Pasukan Organisasi Papua Merdeka Klaim Tewaskan Satu Aparat Keamanan Indonesia Saat Kontak Senjata di Kabupaten Puncak

Pasukan TPNPB Klaim Tewaskan Satu Aparat Keamanan Indonesia Saat Kontak Senjata di Puncak

Anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM). Kontak tembak yang kerap terjadi bukan hanya menimbulkan jatuh korban antara anggota OPM dan TNI-Polri namun juga warga sipil. Upaya mencari kedamaian di tanah Papua masih melewati jalan berjal berliku dan butuh waktu untuk duduk bersama masing-masing pihak menempuh jalan damai. Foto: Istimewa

Loading

ILAGA, ODIYAIWUU.com — Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM), Rabu (10/4) mengklaim bertanggung jawab atas tewasnya seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat terjadi kontak tembak dengan aparat keamanan Indonesia di tempat penjualan kupon judi toto gelap (togel), Selasa (9/4) pukul 03:10 WIT.

“Komandan Operasi Komando Daerah Operasi atau Kodap XVIII Puncak Ilaga Mayor Numbuk Tengen telah menghubungi kami terkait peristiwa tewasnya seorang anggota pasukan TNI,” ujar Juru Bicara Komnas TPNPB Sebby Sambom melalui keterangan tertulis yang beredar di sejumlah awak media di Papua dan diperoleh Odiyaiwuu.com dari Ilaga, kota Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, Rabu (10/4).

Menurut Sebby Sambon, informasi tersebut diperoleh dari Numbuk Tengen dan melaporkan bahwa Panglima TPNPB Wilayah XVIII Ilaga Brigadier General Penny Music dan pasukannya bertanggung jawab atas penembakan salah satu anggota TNI di tempat jual togel

“Pada (Selasa, 9/4) pukul 03:10 TPNPB tembak salah satu anggota TNI di Pononokime, Kabupaten Puncak saat dia jual sio. Peluru kemudian nyasar dan kena masyarakat namun masih hidup. Situasi kota Ilaga masih panas dan (masih) baku jaga hingga malam. Kita lihat besok (Rabu, 10/4) seperti apa akan kami laporkan,” kata Sebby Sambon.

Pihak TPNPB juga melaporkan dari Ilaga bahwa penembakan yang terjadi di Puncak balas dendam menyusul gugurnya Mayor Mopinus Abu Bakar Kogoya. Kontak tembak antara TPNPB OPM dengan aparat keamanan Indonesia di Puncak adalah murni perang balas dendam dan dipastikan akan terjadi di beberapa Kodap baik Kodap VIII Intan Jaya, wilayah Tembagapura, dan Kodap XVIII  Ilaga.

“Mayor Mopinus Abu Bakar Kogoya adalah komandan yang paling terpenting di TPNPB OPM III tersebut. Mayor Mopinus Abu Bakar Kogoya ditembak mati karena kepentingan PT Freeport Indonesia bekerja sama dengan masyarakat pekerja pendulangan emas sebagai anggota bantuan polis, banpol atau mata-mata,” kata Sebby Sambon,

Sebby menambahkan, pasukan TPNPB OPM Kodap III Wilayah Tembagapura, Ilaga, dan Intan Jaya sudah mengetahui motif atau pelaku banpol tersebut. Pihak TPNPB OPM akan mengeluarkan daftar pencarian orang (DPO) khusus kepada banpol mulai Selasa (9/4). 

“Pembalasan kami atas Mayor Mopinus Abu Bakar Bogoya di Ilaga dan wilayah-wilayah lain akan kami lakukan,” ujar Sebby Sambon. 

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Dr Bayu Suseno, SH, SIK, MM, MH menjelaskan, pada Selasa (9/4) sekitar pukul 14.52 WIT terjadi insiden penembakan oleh anggota kelompok kriminal bersenjata (sebutan lain TPNPB OPM) terhadap dua warga sipil di kios Jembatan Yesey Mersey, Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

“Korban bernama Pampang mengalami luka tembak pada bagian kepala sebelah kanan dan saat ini dalam kondisi kritis di RSUD Ilaga. Sementara satu warga asli Papua bernama Nortinus mengalami luka akibat rekoset peluru pada pinggang sebelah kiri dan kondisinya stabil setelah mendapatkan perawatan medis di RSUD Ilaga,” ujar Bayu Suseno kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Selasa (9/4).

Bayu  menambahkan, hingga saat ini, pihaknya terus melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan, termasuk melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP).

“Kami masih terus melakukan penyelidikan intensif dengan melakukan olah TKP guna mengumpulkan bukti-bukti terkait serta melakukan pengejaran terhadap para pelaku penembakan,” kata Bayu lebih lanjut.

Sementara itu, Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Pol Dr Faizal Ramadhani, S.Sos, SIK, MH menyayangkan aksi kelompok kriminal bersenjata yang terus memberi teror kepada masyarakat.

“Kami sangat menyayangkan insiden penembakan yang dilakukan oleh KKB terhadap warga sipil dan aparat. Tindakan ini tidak dapat dibenarkan. Kami berkomitmen untuk terus melakukan upaya penegakan hukum serta menangkap para pelaku,” kata Faizal. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

 

Tinggalkan Komentar Anda :