JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Penjabat Gubernur Dr Velix Vernando Wanggai, SIP, MPA, Selasa (11/2) menyambangi kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PANRB) Republik Indonesia, Jalan Jenderal Sudirman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Dalam kunjungan tersebut, Velix yang didampingi pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Papua Pegunungan melakukan pertemuan dengan Sekretaris Menteri Kementerian PAN-RB Dra Reni Suzana, MPPM dan Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Aba Subagja, S.Sos, MAP.
“Dalam pertemuan dengan Sekretaris Menteri Kementerian PAN-RB Ibu Reni Suzana saya menyampaikan apresiasi atas formasi CPNS kepada Provinsi Papua Pegunungan sebanyak 4.685 formasi. Formasi itu baik untuk formasi 1.000 CPNS di Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan maupun delapan kabupaten lainnya,” ujar Velix kepada Odiyaiwuu.com di Jakarta, Selasa (11/2).
Velix menambahkan, dalam konteks memantapkan proses manajemen aparatur sipil negara (ASN) di Papua Pegunungan sebagai daerah otonom baru (DOB) perlu kebijakan khusus dalam proses seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS).
Proses seleksi CPNS, kata Velix, Deputi Bidang Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia,. lebih berpihak kepada masyarakat asli Papua Pegunungan dan pentingnya pengisian orang asli Papua dari formasi yang telah dialokasikan sehingga tidak hilang formasi tersebut di daerah otonom baru.
“Proses seleksi kompetensi dasar yang sudah dilakukan di tingkat provinsi dan delapan kabupaten di seluruh Papua Pegunungan, saya menyampaikan bahwa Kementerian PANRB perlu mengeluarkan kebijakan khusus untuk menyesuaikan kembali atau menurunkan nilai atau passing grade kepada para pendaftar bagi masyarakat asli Papua Pegunungan,” kata Velix.
Dengan demikian, lanjut Velix, para pendaftar CPNS yang telah mengikuti seleksi kompetensi dasar (SKD), dapat mengetahui kepastian untuk mengikuti tahap selanjutnya di tahap seleksi kompetensi bidang (SKB). Mengingat jika tidak penyesuaian nilai passing grade ini, jumlah pendaftar orang asli Papua relatif terbatas yang lulus dari SKD ke SKB.
Velix juga meminta kebijakan khusus agar Pemprov Papua Pegunungan dan delapan kabupaten lain di Papua Pegunungan dapat menggunakan formasi sisa yang tidak diisi atau kosong agar tidak hilang melalui penyusunan kembali formasi yang kosong sesuai kebutuhan pembangunan Papua Pegunungan.
“Kami meminta agar pihak Kementerian PANRB perlu mengeluarkan kebijakan khusus untuk Papua Pegunungan dari aspek passing grade dan penggunaan formasi CPNS agar tidak hilang sesuai jatah formasi ke Papua Pegunungan sebesar 4.685 orang tahun 2025,” ujar Velix lebih lanjut.
Menurut Velix, terkait hal tersebut pihak Kementerian PANRB merespon positif usulan dari Pemprov Papua Pegunungan dan menjadi agenda khusus yang akan dibahas di level menteri.
“Dengan demikian, proses test selanjutnya ke level SKB di Papua Pegunungan dan delapan kabupaten lain akan menunggu kebijakan khusus dari Kementerian PANRB,” kata Velix, putra asli Papua kelahiran Jayapura 16 Februari 1972 dan doktor Hubungan Internasional lulusan Universitas Padjadjaran. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)