Inilah Para Pemenang Sayembara Menulis Terkait Pemekaran Daerah Otonom Baru Gugus Tugas Papua Pemuda Katolik - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Inilah Para Pemenang Sayembara Menulis Terkait Pemekaran Daerah Otonom Baru Gugus Tugas Papua Pemuda Katolik

Para pemenang sayembara menulis dan presentasi esai bertema Pro dan Kontra Daerah Otonomi Baru di Papua yang diselenggarakan Departemen Gugus Tugas Papua Pengurus Pusat Pemuda Katolik. Foto: Istimewa

Loading

SALATIGA, ODIYAIWUU.com — Petrus Supardi ditetapkan sebagai pemenang pertama Sayembara Menulis dan Presentasi Esai (Kompres) tahun 2022 dengan judul esai Pemekaran Provinsi di Papua dan Dampaknya Bagi Orang Asli Papua (OAP). Sayembara diselenggarakan Gugus Tugas Papua Pengurus Pusat (PP) Pemuda Katolik dengan tema utama, Pro dan Kontra Daerah Otonomi Baru di Papua.

Sedangkan juara dua diraih Jonny Ricardo Kocu, mahasiswa Pascasarjana STPMD APMD Yogyakarta. Jonny menulis esai, Aktor dan Kepentingan di Balik Pemekaran Daerah di Papua. Kemudian juara tiga Joseph A Rahail, staf peneliti Pusat Studi Kependudukan Universitas Cenderawasih (Uncen) Papua. Joseph menulis esai, Pemekaran DOB Pelita Bagi Akselerasi Pembangunan di Tanah Papua.

Esai ketiganya ditetapkan berdasarkan penilaian dewan juri mulai dari tahap penyisihan, memasuki 10 besar, 5 besar. Para pemenang juga sudah mempresentasikan tulisan esai dengan tema utama di atas.

Ketua Departemen Gugus Tugas Papua Pengurus Pusat Pemuda Katolik Melkior Sitokdana mengatakan, melalui perlombaan menulis esai dengan tema tersebut dapat memberikan edukasi kepada masyarakat Papua.

“Melalui sayembara, lomba menulis esai ini kami berharap memperoleh masukan dan saran konstruktif terhadap masa depan daerah otonom baru di tanah Papua,” ujar Sitokdana kepada Odiyaiwuu.com di Jakarta, Selasa (26/7).

Sitokdana, pengajar Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga menambahkan, selain lomba menulis esai Gugus Tugas Papua juga rutin melaksanakan program dan kegiatan berupa literasi digital yang diberi tema Papua Edukatif.

Kegiatan ini bertujuan memberikan pengalaman dan pengetahuan tekait literasi digital dasar bagi para pemuda dan mahasiswa Papua baik yang menetap di daerah maupun di luar.

“Program dan kegiatan yang kita laksanakan di Gugus Tugas Papua Pemuda Katolik ini sebagai wujud nyata dalam membangun literasi digital bagi para pemuda dan mahasiswa yang ada di Papua,” kata Sitokdana lebih lanjut.

Sitokdana menyampaikan apresiasi dan selamat kepada para pemenang lomba. Ia juga berharap agar gagasan yang dihasilkan dalam esai-esai tersebut menjadi masukan konstruktif bagi perkembangan dan kemajuan Papua pasca penetapan tiga daerah otonom provinsi di bumi Cendrawasih.

“Kami mengucapkan selamat untuk pemenang lomba dan kami berharap tulisannya ini dapat memberikan sumbangsih positif bagi kemajuan Papua di masa akan datang,” kata Sitokdana, akademi kelahiran Pegunungan Bintang, Papua

Ketua Panitia Lomba Kurniawan Patma menjelaskan, sayembara menulis dan presentasi esai sudah usai dilaksanakan dan tiga orang peserta ditetapkan panitia sebagai pemenang.

“Lomba sudah selesai dilaksanakan dan tiga orang pemenang. Masing-masing pemenang diberikan sertifikat dan uang pembinaan yang ditransfer langsung ke rekening masing-masing. Juara 1 mendapatkan uang pembinaan 2,5 juta rupiah. Juara II mendapatkan uang pembinaan 1,5 juta rupiah dan juara III mendapatkan uang pembinaan 1 juta rupiah,” kata Patma.

Patma yang juga dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Cenderawasih ini mengatakan, 10 orang peserta yang telah keluar sebagai penulis terbaik telah diumumkan dan karyanya akan dibukukan oleh PP Pemuda Katolik. “Sesuai janji kita bahwa 10 penulis terbaik yang karyanya masuk nominasi 10 besar kita akan bukukan,” katanya.

Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik Stafanus Asat Gusma menatakan, Pemuda Katolik berkomitmen memberikan sumbangsih saran dalam pembentukan daerah otonom baru di Papua. Saran ini dalam bentuk kegiatan edukasi bagi pemuda Papua, khususnya di bidang literasi menulis.

“Program edukasi dan kampanye pengetahuan, kecakapan dalam menggunakan media digital dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas dan cermat sesuai dengan budaya di tanah Papua,” ujar Gusma.

Pihaknya berharap, kehadiran daerah otonom baru provinsi di Papua diharapkan melahirkan kampung literasi ditopang kader literasi yang tangguh guna memacu dan memicu semangat semakian banyak generasi muda.

“Ada basic training camp literacy atau literasi journey ke daerah-daerah pelosok Papua. Dengan begitu anak-anak muda bangsa ini bisa lebih mengenal jauh tentang Papua dan melahirkan banyak karya dengan narasi-narasi besar dan inspiratif untuk generasi berikutnya,” kata Gusma lebih jauh.

Sayembara diadakan pada Senin (27/6). Panitia menerima sebanyak 52 naskah. Setelah melalui proses seleksi terpilih 10 esai. Dari 10 finalis itu diseleksi kemudian didapatkan 5 peserta. Lalu dari 5 finalis tersebut, tim juri menilai dan menentukan tiga peserta sebagai pemenang sayembara. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :