KIRURU, ODIYAIWUU.com — Warga masyarakat Kampung Lakahia, Bamana, Rurumo, Nariki, dan Omba, Kamis (20/3) menyambut hangat gebrakan Yayasan Pengurus Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK), selaku pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) yang setia memberi perhatian kepada masyarakat kampung-kampung tersebut di Distrik Teluk Etna, Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat.
Ketua Pengurus (YPMAK) Dr Leonardus Tumuka didampingi Wakil Ketua Pengurus Bidang Monev Hendhaotje Watory, Kepala Divisi Monev Program Ekonomi Monika Maramku, dan Kepala Divisi Humas Yeremias Imbiri, tim Divisi Humas, tokoh masyarakat dan pemuda suku Kamoro serta sebelas awak media mitra yayasan tiba di Distrik Teluk Etna dalam rangkaian kegiatan bertajuk Kunjungan Kerja Monitoring Pengurus YPMAK dan Press Tour guna melakukan monitoring dan berdialog dengan warga masyarakat setempat.
Setiba perahu yang merapat di pantau di Teluk Etna, rombongan pengurus YPMAK disambut Kepala Dusun Kampung Lakahia dan warga masyarakat penuh kekeluargaan. Rombongan kemudian diarahkan berkumpul di Balai Kampung Lakahia yang dihadiri perwakilan masyarakat Kampung Rurumo, Bamana, Rurumo, Nariki, dan Omba yang secara kultural merupakan satu kesatuan suku Kamoro.
“Kunjungan tim YPMAK beserta rombongan ke Lakahia seperti mendengar jarum yang patah di ujung barat pesisir Pantai Mimika. Saya merasa terharu karena kitong punya anak, cucu, cicit dan cece Dr Leo Tumuka selaku Ketua Pengurus YPMAK bisa turun langsung melihat kami di kampung ini,” ujar Kepala Badan Musyawarah Kampung (Bamuskam) Lakahia Melkianus Tenawe.
Melkianus menambahkan, ia bersama masyarakat menyambut dengan tangan terbuka Ketua Pengurus YPMAK anak, cucu kami Leo Tumuka dan para pengurus serta rombongan di kampung Lakahia. Namun, sebelumnya ia memohon maaf bila penyambutannya sangat sederhana.
“Kunjungan ini sangat penting bagi kami masyarakat kampung. Melalui kunjungan ini pimpinan dan pengurus YPMAK dapat menampung keluhan, saran, masukan bahkan kritik kami masyarakat kampung Lakahia yang jauh dari kota,” ujar Melkianus lebih lanjut.
Melkianus juga mengingatkan warganya terutama Kelompok Kerja (Pokja) yang sudah dibentuk dan yang akan dibentuk agar mengembankan usaha yang sudah dipercayakan YPMAK kepada warga.
Hal itu, kata Melkianus penting, mengingat bantuan YPMAK juga dilihat langsung ketua serta pengurus yang hadir langsung di tengah masyarakat. Karena itu, harus disampaikan sejauh mana usaha yang dikembangkan dan harus dipertanggungjawabkan.
“Sebagai tokoh masyarakat kami bersama tim YPMAK juga berkunjung ke kampung Lakahia agar mendengar pendapat dan aspirasi masyarakat untuk YPMAK ambil langkah lebih lanjut,” ujar Soni Atiamona, tokoh masyarakat Mimika Barat Jauh yang masuk dalam rombongan.
Yerimias Jael Maramoi, petugas medis di Rurumo menyampaikan apresiasi atas kunjungan Leo Tumuka bersama rombongan yang menyambangi sejumlah kampung di Distrik Teluk Etna. Maramoi meminta agar masalah kesehatan juga menjadi perhatian YPMAK melalui program-programnya.
“Saya melayani masyarakat kita yang sakit mulai dari Kampung Aindua hingga Potowaiburu di Mimika Barat Jauh, Kabupaten Mimika, Papua Tengah hingga beberapa kampung di Teluk Etna, Papua Barat. Banyak masyarakat kita mengidap kanker dan aneka penyakit lainnya. Kami minta melalui Bapak Ketua Pengurus YPMAK dan pengurus lainnya agar masalah kesehatan juga menjadi perhatian YPMAK,” kata Maramoi.
Selain itu, masalah pendidikan juga diangkat agar menjadi perhatian YPMAK dalam kebijakan yang tepat guna bagi anak-anak usia sekolah hingga kuliah. Baik masalah kesehatan dan pendidikan juga perlu mendapat perhatian YPMAK karena semua anak asli Papua memiliki hak yang sama dalam pelayanan.
“Kami meminta agar masalah pendidikan anak-anak dan masalah kesehatan menjadi perhatian YPMAK. Pendidikan dan kesehatan adalah jembatan emas. Anak-anak kami juga rindu melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi dan dalam kondisi kesehatan yang prima,” ujar Maramoi.
Yosep Enernai, seorang warga meminta agar YPMAK juga memberi perhatian terhadap sarana dan prasarana pendidikan terutama di sekolah dasar (SD). Selain itu, upaya pemberdayaan masyarakat lokal juga perlu mendapat perhatian YPMAK.
“Saat ini saya mengabdi sebagai guru di kampung Lakahia. Kalau berkenan, melalui Bapak Leo Tumuka dan ibu serta bapa pengurus agar YPMAK bisa membantu membangun laboratorium sekolah dengan fasilitasnya supaya anak-anak kami tidak susah saat praktek nanti,” kata Yosep Enernai.
Leo Tumuka mengatakan, YPMAK selaku pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia selalu berkolaborasi dalam bidang pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi serta bidang-bidang lain membantu masyarakat yang menjadi sasaran program.
“YPMAK juga memberikan beasiswa jalur prestasi sejak anak-anak tamat SMA. YPMAK juga memiliki program mencetak sepuluh pengusaha Kamoro dan sepuluh pengusaha Amungme,” ujar Leo, putra asli Mimika dan doktor (S3) lulusan University of The Philippine, Los Baños, Laguna, Filipina tahun 2015.
Leo mengatakan, untuk menunjang tiga program unggulan di bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan ia meminta Pokja masyarakat baik di distrik dan kampung di Teluk Etna dilakukan pendataan agar menjadi database di YPMAK.
“Semua pokja wajib mendata masing-masing kampung agar menjadi database kami. Dalam pertemuan ini saya juga baru mendengar nama marga-marga di Teluk Etna. Database ini kami perlukan sebagai dasar untuk bantuan kesehatan, pendidikan, dan ekonomi secara merata,” ujar Leo.
Leo juga mengaku, selain melakukan kunjungan ke kampung-kampung di Distrik Mimika Barat Jauh dan Teluk Etna, pengurus YPMAK juga menjadwalkan untuk mengunjungi kampung-kampung yang terletak di daerah pegunungan.
Watory dalam kesempatan tersebut mengatakan, Teluk Etna memiliki potensi wisata dan hasil laut melimpah. Potensi tersebut bisa dikelola dengan inisiatif awal masyarakat sehingga menjadi penunjang roda ekonomi masyarakat kampung mendiami Teluk Etna.
“Sejak kecil saya sudah dengar nama KM Teluk Etna. Hari ini saya bangga berada di Teluk Etna dan kami disambut penuh kekeluargaan masyarakat Lakahia. Tadi saya lihat ada satu bangunan villa atau resort di pinggir pantai dekat muara. Villa itu dikelola dengan baik agar menunjang pariwisata dan menggerakkan roda perekonomian kampung,” kata Watory. (Stenly MB Rahaded/Odiyaiwuu.com)