MOWANEMANI, ODIYAIWUU.com – Masa depan generasi Papua yang cerdas dan berkualitas ditentukan melalui pendidikan berkualitas. Para pihak baik pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan (stakeholders) perlu bekerjasama dan bersinergi demi mencerdaskan generasi tanah Papua. Yayasan Tiga Jendela terpanggil dan mengabdi di jalur pendidikan demi meraih kualitas pendidikan mumpuni bagi anak-anak Papua.
PIHAK Yayasan Tiga Jendela di Mowanemani, kota Kabupaten Dogiyai, Papua menyadari, banyak anak potensial usia sekolah memiliki kemampuan akademik luar biasa besar. Namun, di saat bersamaan kesadaraan anak-anak dan orangtua memandang pendidikan sebagai pintu masuk menuju masa depan lebih baik, belum sepenuhnya disadari. Anak-anak usia sekolah itu, ibarat bintang bersinar yang terus meredup sehingga perlu ditangani yayasan.
Yayasan Tiga Jendela, kini setia bekerja keras dan berupaya bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dogiyai bersama pemerintah kabupaten lainnya wilayah adat Meepago yang meliputi Kabupaten Dogiyai, Deiyai, Nabire, Intan Jaya, Paniai serta Mimika dan kabupaten lainnya di tanah Papua. Yayasan berniat sungguh menghadirkan seberkas cahaya melalui tiga bingkai jendela dalam aktivitas utamanya demi masa depan anak-anak Papua. Tiga aktivitas dimaksud adalah pendidikan, kesehatan, pemberdayaan sosial-ekonomi.
Dalam bidang pendidikan, kepedulian menghadirkan seberkas cahaya di bidang pendidikan bagi generasi masa depan Papua ditunjukkan dengan komitmen Bupati Dogiyai Yakobus Dumupa dan wakilnya, Oskar Makai. Baik Bupati maupun Wakil Bupati Dogiyai memberi perhatian besar kepada yayasan dalam ikut memajukan dan mencerdaskan anak-anak usia sekolah di wilayah itu lewat pendidikan. Perhatian ini merupakan bentuk kolaborasi dan langkah sinergis dalam semangat kebersamaan. Perlahan tapi pasti. Kerjasama Pemkab Dogiyai dengan pihak yayasan sudah mulai menampakkan hasil menggembirakan. Jejak keberhasilan ini terus menyebar di seluruh wilayah di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Sosialisasi Beasiswa LPDP
Pemerintah Kabupaten Dogiyai melalui Dinas Pendidikan setempat bersama Yayasan Tiga Jendela terus bergerak. Diawali dengan kerjasama sosialisasi beasiswa Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan RI bagi anak-anak usia sekolah calon penerima beasiswa. Kegiatan sosialisasi beasiswa didukung Kepala Dinas Pendidikan Dogiyai Yudas Tebai yang menghadirkan Kepala Divisi SDM LPDP Gribig Darojat dan staf Komunikasi dan Sosialiasi LPDP Budi Irawan.
Acara sosialisasi beasiswa sesi pertama selama tiga hari dibawakan Gribig Darojat dan Budi Irawan dari LPDP Kementerian Keuangan RI di Nabire, kota Kabupaten Nabire, Papua, 19 Maret 2019 dan dibuka Sekretaris Dinas Pendidikan Nabire Viktor Tebai. Kemudian, sosialisasi di Dogiyai berlangsung tanggal 20 Maret 2019 di aula Dinas Keuangan Dogiyai. Sedangkan sosialisasi di Deiyai berlangsung pada 20 Maret 2019 di Waghete dibuka Kepala Kantor Badan Kepegawaian Daerah Deiyai Tenouye. Sosialisasi terakhir berlangsung di aula SMA YPPGI Enarotali, Paniai pada 21 Maret 2019. Kegiatan tersebut dibuka Kepala Dinas Pendidikan Andi Degei.
Sebenarnya kehadiran LPDP atas persetujuan Bupati Paniai usai seminar sehari bertema “Inisiasi Transformasi Pembangunan Papua” di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat pada Februari 2019 bertepatan prosesi wisuda Dr drg Yohanes Tebai. Seminat menghadirkan kurang lebih 2000 mahasiswa Papua dan mahasiswa Universitas Indonesia.
Namun, saat itu sosialisasi berlangsung tanpa Bupati Paniai yang berhalangan hadir karena kediaman pribadinya di Sentani, Jayapura dilanda banjir bandang. Karena itu, kelanjutan sosialisasi beasiswa LPDP di daerah ditangani Pemkan Dogiyai. Saat seminar Transformasi Papua di UI diundang juga Bupati Dogiyai dan sejumlah bupati lainnya serta Kepala Dinas Kesehatan Papua Jhon Manansang, anggota DPR asal Papua Welem Wandik, dan para tamu serta undangan lainya.
Keberlanjutan kegiatan yayasan ialah melakukan pembinaan pendidikan dan menyelenggarakan test TOEFL ITP berlisensi Education System Test (ETS) Amerika Serikat di Papua khsususnya Meepago yang dibiayai Bupati Dumupa. Tes perdana berlangsung pada 28 April 2021 di aula Dinas Pendidikan Nabire dengan tiga peserta yaitu dua dari Dogiyai atas nama Piet Yobee dan Periksa Tebai serta satu orang dari Paniai bernama Zefanya Mon Tenouye.
