Pelajar dan Mahasiswa Moni Wilayah Bandung Minta Presiden Prabowo Tarik Pasukan dari Intan Jaya - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan
DAERAH  

Pelajar dan Mahasiswa Moni Wilayah Bandung Minta Presiden Prabowo Tarik Pasukan dari Intan Jaya

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto (kiri) dan Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai (kanan). Foto: Istimewa

Loading

BANDUNG, ODIYAIWUU.com — Para pelajar dan mahasiswa asal Intan Jaya yang terhimpun dalam Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Moni (Ipmmo) Seluruh Jawa dan Bali Koordinator Wilayah (Korwil) Bandung menyoroti berbagai aksi kekerasan di wilayah Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. 

Selain itu, para pelajar dan mahasiswa menyoroti rencana penambangan emas di Blok B Wabu, Intan Jaya yang sudah diumumkan tahun 2020, berbagai kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dengan intensitas yang kian meningkat di wilayah kabupaten itu. Mereka juga meminta Presiden Prabowo menarik pasukan dari Intan Jaya dan seluruh wilayah di tanah Papua. 

“Kami meminta Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto untuk segera menarik seluruh pasukan militer dari Intan Jaya dan dari tanah Papua umumnya,” ujar Ketua Ipmmo se-Jawa dan Bali Korwil Bandung Serpi Kobogau melalui keterangan tertulis kepada Odiyaiwuu.com dari Bandung, Jawa Barat, Senin (10/3).

Para pelajar dan mahasiswa juga mendesak Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Republik Indonesia Natalius Pigai untuk ikut membantu mengusut tuntas aparat keamanan yang diduga menjadi pelaku pembunuhan dan penyiksaan warga sipil di Intan Jaya.

“Penetapan wilayah izin usaha pertambangan khusus atau WIUPK Blok B Wabu Mining Industry Indonesia, perusahaan pertambangan milik negara telah menambah eskalasi kekerasan terhadap masyarakat sipil yang tidak bersalah,” kata Kobogau.

Menurutnya, kebijakan pemerintah pusat lebih mengutamakan kepentingan bisnis. Sejak 2018 hingga 2025, kata Kobogau, pembunuhan terhadap warga sipil diduga dilakukan aparat keamanan hingga tak terhitung jumlah korban jiwa.

“Salah satu contoh kekejaman yang terjadi adalah pada 27 Februari 2025 saat terjadi baku tembak antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dan TNI di kampung Mamba, Distrik Sugapa. Dalam insiden tersebut, seorang warga sipil yang sedang bermain sepak bola bernama Goliut Sani, ditembak aparat. Jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD Yokatapa Sugapa dengan pengawalan ketat lalu diserahkan kepada keluarga keesokan hari,” ujar Kobogau. 

Menurut Kobogau, tidak hanya itu. Pada 4 Maret 2025, Aguni Sondegau, seorang tukang ojek ditangkap lalu disiksa aparat tanpa alasan. Aguni pulang dengan kondisi luka-luka berat setelah diinterogasi aparat.

“Kami juga meminta pihak Pemerintah Provinsi Papua Tengah dan Pemerintah Kabupaten Intan Jaya untuk membantu mengungkap kasus pembunuhan dan penyiksaan terhadap Goliut Sani dan Aguni Sondegau serta dan korban lainnya. Kemudian membantu mengungkap pelaku di balik aksi keji itu,” katanya.

Para pelajar dan mahasiswa mengatakan akan terus mengawasi dan memperjuangkan keadilan bagi masyarakat Intan Jaya. Selama ini, masyarakat sangat menderita atas berbagai kebijakan yang tidak berpihak kepada mereka. 

“Kejahatan terhadap kemanusiaan ini tidak boleh dibiarkan dan harus segera dihentikan negara. Apabila pernyataan sikap kami ini diabaikan dalam waktu dekat kami akan memobilisasi massa dalam jumlah besar untuk menuntut keadilan pemerintah,” ujar Kobogau. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :