JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Jumat (9/12) pukul 13.30 WIB meresmikan Provinsi Papua Barat Daya sekaligus melantik Dr Drs Muhammad Musa’ad, M.Si sebagai Penjabat Gubernur di Sasana Bhakti Praja, Gedung C kantor Kementerian Dalam Negeri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
Penjabat Gubernur Musa’ad sebelumnya menjabat Asisten II Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Papua. Pelantikan Musa’ad, pria kelahiran Fakfak 22 Juli 1965 itu memastikan beredarnya nama sejumlah putra asli Papua yang digadang-gadang masuk dalam bursa penjabat gubernur pasca pengesahan daerah otonom baru provinsi itu di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
Salinan undangan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri) diteken Sekretaris Jenderal Kemendagri Dr H. Suhajar Diantoro, M.Si menyebutkan, Musaad akan dilantik Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian.
Salinan surat yang diperoleh media ini Kamis (8/12) juga menyebutkan, para undangan pria diwajibkan mengenakan pakaian sipil lengkap (PSL) dan peci nasional, wanita mengenakan kebaya nasional, dan TNI-Polri mengenakan pakaian dinas upacara (PDU).
“(Para tamu) membawa undangan dan hadir 30 menit sebelum acara dimulai. Untuk pejabat yang akan dilantik dan tamu undangan wajib menggunakan masker,” ujar Suhajar dalam surat undangannya.
Sekadar diketahui. Muhammad Musa’ad lahir di Fakfak, Provinsi Papua Barat pada 22 Juli 1965. Musa’ad masuk Sekolah Dasar Yapis Fakfak tahun 1979 kemudian lanjut di SMP Negeri 1 Fakfak hingga tamat 1982. Ia masuk SMA Negeri 416 Fakfak hingga tamat tahun 1985.
Musa’ad meraih Sarjana Ilmu Pemerintahan (S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan dan lulus tahun 1990. Magister Administrasi Pembangunan (S-2) diraih pada Program Pasca Sarjana Unhas Makassar. Musa’ad juga meraih gelar Doktor (S-3) bidang Ilmu Sosial dan Pemerintahan pada Program Doktor Universitas Pajajaran (Unpad) Bandung, Jawa Barat tahun 2009.
Selama mengabdikan diri sebagai aparatur sipil negara (ASN), Musa’ad mengemban sejumlah jabatan penting. Ia pernah menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Papua tahun 2013-2014 era kepemimpinan Gubernur Lukas Enembe dan Wakil Gubernur Klemen Tinal.
Berbagai potensi Papua itu ia utarakan kepada sejumlah wartawan, termasuk penulis, Jumat (23/5) saat acara Pekan Seni Budaya Papua dan Papua Barat dalam rangkaian Pekan Wisata Nasional ke-2 yang berlangsung selama tiga hari: 23-25 Mei 2014 di silang Monas, Jakarta Pusat.
Saat memimpin Bappeda Papua, jauh-jauh hari ia sudah memetakan potensi Papua. Sejumlah langkah pun diambil. Pertama, pemetaan terhadap komoditas unggulan seperti pariwisata, kelautan, perikanan, dan lain-lain di lima wilayah pembangunan.
“Masing-masing wilayah pembangunan itu kemudian ditetapkan komoditas unggulannya seperti pariwisata, kelautan, dan perikanan di wilayah Saereri, Biak, Supiori, Yapen, dan Mamta,” ujar Musa’ad kepada penulis (Odiyaiwuu.com) di kawasan Monas, Jakarta, Jumat (23/5 2014).
Kedua, setelah pemetaan dilakukan, ujarnya, pihak Bappeda Papua melakukan berbagai program secara terpadu, integrated untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Papua dikenal memiliki potensi alam luar biasa besar namun secara riil, belum memberikan hasil yang optimal. Dari dulu publik tahu Papua kaya raya dengan potensi itu tetapi pemanfaatan untuk kesejahteraan rakyat masih minim. Karena itu, perlu dikembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Tahap pertama, kita masukkan dalam dokumen RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah). Kemudian kita buat road map pembangunan ekonomi berbasis rakyat. Setelah itu, kita minta semua kementerian dan lembaga ikut terlibat dalam wilayah-wilayah yang sudah kita petakan,” lanjut Musaad.
Meski demikian, ia menjelaskan, kondisi topografi Papua yang sangat sulit bukan jadi kendala. Namun, tentunya bersinergi dengan instansi terkait yang mengurus infrastruktur. Dalam konteks ini, fokusnya tak hanya pada transportasi darat atau laut tetapi juga udara.
“Artinya, mobilitas manusia dan barang tak perlu terputus dengan satu transportasi tetapi semua terintegrasi baik darat, laut maupun udara,” ujar Musa’ad saat itu.
Musa’ad juga pernah menjabat Deputi Kepemimpinan Pemuda, Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia tahun 2011-2013. Ia juga staf pengajar Program Pasca Sarjana Universitas Cendrawasih, Jayapura, dan sejumlah jabatan penting lainnya.
Terakhir, Musa’ad ditugaskan sebagai Asisten II Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Papua sebelum akhirnya akan dilantik Menteri Dalam Negeri menjadi Penjabat Gubernur Papua Barat Daya atas nama Presiden di kantor Kemendagri, Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (9/12 2022) siang. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)