Oleh Yosua Noak Douw
Doktor Lulusan Universitas Cenderawasih, Jayapura
Peralihan kepemimpinan di Provinsi Papua Pegunungan baru saja terjadi. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian resmi melantik Dr Velix Vernando Wanggai, SIP, MPA sebagai Penjabat Gubernur Papua Pegunungan di Sasana Bhakti Praja Gedung Kemendagri Jakarta, Senin (13/11) siang.
Velix menggantikan Nikolaus Kondomo, SH, MH setelah setahun mengabdi sebagai penjabat gubernur. Apresiasi dan terima kasih patut disampaikan kepada Nikolaus atas dedikasi bersama jajaran pemerintahannya memimpin Papua Pegunungan, provinsi baru hasil pemekaran dari Papua.
Keberhasilan Nikolaus bersamaa masyarakat adalah legasi yang patut dikenang. Sedangkan, berbagai agenda yang masih tertunda akan segera dilanjutkan penjabat bersama jajarannya dengan dukungan masyarakat dan semua pihak, stakeholder.
Salah satu komitmen Penjabat Gubernur Velix Wanggai diutarakan. Ia akan mengambil langkah strategis untuk percepatan pembangunan sesuai dengan ketersediaan sumber daya alam, anggaran, dukungan para bupati serta aparatur di setiap kabupaten, dan masyarakat serta para pihak secara sinergis. Sebuah niat yang tentu sangat baik demi kemajuan masyarakat dan daerah sekaligus memastikan kehadiran negara di Papua Pegunungan.
“Pemerintahan baru harus ditandai dengan kehadiran negara. Itu diwujudkan dalam bentuk (ketersediaan) sarana-prasarana di Papua Pegunungan. Pengembangan wilayah dalam konteks sentra pemerintahan baru, selain sebagai sebuah simbol kehadiran negara, juga simbol pemerataan di wilayah Papua Pegunungan,” ujar Velix (rri.co.id, 13/11 2023).
Kebutuhan listrik
Kebutuhan energi listrik menjadi keluhan saban waktu bagi sebagian besar masyarakat yang tinggal di kampung-kampung di Papua Pegunungan. Listrik adalah salah satu kebutuhan pokok masyarakat yang sangat penting namun selama ini menjadi tembang lara yang tak berujung.
Nestapa naas itu tak hanya dirasakan pemerintah daerah saban waktu namun juga masyarakat di hampir sebagian besar kampung-kampung atau desa-desa di berbagai wilayah kabupaten di Papua Pegunungan setiap berganti presiden dan wakil presiden.
Padahal, bila pemerintah menyediakan akses energi listrik secara merata, masyarakat dapat menambah pemasukan keluarga dan usaha-usaha produktif lainnya. Selama ini, kita perlu jujur bahwa di Papua Pegunungan terutama kampung-kampung di berbagai wilayah kabupaten di daerah pegunungan, ketersediaan fasilitas pembangkit dan pemenuhan kebutuhan listrik masih belum optimal. Terus terang, listrik tak terang terus selama 24 jam.
Karena itu tak ada pilihan lain kecuali dibutuhkan komitmen nyata pemerintah pusat, provinsi, dan babupaten untuk membangun fasilitas pembangkit listrik di delapan kabupaten di Papua Pegunungan. Intensitas kunjungan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden dengan narasi-narasi besar memajukan tanah Papua, termasuk Papua Pegunungan, belum sepenuhnya mendarat dan menyasar kebutuhan masyarakat terkait energi listrik.
Oase baru
Kehadiran penjabat gubernur Velix Wanggai ibarat mata air, oase baru di tengah padang gurun. Tentu berbekal segudang pengalaman ada sejumlah harapan pemerintah kabupaten dan masyarakat di Papua Pegunungan.
Pertama, ada sinergi pemerintah pusat melalui PLN selaku BUMN, pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah merencanakan untuk menyediakan listrik bagi masyarakat di kampung-kampung di berbagai kabupaten di Papua Pegunungan.
Kedua, sejauh ini ketersediaan energi listrik di berbagai kampung di Papua Pegunungan sungguh masih jauh dari harapan. Kerinduan masyarakat menikmati listrik tak lebih seperti kata pepatah: si pungguk merindukan bulan. Geliat ekonomi di tingkat masyarakat bergerak ibarat: kerakap yang tumbuh di atas batu; hidup enggan mati tak mau. Slogan PLN: terus terang, listrik terang terus sebatas frasa pelipur lara masyarakat.
Ketiga, pemerintah pusat perlu serius dan berkomitmen memberikan dukungan anggaran bersunber APBN guna membangun fasilitas pembangkit listrik. Mengingat pembangunan pembangkit listrik membutuhkan anggaran besar, menyerahkan urusan vital ini kepada daerah tentu sangatlah sulit.
Keempat, penyediaan energi listrik dengan topangan dana daerah, misalnya, tentu akan menyulitkan daerah. Hal ini berasalan mengingat kondisi geografis Papua Pegunungan bertabur gunung, bukit, sungai hingga ngarai terjal digandakan dengan keterisolasian perkampungan hingga distrik yang terpaut jauh satu sama lain. Karena itu, sinergitas antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten adalah keharusan.
Birokrasi berbelit
Salah satu yang perlu dipikirkan pemerintah pusat dan daerah khususnya di Papua Pegunungan yaitu adanya regulasi yang mendukung pembangunan pembangkit listrik di daerah ini. Pemerintah harus mengurangi birokrasi berbelit-belit dan menetapkan kebijakan yang clear mengenai pemberian izin, aspek hukum dan lingkungan. Hal ini akan memberikan kepastian mendorong investor untuk menanamkan modalnya di sektor energi kelistrikan di Papua Pegunungan.
Di lain sisi, menjadi tugas pemerintah daerah memberikan edukasi dan penyadaran kepada masyarakat secara bersenimbangunan bahwa apapun niat baik pemerintah bekerja memajukan daerah perlu didukung demi meraih kesejahteraan bersama.
Masyarakat perlu memahami pentingnya energi listrik dan bagaimana manfaat yang diperoleh bila memiliki akses listrik memadai. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat, mereka akan lebih mendukung upaya pembangunan sektor kelistrikan dan dapat berperan aktif memastikan bahwa fasilitas ini berjalan dengan baik.
Penulis berkeyakinan, Penjabat Gubernur Velix Wanggai sebagai salah satu putra asli tanah Papua, memiliki beban moral dan tanggungjawab maha berat selama setahun kepemimpinannya. Salah satu hal yang dikerjakan adalah menghadirkan pembangkit listrik di seluruh kabupaten di Papua Pegunungan.
Penjabat baru juga memikirkan mamaksimalkan potensi sumber daya air yang melimpah di Papua Pegunungan untuk dijadikan sumber energi listrik. Pemanfaatan sumber daya air ini diharapkan menjadi salah satu solusi memenuhi kebutuhan energi listrik warga.
Pemerintah dapat mengadakan studi kelayakan dan melakukan pembangunan pembangkit listrik tenaga air yang sesuai dengan kondisi daerah. Bila terwujud, itu aadalah legasi berharga bagi orangtuanya, kakak dan adiknya serta pemerintah di Papua Pegunungan. Semoga kasih Tuhan melalui Penjabat Gubernur dan jajarannya, Papua Pegunungan lebih maju selangkah.