DEKAI, ODIYAIWUU.com — Manajemen Markas Pusat Komando Nasional (Komnas) Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM), Selasa (8/4) mengumumkan, pihaknya membunuh sebelas orang pendulang emas yang dicurigai sebagai agen aparat keamanan Indonesia di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
“Kami menerima laporan yang menyebut bahwa pihak pasukan TPNPB Kodap (Komando Daerah Pertahanan) XVI Yahukimo mengeksekusi mati sebelas pendulang emas yang menyamar sebagai agen militer Indonesia,” ujar Juru Bicara Komnas TPNPB OPM Sebby Sambon melalui keterangan tertulis yang diperoleh Odiyaiwuu.com di Jakarta, Rabu (9/4).
Menurut Sebby, para pendulang emas sedang mendulang emas di wilayah Kodap XVI Yahukimo pimpinan Brigjen Elkius Kobak. Para pendulang ini meregang nyawa pada Minggu-Selasa (6-8/4) di tangan anggota Batalyon Yamue dan Batalyon WSM dari pasukan TPNPB Kodap III Ndugama Derakma yang diperbantukan di Kodap XVI Yahukimo.
Selain sebelas pendulang yang dinyatakan tewas, kata Sebby, tiga orang lainnya mengalami luka-luka selama tiga hari berturut-turut. Komandan Batalyon Yamue Mayor Homy Heluka dan pihak Batalyon Wosem (WSM mengaku, para korban dihabisi Dejen Heluka dan Karis Giban.
Menurut Sebby pihaknya menyampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto agar segera menghentikan pengiriman pasukan ke Papua untuk menjadikan mereka sebagai pendulang emas, tukang bangunan, tukang bakso dan sebagainya.
“Kami akan bunuh. Sebab, Panglima TNI menyatakan bahwa ‘itu adalah anggota saya’. Maka sesuai dengan pernyataan Panglima TNI kami sudah eksekusi mati sebelas anggotanya yang bertugas sebagai pendulang emas di Yahukimo,” kata Sebby.
Komandan Kodim 1715/Yahukimo Letkol (Inf) Tommy Yudistyo membenarkan pembunuhan terhadap pendulang yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata pimpinan Elkius Kobak.
Tommy menjelaskan, pembunuhan terhadap pendulang terjadi lokasi 99, Kampung Yasip, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
“Untuk jumlah korban belum bisa diketahui dengan pasti karena belum ada masyarakat atau penambang yang membuat laporan ke Kodim maupun Polres Yahukimo,” ujar Tommy di Dekai, kota Kabupaten Yahukimo, Rabu (9/4).
Menurutnya, terkait adanya berita yang menyatakan para pendulang emas tersebut adalah TNI adalah tidak benar alias hoaks. “Kami masih menunggu informasi yang bisa dipercaya ya untuk kronologi kejadiannya,” ujar Tommy. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)