JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura di bawah kepemimpinan Bupati Mathius Awoitauw, SE, M.Si dan Wakil Bupati Giri Wijayantoro terus menggalakan berbagai event seni dan budaya. Terobosan itu perlu mengingat pariwisata sebagai salah satu sektor penggerak (prime mover) mampu menggairahkan ekonomi warga dan kemajuan daerah.
Selain itu, sektor pariwisata dipandang strategis dalam rangka mendorong intensitas jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun manca negara di bumi Cendrawasih, khususnya di Kabupaten Jayapura.
Salah satu terobosan Pemkab Jayapura bersama jajaran dinas dan instansi yaitu melaksanakan Pagelaran Seni dan Budaya Nusantara Tahun 2022 di Khalkote, sebuah destinasi eksotik di Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Kamis (28/7). Pagelaran seni dan budaya bertema, Harmoni Budaya Mempersatukan Bangsa.
Wakil Bupati Giri Wijayantoro dalam sambutannya saat membuka secara resmi Pagelaran Seni dan Budaya Nusantara Tahun 2022 mengatakan, pagelaran seni dan budaya merupakan momentum strategis semua pemangku kepentingan, stakeholder untuk memajukan potensi seni dan budaya Kabupaten Jayapura.
Selain itu, melalui pagelaran ini pemerintah bersinergi dengan semua komponen menggali, membina, dan mengembangkan, serta melestarikan potensi seni budaya masyarakat setempat yang sarat pesan kearifan lokal, nilai moral, etika, dan estetika untuk dijaga, dilestarikan, dan dikembangkan agar memiliki daya tarik bagi dunia luar sekaligus mendatangkan nilai ekonomi.
“Melalui pagelaran seni dan budaya Kabupaten Jayapura, apabila dihayati sungguh-sungguh dapat mempengaruhi kesadaran kolektif kita terutama generasi muda. Melalui seni dan budaya, kita semua termotivasi menjadi manusia yang berkarakter mulia, memiliki pemahaman estetika yang utuh untuk meraih cita-cita serta berguna bagi bangsa dan negara,” ujar Wijayantoro.
Selama ini, katanya, terjadi perkembangan yang signifikan pada semua sektor pembangunan dan telah dinikmati warga masyarakat. Semua elemen telah dididik memiliki kesadaran pentingnya menjadi makhluk ciptaan-Nya untuk hidup berdampingan dalam relasi sosial kemasyarakatan. Gotong-royong adalah akar dari budaya wujud harmoni dan perekat sosial efektif tanpa memandang ras, suku, agama, dan antargolongan.
“Hari ini kita akan menyaksikan para seniman yang berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda-beda. Mereka berbaur jadi satu terlibat dalam pergelaran seni dan budaya ini. Inilah wujud dari semangat anak-anak negeri dalam sebuah negara yang berakar pada adat, budaya, dan beralas semangat gotong royong,” katanya lebih jauh.
Pagelaran seni dan budaya memperlihatkan kepada semua orang bahwa kekayaan seni dan budaya, termasuk etnis yang dimiliki masyarakat di daerah luar biasa besar dan tetap menjadi mozaik indah sekaligus perekat relasi sosial.
“Saya mengimbau agar kita semua terus berupaya menggali, membina, dan mengembangkan potensi seni budaya kita yang kaya dan unik agar tidak hilang atau punah. Saya berharap agar Pagelaran Seni Budaya Nusantara kita jadikan event tahunan sekaligus ajang promosi pariwisata Papua,” katanya.
“Kepada pimpinan dan seluruh staf Balai Pelestarian Nilai Budaya Papua, saya sampaikan ucapan terima kasih atas penyelenggaraan event ini. Kepada seluruh peserta, saya juga mangaka kita semua setia meningkatkan semangat berkreasi,” lanjutnya.
Pembukaan pagelaran yang juga dihadiri Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Papua Desy Polla Usmany, SS, Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus WA Maclarimboen, SIK, dan Kapolsek Sentani Timur Iptu Dr Yohan Ongge, SH, MH. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)