanjut John.

John juga mengingatkan agar oknum-oknum tertentu stop, berhenti memotong dana bantuan operasional sekolah (BOS) atau tidak lagi memotong tunjangan para guru.Pihaknya juga mengingatkan, dirinya tidak mau mendengar lagi ada oknum tertentu yang memotong hak guru.

“Ada guru yang ngajar di kota tapi dapat (terima) tunjangan wilayah khusus, wilsus. Tiap hari naik turun mobil tapi dapat tunjangan wilsus. Ada lagi yang lapor dana BOS dipotong. Alasannya, supaya tahun depan bisa dapat lagi. Saya jangan dengar lagi. Berani terjadi, kita akan proses,” kata John tegas.

Pihaknya mengingatkan hal penting yang patut dan serius diperhatikan para guru yaitu banyak anak didik di Mimika belum tahu membaca, menulis, dan menghitung alias 3M. “Ada yang sudah kelas 3, 4, 5 bahkan sampai tamat SD belum bisa 3M. Ini tugas para guru yang harus bisa perhatikan serius masalah ini,” katanya.

Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Kristen Mimika Erlince Egowai Edowai mengatakan, peringatan Hari Guru Nasional punya makna besar. Momen itu bukan sekadar menghormati peran dan jasa-jasa guru. Momen itu sekaligus menjadi refleksi bagi para guru memahami tugasnya sebagai garda terdepan bersama semua pemangku kepentingan bidang pendidikan total mencerdaskan anak bangsa.

“Peringatan Hari Guru Nasional bukan sekadar ritual tahunan. Momen ini tentu menjadi refleksi bagi kami sebagai bagian penting proses pembentukan karakter anak didik dan menjadi bagian tak terpisahkan dalam pembangunan dan kemajuan peradaban bangsa,” ujar Erlince Edowai kepada Odiyaiwuu.com dari Timika, Jumat (24/11).

Erlince juga mengaku sangat tertarik dengan tema Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2022 yaitu Berinovasi Mendidik Generasi. Tema ini mengajak para guru dan masyarakat serta semua komponen menjadikan pendidikan jalan menciptakan generasi cerdas dengan berbagai inovasi.

“Tema menarik sekaligus mengingatkan peran guru di tengah kamajuan teknologi yang kian pesat. Kami, para guru dituntut melakukan terobosan, inovasi untuk mendidik generasi penerus masa depan yang gemilang. Saya ingat baik. Tahun 2016 kami para guru berjuang menyuarakan insentif yang merupakan hak-hak guru. Puji Tuhan. Perjuangan itu membuahkan hasil dan hak guru dipenuhi,” lanjut Erlince, ibunda Kezya Ami Erna Kagaimu Edowai, peraih Miss Ultra Universe Sosial Media dan Runner Up 1 Best National Costume di ajang Miss Ultra National Brazil atau Coronacion de Miss Brazil Ultranational tahun 2022 di kota Sao Paulo, Brazil.

Pada kesempatan itu, John Rettob membacakan amanat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Pada Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2022 tingkat Kabupaten Mimika. Pidato lengkapnya sebagai berikut.

 

Pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Pada Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2022

 Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Salam sejahtera bagi kita semua,

Om Swastyastu,

Namo Buddhaya,

Salam Kebajikan,

Rahayu.

lbu dan Bapak guru sebangsa dan setanah air,

Tiga tahun yang lalu, kita melepas jangkar dan membentangkan layar kapal besar bemama Merdeka Belajar. kebaikan pulau dari Sabang hingga Merauke sudah kita lewati, laut dengan ombak tinggi dan angin kencang sudah kita hadapi.

Ketangguhan ini didorong oleh kemauan kita untuk berubah, meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama yang tidak lagi sesuai dengan tantangan dan kebutuhan zaman. Hal ini juga didorong oleh semangat kita untuk terus memperbaiki, menciptakan perubahan dan kebaruan yang membawa kita melompat ke masa depan.

Mungkin diantara kita sampai hari ini masih ada yang ragu untuk melakukan perubahan dalam proses pembelajaran di kelas atau dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin satuan pendidikan. Memang, pada dasarnya tidak ada perubahan yang membuat kita nyaman. Jika masih nyaman, artinya kita tidak berubah.

