JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Gugus Tugas Papua Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Rabu (13/7) mengumumkan lima pemenang Lomba Menulis dan Presentasi Esai bertema Polemik Daerah Otonom Baru Papua dengan sub tema Menguak Urgensi Pemekaran Provinsi di Papua: Antara Kebutuhan dan Keinginan.
Ketua Gugus Tugas Papua Pengurus Pusat Pemuda Katolik Melkior NN Sitokdana, S.Kom, M.Eng mengemukakan, sejak jadwal pengiriman naskah yang dimulai pada 27 Juni hingga 7 Juli, sebanyak 52 peserta mengirimkan naskah.
Kemudian sebanyak 10 peserta dinyatakan lulus tahap seleksi administrasi dan panitia menetapkan 5 pemenang. Kelima pemenang tersebut adalah Petrus Pit Supardi, Joseph A Rahail, Michael Joyfull Komigi, Jonny Richardo Kocu, dan Imanuel H. Mimin.
“Pada Rabu (13/7) hari ini, Panitia Lomba Menulis dan Presentasi Esai Gugus Tugas Papua Pengurus Pusat Pemuda Katolik mengumumkan lima pemenang. Kelimanya akan menyajikan hasil karyanya pada Sabtu, 16 Juli pukul 17.oo WIT secara virtual,” ujar Melkior NN Sitokdana kepada Odiyaiwuu.com melalui sambungan telepon Rabu (13/7).
Melkior Sitodkana sebelumnya mengatakan, Gugus Tugas Papua Pemuda Katolik menyelenggarakan lomba atau kompetisi menulis dan presentasi esai terkait polemik pemekaran daerah otonom provinsi di tanah Papua.
Perlombaan atau kompetisi tersebut berupa tulisan berisi ide atau gagasan kreatif yang dikembangkan menurut ketentuan atau kaidah ilmiah dan mengacu pada informasi kekinian yang reliable, permasalahan beserta pemecahannya.
“Karya tulis esai ini berisi tentang pengungkapan informasi urgent dan penerapan ide yang akan dipresentasekan secara lisan oleh 10 penulis terbaik pilihan dewan juri yang kompeten dan profesional,” ujar Melkior yang juga staf pengajar Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga kepada Odiyaiwuu.com di Jakarta, Selasa (28/6).
Melkior, putra asli Papua asal Pegunungan Bintang menambahkan, kompetisi menulis dan presentasi esai 2022 mengangkat tema Polemik Daerah Otonom Baru di Papua dengan sub tema Menguak Urgensi Pemekaran Provinsi di Papua: Antara Kebutuhan dan Keinginan.
Artikel pemenang yang lolos seleksi menjadi dasar pemikiran di masa akan datang dan sebagai alternatif solusi berbagai permasalahan yang terjadi di tanah Papua saat ini.
Ketua Panitia Lomba Kurniawan Patma mengatakan, kegiatan kompetisi ilmiah tersebut menjadi wahana cerdas untuk menyalurkan pendapat terkait polemik daerah otonom baru di tanah Papua.
“Kami mengajak semua pemuda Papua untuk mengikuti lomba menulis kompetisi ini karena merupakan salah satu wahana cerdas untuk menyalurkan pendapat terkait polemik daerah otonom baru di tanah Papua,” ujar Kurniawan.
Melkior menjelaskan, kompetisi tersebut digagas dan direalisasikan setelah sebelumnya Gugus Tugas Papua Pemuda Katolik menyelenggarakan kegiatan pelatihan penulisan artikel ilmiah dan manager reference.
Kegiatan pelatihan tersebut menghadirkan pembicara Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresiden Republik Indonesia Theofransus Litaay, SH, LLM, Ph.D, dosen UKSW Salatiga Agustinus Fritz Wijaya, S.Kom, MCs, dan Kurniawan Patma, SE, MAk, CAP, CRP, CIISA, anggota Gugus Tugas Papua Pengurus Pusat Pemuda Katolik sekaligus dosen.
“Sebelum kompetisi ini kami sudah menyelenggarakan pelatihan penulisan artikel ilmiah untuk mempersiapkan peserta yang akan mengikuti kompetisi menulis dan presentasi esai tentang polemik daerah otonom baru,” ujar Melkior.
Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma mengharapkan lewat kompetisi yang dituangkan dalam bentuk ide dan gagasan kreatif tersebut, dapat melahirkan sebuah pandangan baru soal Papua. Sekaligus juga diharapkan lewat karya tulis dan esai ini, aneka persoalan konkret tentang rencana DOB bisa menemukan jalan keluar.
Gusma menambahkan karya tulis ini semata produk Pemuda Katolik tetapi tidak menutup kemungkinan menjadi referensi komperhensif tentang pola pikir bangsa tentang Papua.
“Inilah momentum membangun tanah Papua. Lewat kompetisi ini Pemuda Katolik ingin terlibat aktif membangun bangsa, khususnya tanah Papua. Maka itu, Pemuda Katolik juga berharap ada kepastian dan komitmen pemerintah dalam mengawal daerah otonom baru di Papua,” kata Gusma.
Gusma menambahkan, Pemuda Katolik akan serius mengawal isu-isu hangat soal Papua dan berharap bersinergi dengan pemerintah untuk membangun Papua.
Juara 1 memperoleh uang tunai Rp. 2.500.000, juara 2: Rp. 1.500.000, dan juara 3: Rp. 1.000.000. Sepuluh tulisan terbaik ada dibukukan. Para pemenang juga memperoleh piala dan sertifikat. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)