Pemimpin Agama Titip Doa Agar Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Mimika Jadi Pelayan Masyarakat - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan
DAERAH  

Pemimpin Agama Titip Doa Agar Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Mimika Jadi Pelayan Masyarakat

Pastor Rekan Paroki Emanuel Mapurujaya, Keuskupan Timika Didimus Kosi, OFM (kanan) menyalami Bupati Johannes Rettob, S.Sos, MM (kiri) saat acara syukuran di pelataran Kantor Pusat Pemerintah Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Kamis (27/3). Acara tersebut sekaligus memperkenalkan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa, SH dan Deinas Geley, S.Sos, M.Si. Foto: Istimewa

Loading

TIMIKA, ODIYAIWUU.com — Pemimpin gereja lokal Keuskupan Timika Pastor Didimus Kosi, OFM menitip doa dan harapan kepada Bupati dan Wakil Bupati periode 2025–2030 Johannes Rettob, S.Sos, MM dan Emanuel Kemong agar kedua pemimpin baru Mimika itu setia menumbuhkan dan menggelorakan spirit pelayanan paripurna kepada masyarakat demi kemajuan daerah. Doa dan harapan juga tentu datang dari masyarakat. 

“Sebagai pemimpin umat, saya mendoakan Bupati dan Wakil Bupati Mimika agar kedua pemimpin itu bekerja dan menjadi pelayan masyarakat sesuai visi dan misinya,” ujar Didimus, Pastor Rekan Paroki Emanuel Mapurujaya, Keuskupan Timika kepada Odiyaiwuu.com di sela-sela acara syukuran di pelataran Kantor Pusat Pemerintah Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Kamis (27/3).

Menurut Pastor Didimus, imam Katolik putra asli Papua dari Ordo Saudara Dina atau Ordo Fratrum Minorum (OFM), selain menitip doa agar Bupati dan Wakil Bupati Mimika tetap setia bekerja keras bersama jajaran pemerintah, terutama pimpinan dan staf organisasi perangkat daerah (OPD) membantu masyarakat dengan sungguh-sungguh, berlandaskan spirit kasih. Dengan begitu, masyarakat percaya kepada pemimpinnya.

“Kedua pemimpin baru Mimika, baik Bupati maupun Wakil Bupati sudah teruji selama ini. Namun demikian, saya berdoa dan berharap agar keduanya tetap setia menjadikan dirinya sebagai pelayan masyarakat, bukan pemimpin yang dilayani masyarakat. Keduanya, harus sungguh-sungguh memperhatikan dan bermasyarakat. Jadi, tidak hanya melayani masyarakat di kantor tetapi ke tengah masyarakat,” kata Didimus.

Didimus mengatakan, sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat harus menjadi concern pemimpin baru Mimika lima tahun ke depan mengingat tiga sektor ini sangat penting bagi kemajuan daerah.  Kedua pemimpin baru itu diharapkan setia memberikan dorongan, motivasi agar masyarakat terutama generasi muda perlahan makin maju. 

“Saya berdoa dan berharap agar Bupati dan Wakil Bupati Mimika memperhatikan serius nasib pendidikan generasi muda, terutama anak-anak yang putus sekolah. Angka putus sekolah anak-anak Mimika tergolong tinggi. Ini tentu menjadi perhatian serius pemerintah melalui komitmen anggaran, termasuk kolaborasi dengan berbagai pihak yang peduli dengan persoalan ini di tengah minimnya dukungan anggaran,” kata Didimus, imam kelahiran Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan.

Menurut Didimus, beberapa tahun silam muncul kegelisahan melihat keberadaan anak-anak asli tanah Papua, khususnya suku Amungme dan Kamoro serta suku-suku kekerabatan lainnya di lereng Gunung Nemangkawi dan Papua Tengah umumnya, yang masih terlantar, terabaikan, dan terlupakan di tengah kekayaan permukaan tanah dan alam perut bumi Nemangkawi melimpah, terutama hasil tambang. 

