Menyambut Merdeka Belajar Kampus Merdeka - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan
OPINI  

Menyambut Merdeka Belajar Kampus Merdeka

Ketua Sekolah Tinggi Katolik (STK) Touyepapa Deiyai Oktovianus Marko Pekey, S.Fil, M.Sc. Foto: Istimewa

Loading

Oleh Oktovianus Marko Pekei, S.Fil, M.Sc

Ketua Sekolah Tinggi Katolik Touyepapa Deiyai, Papua

PADA prinsipnya para mahasiswa memiliki hak untuk memperoleh pendidikan dan pengetahuan dari perguruan tinggi yang sedang ia kuliah sambil tetap memperhatikan kewajibannya. Hal itu lumrah berlaku di semua perguruan tinggi dan setiap perguruan tinggi wajib memperhatikan hal terebut demi memberikan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa yang sedang kuliah.

Lantas, dunia pendidikan perguruan tinggi di Indonesia menyadari, para mahasiswa tidak cukup menerima teori dan praktek di jurusan atau program studi yang sedang mereka jalani. Lebih dari itu, mereka perlu memiliki ilmu pengetahuan tambahan di luar jurusan atau program studi dan juga kegiatan pembelajaran dari masyarakat di luar kampus. Itulah yang dimaksudkan dengan merdeka belajar kampus merdeka (MBKM).

Dalam rangka MBKM tersebut, Bimbingan Masyarakat (Bimas) Katolik Kementerian Agama Republik Indonesia telah mengadakan kegiatan penyusunan Kurikulum MBKM selama tiga hari di University Hotel, Jalan Adhi Sucipto, Sleman Yogyakarta.

Kegiatan dimaksud bertujuan membicarakan Kurikulum MBKM bagi perguruan tinggi keagamaan Katolik di Indonesia yang dihadiri oleh rektor/ketua dan ketua program studi dari 24 perguruan tinggi agama Katolik yang tersebar di seluruh Indonesia.

Berkaitan dengan pengembangan Kurikulum MBKM tersebut, pada prinsipnya STK Touye Paapaa Deiyai mendukung kebijakan pemerintah tentang MBKM tersebut.

Dalam rangka mewujudkan MBKM, STK Touye Paapaa Deiyai akan bekerjasama dengan berbagai lembaga, termasuk kampus-kampus lain di seluruh wilayah Indonesia agar para mahasiswa STK Touye Paapaa Deiyai belajar di jurusan atau program studi berbeda dari lembaga lain yang tentu sesuai kebutuhan daerah yang berpatokan pada minat dan bakat para mahasiswa.

STK Touye Paapaa Deiyai yang telah dilegalisasi pada 19 November 2019 dan telah mewisudakan 4 angkatan dalam 2 kali wisuda. Kini sedang disiapkan 2 angkatan untuk wisuda bersama dalam tahun 2023. Sementara, dalam tahun akademik baru pada Juli 2023, akan menerapkan Kurikulum MBKM agar para mahasiswa bisa belajar dari pihak lain di luar program studi yang sedang ditempu.

Selain itu, pertemuan para pimpinan sekolah tinggi membicarakan bagaimana pengembangan kampus ke depan. Salah satunya ialah menerapkan Kurikulum MBKM. Selain itu, adanya berbagai kemungkinan yang menjadi peluang bagi setiap perguruan tinggi Katolik membuka program studi baru.

Oleh karena STK Touye Paapaa Deiyai sebagai sebuah perguruan tinggi Katolik di wilayah Pegunungan Tengah Papua, lembaga wajib memikirkan berbagai hal yaitu infrastruktur pembangunan kampus, sarana dan prasarana, pembiayaan operasional, tenaga pendidik (dosen), dan kaderisasi dosen non pegawai negeri sipil (PNS).

Karena itu, penyelenggara STK Touye Paapaa membutuhkan dukungan dari semua pihak, terutama pemerintah kabupaten maupun provinsi untuk mengembangkan kampus ini. Apabila pemerintah mendukung pengembangan kampus, maka pengelola berpikir untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) di wilayah Pegunungan Tengah dengan membuka beberapa jurusan sesuai kebutuhan masyarakat setempat.

Pengembangan kampus yang dimaksudkan tentu bukan sekadar bantuan dana kepada para mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir. Namun, lebih dari itu dibutuhkan bantuan mulai dari pembangunan fisik, persiapan tenaga pendidik (dosen) hingga biaya operasional.

Hal ini membutuhkan komitmen pemerintah tanpa dipengaruhi oleh berbagai kepentingan, termasuk kepentingan politik. Dalam hal ini, catatan terpenting yang kiranya yang perlu kami sampaikan ialah pembangunan SDM amat sangat penting sebagai urusan pertama selain pembangunan fisik.

Masyarakat bisa berubah ketika masyarakat kita makin terdidik. Salah satu pintu masuknya ialah melalui pendidikan formal berkualitas yang disediakan oleh pemerintah. Karena itu, semestinya pemerintah wajib dan fokus pada pembangunan manusia melalui berbagai lembaga pendidikan, termasuk pendidikan tinggi.

Tinggalkan Komentar Anda :