Sayap Militer Kelompok Organisasi Papua Merdeka Klaim Bertanggungjawab Atas Pembakaran Kantor Bupati Dogiyai - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Sayap Militer Kelompok Organisasi Papua Merdeka Klaim Bertanggungjawab Atas Pembakaran Kantor Bupati Dogiyai

Kondisi Kantor Bupati Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Tengah yang terbakar pada Sabtu (18/4) sekitar pukul 12.30 WIT. Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengklaim pasukannya bertanggungjawab atas pembakaran kantor tersebut. Foto: Istimewa

Loading

MOWANEMANI, ODIYAIWUU.com — Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap XI Odiyai, Dogiyai, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengklaim pasukannya bertanggungjawab atas pembakaran Kantor Bupati Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Tengah, Sabtu (18/4) sekitar pukul 12.30 WIT.

“Panglima TPNPB Kodap XI Odiyai Dogiyai Brigjen Jonatan M Pigai mengatakan bahwa dia bersama pasukannya bertanggungjawab atas pembakaran Kantor Bupati di Dogiyai,” ujar Juru Bicara TPNPB OPM Sebby Sambom dalam siaran pers yang salinannya diperoleh Odiyaiwuu.com di Jakarta, Selasa (11/4).

Menurut Sebby, pengendali Manajemen Markas Pusat Komando Nasional TPNPB-OPM di bawah pimpinan Kepala Staf Umum Mayjen Terryanus Satto pada Senin (10/4) menerima laporan resmi yang dikonfirmasi langsung dengan Brigjen Pigai. Pigai, sebut Sebby, mengklaim pasukan TPNPB OPM bertanggungjawab atas aksi pembakaran kantor Bupati Dogiyai.

“Tujuan pembakaran Kantor Bupati Dogiyai merupakan bagian dari revolusi tahapan yang mana telah dideklarasikan oleh Komando Nasional TPNPB oleh Komandan Operasi Umum TPNPB Mayjen Lekagak Telenggen di Yambi, Kabupaten Puncak Jaya tahun 2017,” ujar Sebby.

Dalam Deklarasi Perang Revolusi Tahapan dan Revolusi Total telah diumumkan bahwa hal tersebut akan berlaku di Papua dan dideklarasikan tahun 2017 oleh pimpinan TPNPB dari Komando Markas Pusat.

Pengertian Revolusi Tahapan dan Revolusi Total adalah TPNPB akan lakukan perlawanan yang masif untuk mengusir pemerintah kolonial Indonesia dari tanah leluhur bangsa Papua dan pembakaran kantor-kantor pemerintah, sekolah, dan rumah sakit atau aset lainnya.

Hal tersebut merupakan bagian dari menolak semua bentuk pendudukan ilegal pemerintah kolonial Indonesia di atas tanah keluhur bangsa Papua. Karena itu, pembakaran Kantor Bupati Dogiyai merupakan bagian dari sikap bangsa Papua yang menolak pendudukan ilegal Pemerintah Indonesia di atas tanah leluhur bangsa Papua.

“Bangsa Papua tidak butuh pembangunan dalam bentuk apapun oleh Pemerintah Indonesia. Karena Papua akan kami bangun sendiri setelah Papua merdeka penuh, terpisah dari negara kesatuan Republik Indonesia,” ujar Sebby.

Kantor Bupati Kabupaten Dogiyai, Sabtu (8/4) sekitar pukul 12/30 WIT terbakar. Gedung guest house yang sehari-hari digunakan sebagai kantor sementara Bupati Dogiyai dilalap di jago merah menyusul gedung DPRD Dogiyai yang terbakar pada Sabtu (18/3) lalu. Pihak Kepolisian Resor setempat tengah mendalami kasus tersebut.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Polisi Ignatius Benny Ady Prabowo, SH, SIK, M.Kom menjelaskan, Sabtu (18/4) sekitar pukul 12.30 WIT saksi R mengaku saat itu ia hendak mengantar persediaan makanan serta mengangkut pegawai yang bekerja di kantor bupati menuju Kabupaten Nabire.

“Saat saksi hendak memasang terpal pada bagian belakang mobil, terlihat percikan dan asap dari dalam kantor bupati posisi di sebelah kanan dari area kamar mandi. Di saat bersamaan, saksi H yang sedang berada di dalam kios dagang melihat asap tebal dari posisi sebelah kanan kantor bupati,” kata Benny kepada Odiyaiwuu.com di Jakarta, Sabtu (8/4).

Tak berselang lama, karyawan yang sedang bekerja di area kantor bupati langsung berupaya menyelamatkan beberapa alat kantor. Sekitar pukul 13.02 WIT 1 SST Brimob Yon C Polda Papua, 1 SST Brimob Satgas Damai Cartenz, 1 SST Polres Dogiyai, dan satu regu Satgas 113 dan Koramil 1705-04/Mowanemani tiba di lokasi untuk melakukan pengamanan di area kebakaran.

Kemudian, pukul 13.30 WIT, satu unit truk tangki air tiba di lokasi untuk melakukan pemadaman sisa api. Meski demikian, tidak adanya korban jiwa akibat insiden tersebut. Sedangkan untuk kerugian masih dikonfirmasi dengan instansi dinas terkait.

“Belum diketahui awal mula yang mengakibatkan terjadinya kebakaran. Saat ini Polri melakukan pengamanan dan olah TKP. Selajutnya akan dilakukan upaya penyelidikan guna mengetahui penyebab terjadinya kebakaran,” lanjut Benny.

Sebelumnya, kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Dogiyai, Sabtu (18/3) dini hari waktu Papua terbakar. Kebakaran menghanguskan sebagian ruang kantor wakil rakyat yang terletak di Jalan Trans Nabire-Enarotali, Mowanemani, Papua Tengah.

“Ya, benar. Kantor DPRD Dogiyai terbakar (Sabtu, 18/3) dini hari. Namun, saya belum tahu persis jam berapa peristiwa kebakaran,” ujar anggota DPRD Dogiyai Elias Anou kepada Odiyaiwuu.com dari Dogiyai, Sabtu (18/3). (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :