WAMENA, ODIYAIWUU.com — Upaya meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak di Provinsi wilayah Papua Pegunungan terus digalakan. Upaya tersebut bukan sekadar menjadi tugas pemerintah daerah melalui lembaga pendidikan formal maupun non formal. Berbagai pihak memiliki beban tugas dan tanggung jawab yang sama demi meraih generasi emas anak-anak tanah Papua di masa akan datang.
Dalam upaya meningkatkan pendidikan anak-anak di wilayah Papua Pegunungan, Kepolisian Republik Indonesia selama enam bulan terakhir menggencarkan Program Polisi Pi Ajar atau Si Ipar bagi anak-anak di provinsi baru hasil pemekaran dari provinsi induk, Papua.
Sejumlah personil Polri Satuan Tugas Bimbingan Masyarakat (Satgas Binmas) Operasi Rasaka Cartenz-2023 Kepolisian Resor (Polres) Jayawijaya kembali mengadakan kegiatan Si Ipar di asrama masyarakat Yalimo, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Jumat (21/7).
Anggota Satgas Binmas Operasi Rasaka Cartenz-2023 Polres Jayawijaya Bripda Silvester Pardomuan D Pone selaku pengajar mengaku, sebelum timnya memulai kegiatan mengajar kepada anak-anak binannya, didahului dengan doa bersama. Anggota polisi asal Sumatera Utara ini memudian mengecek satu per satu kehadiran siswa sebelum ia memulai mengajar.
“Materi pelajaran yaitu pengenalan angka, penjumlahan, dan menulis. Dalam pertemuan kali ini, ada delapan dari total 16 anak binaan yang hadir. Beberapa anak yang tidak hadir karena masih membantu orangtuanya bekerja di kebun dan berjualan di pasar,” ujar Silvester Pardomuan kepada Odiyaiwuu.com dari Wamena, Jayawijaya, Papua Pegunungan, Minggu (23/7).
Menurut Silvester, ke delapan anak yang mengikuti pelajaran tersebut diuji kemampuannya melalui tugas pekerjaan rumah (PR) yang diberikan hari sebelumnya. Para personil juga berpartisipasi bermain bersama anak-anak, menjalin ikatan emosional yang lebih dekat dengan mereka.
Silvester menambahkan, masyarakat setempat sangat responsif terhadap Program Si Ipar. Kehadiran anggota Satgas Rasaka Cartenz diakuinya membantu meningkatkan pendidikan anak-anak di daerah di wilayah Papua Pegunungan. Kegiatan positif dalam proses belajar mengajar terlihat dari partisipasi anak-anak yang sangat tekun hingga selesai.
Antusiasme dan semangat anak-anak sangat tinggi dalam mempelajari pengenalan angka, penjumlahan, dan menulis. Pihaknya berharap agar melalui Si Ipar anak-anak binaan memiliki bekal kemampuan belajar yang baik sehingga mereka memiliki peluang mengikuti ujian paket A guna memperoleh ijazah.
“Program Si Ipar di Jayawijaya berjalan lancar. Sebagian besar anak binaan kami dapat memahami materi dengan baik, sedangkan masih ada beberapa anak yang memerlukan pendampingan lebih lama untuk menguasai materi pembelajaran,” kata Silvester lebih jauh.
Kepala Bidang Humas Polda Papua selaku Kasatgas Humas Ops Rasaka Cartenz 2023 Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, SH, SIK, M.Kom. mengatakan, Program Si Ipar dilaksanakan secara rutin. Tujuannya, memotivasi anak-anak di wilayah tersebut untuk meningkatkan kemampuan belajar mereka. Program ini, ujar Benny, berperan besar terutama bagi anak-anak yang sebelumnya tak sempat memperoleh layanan pendidikan memadai.
“Program yang digagas Operasi Rasaka Cartenz 2023 merupakan salah satu upaya untuk membantu pemerintah daerah meningkatkan indeks pembangunan manusia atau IPM, khususnya di bidang pendidikan. Saat ini Jayawijaya memiliki IPM yang masih rendah, yakni 58,03,” kata Benny. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)