Sebenarnya, bukan hanya guru yang terus didorong untuk berubah. Kami di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) juga memacu diri untuk mengubah, mengubah cara pandang dan cara kerja kami dalam memberikan layanan terbaik bagi pendidik dan peserta didik.

Platform Merdeka Mengajar yang kami luncurkan pada awal tahun ini, sepenuhnya kami rancang untuk memenuhi kebutuhan guru akan ruang untuk belajar, berkarya, dan berkolaborasi. Platform tersebut kami buat berdasarkan kebutuhan yang ada di lapangan, bukan berdasarkan keinginan kami. Ini adalah perubahan besar cara kerja pemerintahan dalam melayani masyarakat.

Dalam Platform Merdeka Mengajar, guru dapat mengakses modul pembelajaran dengan gratis, mengunggah dan membagikan konten-konten praktik baik pembelajaran, dan terhubung dengan rekan sesama guru dari daerah lain. Guru di Aceh sekarang bisa belajar dari guru di Papua. Guru di Kalimantan bisa menginspirasi guru-guru yang ada di Jawa.

Saya berterima kasih jutaan kepada lebih dari 1,6 Platform Merdeka Mengajar, yakni para guru yang mau mencoba hal-hal baru, yang tidak takut untuk diperbaiki, yang sadar dan paham bahwa sudah waktunya untuk bertransformasi.

Kami juga terus membuka kesempatan bagi para guru untuk mengikuti program Guru Penggerak yang berbeda dengan program pendidikan yang ada selama ini. Program Guru Penggerak bertujuan untuk menghasilkan generasi baru kepemimpinan pendidikan Indonesia. Mereka adalah guru yang menomorsatukan murid dalam setiap keputusannya, yang mampu menjadi mentor bagi guru-guru lainnya, dan berani melakukan terobosan-terobosan dalam memperjuangkan yang terbaik bagi muridnya. Inilah generasi baru kepala sekolah dan pengawas.

Sekarang sudah ada 50.000 Guru Penggerak, dan tentunya kami masih akan terus mendorong agar semakin banyak guru di penjuru Nusantara menjadi Guru Penggerak untuk memimpin roda perubahan pendidikan Indonesia. Saya sangat berharap agar seluruh kepala daerah dapat segera mengangkat para Guru Penggerak untuk bisa menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah, para inovator di sekolah dan di lingkungan sekitar.

Begitu pula dengan program persiapan calon guru masa depan kita, khususnya melalui program transformasi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan yang kini berorientasi pada praktik pengalaman lapangan, mengendapkan metode inkuiri, dan melatih guru melakukan refleksi. Inovasi lainnya adalah kini perkuliahan PPG jauh lebih terintegrasi dengan sekolah, kampus, dan masyarakat melalui sistem digital. Semua ini bertujuan untuk melahirkan para pendidik sejati yang profesional dan adaptif, yang terus memprioritaskan kebutuhan peserta didik, dan yang selalu bersemangat untuk berkolaborasi dalam berinovasi.

Saya pun selalu yakin bahwa ide-ide brilian perlu didukung dengan kesejahteraan para guru. Untuk itulah kami saat ini juga terus memprioritaskan penempatan guru honorer sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui seleksi ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK). Saya tidak menutup mata bahwa memang masih banyak hal yang perlu disertakan dalam program ini. Karena itu semua dari kita harus bergotong royong agar target kita, yakni satu juta guru diangkat sebagai ASN PPPK, dapat segera terwujud.

 lbu dan Bapak guru yang saya segani dan banggakan,

 Sekarang adalah waktu yang tepat untuk menyamakan arah perjalanan kita menuju satu tujuan bersama, yakni pendidikan Indonesia yang maju, berkualitas, dan mendekakan.

Terus bentangkan layar kapal besar ini tanpa lelah, dengan serempak dan serentak kami hadirkan inovasi dan transformasi, mewujudkan Merdeka Belajar di seluruh pelosok Nusantara.

Terima kasih.

Wassalamualaikumwarahmatullah wabarakatuh,

Om shanti, shanti, shanti om,

Namo buddhaya.

 

Jakarta, 25 November 2022

 Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Nadiem Anwar Makarim

(Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :