YOGYAKARTA, ODIYAIWUU.com — Para pelajar dan mahasiswa asal Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua yang tengah menimba ilmu di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Solo yang tergabung dalam wadah Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Dogiyai Yogjakarta-Solo (Ipmado Jog-Lo) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-XIII di Asrama Dogiyai, Jalan Kelebengan, Sleman, Yogyakarta, Minggu (30/1).
Peringatan HUT Ipmado Jog-Lo bertema Regenerasi Kepemimpinan Berkembang Menuju Perubahan tersebut diikuti puluhan pelajar dan mahasiswa dari wilayah Yogyakarta dan Solo, diisi juga dengan ibadat syukur, pemotongan tumpeng, dan santap bersama.
Kegiatan tersebut tidak hanya diikuti para pelajar dan mahasiwa asal Dogiyai namun juga para pelajar dan mahasiwa asal Kabupaten Nabire, Paniai, dan Deiyai (Ipmanapandode) yang tengah belajar dan kuliah di dua kota tersebut.
“Melalui peringatan HUT ke-XVII Ipmado Jog-Lo kami berharap agar kami semua, baik pelajar dan mahasiswa asal Dogiyai sebagai generasi muda dan calon pemimpin masa depan daerah terus belajar berorganisasi, melatih diri agar lebih matang, maju, dan berkembang sesuai tuntutan dan perubahan jaman,” ujar Ketua Panitia HUT ke-XVII Ipmado Joglo Yanuarius Yatri Dumupa di Sleman, Yogyakarta, Minggu (30/1).
Yanuarius juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada para pelajar dan mahasiswa serta para senior organisasi baik dari Ipmado Jog-Lo maupun Ipmanapandode, yang berkenan hadir mengikuti perayaan ulang tahun organisasi dengan penuh sukacita. Karena itu, merujuk tema perayaan, ia berharap agar pelajar dan mahasiwa semakin mengenal satu sama lain sebagai sesama pelajar dan mahasiwa melalui kegiatan pembinaan diri melalui organisasi.
Selain itu, ujar Yanuarius, pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta yang datang serta panitia yang sudah bekerja keras menyukseskan perayaan ulang tahun tersebut. Selain itu, para pelajar dan mahasiswa perlu menyadari bahwa semua disatukan dalam wadah Ipmado Jog-Lo.
“Di atas Ipmado Jog-Lo ada Ipmanapandode dan Ipmapa. Kita semua perlu saling mendukung satu sama lain agar menyelesaikan tugas pokok sebagai pelajar maupun mahasiswa di Yogyakarta dan Solo. Kita perlu saling menghormati satu sama lain. Buang ego masing-masing dan menjadi satu keluarga besar agar saling mendukung menunaikan tugas utama sebagai pelajar dan mahasiswa. Kita semua perlu satu hati menuju perubahan yang lebih baik,” katanya.
Wakil Ketua Badan Pengurus Harian Ipmado Jog-Lo Selpius Anouw mengatakan, proses dan perjuangan adalah kerangka perjuangan yang selalu dilewati agar menjadi calon pemimpin masa depan Dogiyai dan tanah Papua.
“Hidup adalah catatan sejarah. Sejarah adalah perjuangan dan dalam perjuangan adalah pengorbanan. Itu semua adalah momentum yang tidak dapat kita lupakan. Saya minta agar tidak kaku, ragu, dan goya menjaga keberlanjutan roda organisasi. Kita semua harus solid menjalankam amanah meneruskan roda organisasi agar menjadi warisan dan tempat belajar adik-adik kita yang akan melanjutkan studi di Yogyakarta maupun Solo,” ujar Selpius Anouw.
Sementara itu, BPH Ipmanapandode Joglo Abraham Magai meminta para pelajar dan mahasiswa tetap menjaga solidaritas, merawat semangat kekeluargaan tanpa membeda-bedakan asal daerah untuk bersama membangun Papua dan Meeuwodide khususnya.
“Sesuai dengan tema, saya mengajak kita semua berbagur bersama dan bergandengan tangan dalam satu visi menjemput hari esok yang lebih baik. Kita semua perlu menanamkan semangat sebagai satu keluarga besar dengan satu tujuan serta perjuangan. Kita perlu menjaga agar proses regenerasi kepemimpinan dalam tubuh organisasi berkesinambungan menuju perubahan yang lebih baik,” kata Abraham Magai. (John Tebai/Odiyaiwuu.com)