WAGHETE, ODIYAIWUU.com – Pemerintah Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua mengapresiasi kegiatan pameran hasil kreasi para siswa dan siswi Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK) Aweidabi, Deiyai. Pameran perdana kreasi para siswa dan siswi merupakan peristiwa langka dalam sejarah pendidikan di Deiyai.
“Saya berharap agar kegiatan pemeran hasil kerajinan atau kreasi para siswa dan siswi SMAK Aweidabi dijadikan sebagai agenda tahunan. Kegiatan edukatif seperti ini mengemban misi mulia yaitu mengembangkan minat para siswa dan siswi. Saya berharap agar tahun depan ada kerja sama antara pemerintah dengan pihak sekolah agar kegiatan semakin bertambah semarak,” ujar Sekretaris Daerah Deiyai Yanuarius Giyai saat membuka kegiatan pameran bertajuk Mengolah Akal, Membentuk Jiwa Berkreatif Bagi Generasi Muda Menjadi Produktif di sisi belakang Gereja Katolik Kampung Waghete II, Distrik Tigi, Deiyai, Senin (9/8).
Giyai juga mengharapkan agar Dinas Pendidikan dan Pengajaran Deiyai memperhatikan sektor pendidikan, baik pembangunan fisik maupun non fisik. Meski kewenangan penuh pengelolaan SLTA sudah berada di provinsi tetapi sekolah serta para siswa dan siswi menjadi aset strategis masa depan Deiyai. Karena itu, ia mengingatkan agar anggaran pendidikan harus memprioritaskan pengembangan kemampuan siswa.
Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Deiyai Natai Pekei dalam sambutannya mengatakan, kurun waktu 2020-2021, Dinas Pendidikan dan Pengajaran Deiyai sedang menghadapi tugas besar terutama bagaimana mempersiapkan calon sumber daya manusia para siswa dan siswi mulai TK, SD hingga SMP. Sedangkan SLTA merupakan kewenangan provinsi.
“Sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran saya memohon maaf kalau selama ini kami dari dinas kurang memperhatikan fasilitas sekolah maupun insentif guru honorer,” kata Natai Pekei.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Pengajaran Deiyai Mikael Edowai mengatakan, pihaknya bangga menyaksikan aneka kerajinan para siswa dan siswi SMAK Deiyai. Sebagai alumni dan guru di sekolah Katolik ini, ia merasa terharu gebrakan pihak sekolah menyelenggarakan kegiatan pameran.
“Saya berharap agar para siswa dan siswi sekolah-sekolah lain di Deiyai mendorong para muridnya mengembangkan kerampilan atau kerajinan tangan berupa ukiran, seni rupa atau kreasi lainnya dan bisa dipamerkan di depan pemerintah, gereja, dan masyarakat. SMAK Aweidabi sudah memulai hal positif dengan menggelar pameran siswa. Semoga sekolah-sekolah lain juga melakukan hal yang sama di masa akan datang,” ujar Mikael Edowai.
Sedangkan Lukas Doo, mewakili lima kepala distrik dalam sambutannya mengatakan, SMAK Aweidabi baru umur 9 tahun sejak hadir di Deiyai. Namun, sekolah Katolik ini mencetak mutu lulusan luar biasa. SMAK Aweidabi juga termasuk sekolah yang sangat kreatuf.
“Pameran kreasi siswa kali ini merupakan salah satu buktinya. Ini merupakan awal yang baik menyiapkan sumber daya manusia bagi masa depan daerah, bangsa dan negara. Bila anak-anak kita dibina, dididik dan dibentuk dengan hati saat mereka masih di bangku SMA, kelak mereka memiliki modal melanjutkan studi di perguruan tinggi. Mereka tentu mudah berkompetisi dengan teman-temannya dari seluruh wilayah Indonesia bahkan dunia,” kata Lukas.
Pihaknya berharap agar ke depan kerja sama terus dijaga antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat agar setelah lulus SLTA memiliki ilmu pengetahuan mumpuni sehingga mampu berkompetisi secara sehat di manapun mereka tinggal dan mengabdi dalam tugas. (Donatus Mote/Odiyaiwuu.com)