Didimus mengaku, kata-kata Yesus selalu terngiang di telinga dan merasuk dalam dinding hati imam Fransiskan putra asli Papua ini. Karena itu, melalui Yayasan Pengembangan Talenta Papua (YPTP) yang diluncurkan tahun 2021, potensi anak-anak asli bumi Cenderawasih yang tinggal di Papua Tengah dikembangkan melalui pendidikan dan pelatihan agar kelak mereka menjadi pribadi mandiri di atas tanah leluhurnya. 

“Tuhan Yesus berkata, ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku’ (Matius 25:40). Keprihatinan anak-anak muda Mimika dan Papua mendorong kami mendirikan yayasan ini. Di tengah minimnya dukungan, kami terus bergerak demi masa depan anak-anak asli,” ujar Didimus.

Didimus menambahkan, pemimpin baru Mimika perlu memberi perhatian kepada anak-anak di bidang pendidikan, termasuk pelatihan. Bila sektor ini dilupakan, anak-anak akan menjadi penonton di atas tanahnya sendiri di tengah kemajuan pembangunan dan teknologi yang pesat saat ini. Lima tahun masa pemimpin baru ini menjadi kesempatan emas membantu anak-anak Mimika dan Papua Tengah lainnya agar kelak mampu bersaing.

“Masa kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Mimika adalah kesempatan baik bagaimana sinergi bersama seluruh stakeholder agar anak-anak Mimika berkualitas sekaligus berkembang dengan kapasitas keilmuan dan ketrampilan yang mereka miliki. Tentu ini bukan hanya tanggung jawab negara melalui para pemimpin tetapi bergerak dalam kerja kolaboratif seluruh stakeholder,” kata Didimus.

Bupati John Rettob dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur atas terpilihnya pemimpin baru di tingkat provinsi dan kabupaten. “Hari ini, Papua Tengah resmi menjadi provinsi otonomi baru dengan Gubernur dan Wakil Gubernur pertama. Kami juga bersyukur memiliki Bupati dan Wakil Bupati baru yang siap bekerja untuk Mimika,” kata John.

John juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh masyarakat Mimika, tim pemenangan, partai pengusung dan pendukung serta semua pihak yang telah memberikan dukungan dalam Pilkada sehingga lahir pemimpin baru mengemban mandat rakyat lima tahun ke depan.

“Tanpa rakyat, kami tidak akan berdiri di sini. Kami berjanji akan memegang amanah dengan sungguh-sungguh. Kami akan menjadi pemimpin yang turun langsung, bukan hanya dilayani. Jika ada pejabat yang sulit ditemui masyarakat, laporkan kepada saya. Lebih mudah bertemu Bupati daripada pejabat OPD,” kata John.

Sedangkan Wakil Bupati Emanuel Kemong dalam sambutannya mengatakan, gerimis yang setia mengguyur selama acara syukuran berlangsung adalah berkah bagi kepemimpinan baru.

“Meski cuaca kurang bersahabat, saya yakin ini pertanda baik untuk awal kepemimpinan kami,” ujar Emanuel, orang nomor dua Mimika yang lama mendedikasikan tenaga dan waktunya sebagai guru.

Emanuel juga mengajak masyarakat dan seluruh elemen, baik TNI-Polri, lembaga adat, dan organisasi perangkat daerah (OPD), dan lain-lain untuk bersatu dan bergandengan tangan membangun Mimika agar warganya semakin maju dan sejahtera.

“Sumber daya alam dan manusia kita melimpah. Tinggal bagaimana kita bersinergi mengelolanya untuk kesejahteraan rakyat,” kata Emanuel, Emanuel menekankan pentingnya toleransi beragama dan budaya sebagai pondasi kemajuan Mimika.  (Ansel Deri, Stenly MB Rahaded/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :