Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Ada 60 Ribu Warga Intan Jaya dan Puncak Jaya Mengungsi Akibat Konflik - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan
DAERAH  

Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Ada 60 Ribu Warga Intan Jaya dan Puncak Jaya Mengungsi Akibat Konflik

Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Republik Indonesia Natalius Pigai. Sumber foto: detik.com, Jumat, 20 April 2018

Loading

JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Republik Indonesia Natalius Pigai menggelar rapat terbatas dengan Gubernur Papua Tengah dan jajaran untuk merespons konflik di Kabupaten Intan Jaya dan Kabupaten Puncak. 

Pigai menyatakan saat ini ada 60 ribu warga di dua daerah tersebut yang mengungsi akibat konflik bersenjata. Pigai menambahkan, 60 ribu warga itu mengungsi ke kabupaten terdekat  yang aman dari konflik seperti Timika dan Nabire. 

Menurut Pigai, Menteri Kabinet Merah Putih putra asli Papua, ada dua distrik dan Intan Jaya dan Puncak yang seluruh warganya mengungsi. “Jadi dua distrik ini sudah kosong sama sekali. Tidak ada lagi masyarakatnya karena semua sudah mengungsi,” ujar Menteri HAM Natalius Pigai mengutip Tempo.co di Jakarta, Sabtu (7/6).

Konflik sosial yang terjadi di Puncak Jaya terjadi akibat perseteruan antara kubu pendukung calon bupati. Pigai menyatakan perlu upaya rekonsiliasi dan restorative justice melalui denda adat serta kepastian pemerintah pusat untuk segera melantik Bupati/Wakil Bupati definitif.

“Menurut kami agar konflik tidak terus berlanjut pelantikan bupati definitif perlu segera dilakukan sambil mendorong upaya rekonsiliasi melalui penyelesaian adat yang efektif,” kata Pigai, mantan komisioner Komnas HAM RI.

Sebelumnya, bentrokan akibat Perselisihan Hasil Pemilu (PHPU) terjadi antara dua kubu pendukung pasangan calon pilkada Puncak Jaya terjadi pada Kamis, 5 Juni 2025. Bentrokan memakan dua orang korban jiwa. Selain korban jiwa, lebih dari 200 orang juga mengalami luka-luka.

“Aksi saling serang antar massa pendukung telah memakan korban luka-luka sebanyak 215 orang, dan dua orang meninggal dunia,” kata Kepala Kepolisian Resor Puncak Jaya, Ajun Komisaris Besar Achmad Fauzan.

Pihak kepolisian mengatakan, kedua orang yang meninggal telah dikremasi. Mereka adalah petani bernama Ilunik Wonda, 40 tahun, dan Opfen Gire, 50 tahun. Keduanya berasal dari kubu pendukung paslon nomor urut 2, yaitu Miren Kogoya dan Mendi Wonerengga.

Sementara itu, 106 orang lainnya dari kubu pendukung paslon nomor urut 2 menjadi korban luka-luka, begitu pula dengan 109 orang dari kubu paslon 1. Massa pendukung juga membakar beberapa bangunan yaitu sembilan unit rumah dan tiga honai. (*)

Tinggalkan Komentar Anda :