Pada 28 April 2021 tes berlisensi ETS Amerika diberikan kepada Yayasan Tiga Jendela melalui Universitas Negeri Jakarta (UNJ) untuk mulai melakukan test TOEFL ITP di wilayah Meepago dan Papua umumnya. Dengan demikian, tanggal 28 April 2021 dipilih sebagai tanggal dimulainya proses pelayanan seleksi siswa calon penerima beasiswa dan pendidikan berlisensi ETS bagi siswa-siswi di wilayah Meepago yang disponsori Pemkab Dogiyai dan Yayasan Kho didukung Dinas Pendidikan Nabire.
Bagi yang memerlukan sertifikat TOEFL, yayasan membuka pendaftaran dan seleksi setiap Rabu mulai 2021. Pada 28 April 2021, berlangsung juga seminar on-line bertema Pendidikan dan Beasiswa bagi Meepago. Para bupati di wilayah Meepago diundang panitia dari Yayasan Tiga Jendela.
Saat itu, Bupati Dogiyai hadir bersama Direktur Jenderal Pendidikan Tinggai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof. Nizam sebagai pembicara. Apresiasi disampaikan kepada Bupati dan Wakil Bupati Dogiyai dengan visi Dogiyai Bahagia. Baik Bupati maupun Wakil Bupati Dogiyai memiliki perhatian serius khususnya masa depan generasi Papua melalui jalur pendidikan.
Pada 28 April 2021 secara resmi yayasan melepas 18 orang dari 140 siswi seluruh Papua yang lolos beasiswa Yayasan Kho. Kegiatan ini didukung juga Pemkab Dogiyai. Para penerima beasiswa Yayasan Kho datang dari sejumlah kabupaten. Dari Paniai atas nama Olike Gobai, akan kuliah gratis bidang farmasi. Dari Deiyai atas nama Olinda Pakage dari SMK Anigou, akan kuliah bidang farmasi. Kemudian Ina Selegani dari Intan Jaya akan kuliah bidang peternakan atau perikanan. Mariana Kiwak dari Puncak akan kuliah di bidang farmasi, Tresia G dari Nabire akan kuliah gratis di Pertanian.
Berikut Telaviv Mauri dari Serui akan kuliah gratis di bidang farmasi, Efelin Somboligik dari Kabupaten Merauke akan kuliah gratis jurusan gizi. Kemudian Marlian Kossay dari Jayawijaya akan kuliah gratis jurusan gizi, Nova Jitmau dari Maibrat, Papua Barat akan kuliah gratis di pertanian. Terakhir 10 orang dari Dogiyai sebagai tuan rumah yaitu sebanyak 9 orang memilih kuliah di jurusan peternakan dan pertanian.
Mulai tahun 2022, selain dengan pemerintah kabupaten lain serta Kabupaten Dogiyai, yayasan akan intens membina jurusan farmasi dan gizi dengan Kepala Dinas Kesehatan Papua Robby Kayame. Yayasan akan menyinergikan seiring rencana Bupati Dumupa dalam pengembangan konsep kawasan agroteknologi daerah yang akan dimulai 2021. Kawasan agroteknologi ini akan didorong untuk menjadikan Dogiyai sebagai sentra pengembangan agroteknologi dan pusat penghasil hasil pertanian dan peternakan bagi kabupaten sekitarnya.
Dari 9 orang siswi asli Dogiyai yang akan kuliah gratis dari biaya Yayasan Kho Jakarta. Sebanyak 4 siswi di antaranya akan kuliah di Universitas Wiyata Mandala Nabire. Mulai semester empat diharapkan mereka menerapkan ilmunya bagi masyarakat. Hal ini sesuai ketentuan Yayasan Kho Jakarta selaku pemberi beasiswa.
Yayasan Tiga Jendela juga bertekad memfasilitasi beasiswa S1, S2, dan S3 bagi generasi muda Papua untuk kuliah di dalam maupun luar negeri beserta tes TOEFL berlisensi ETS atas dukungan Pemerintah Papua, terutama Pemkab Dogiya. Meski demikian, dukungan dan sinergi dari pemerintah kabupaten lainnya sangat diharapkan.
Yayasan juga berencana membuka pendidikan berpola asrama yang menghasilkan generasi muda lulusan yang langsung tembus beasiswa bukan menghasilkan lulusan yang kesulitan beasiswa. Untuk kepentingan hal ini yayasan masih memerlukan dukungan demi memajukan Indonesia dari Papua.
Bidang kerja kesehatan akan dimulai dengan sosialisasi Program Satu Keluarga Satu Instruktur. Bidang ini masih menunggu kolaborasi dengan pihak lain. Bidang sosial dan pemberdayaan ekonomi sudah dimulai dengan promosi pariwisata dan noken anggrek ke Swiss didukung Bupati Dumupa dan Mr Andereg dari Pusat Promosi Swadaya, Swiss. (YohanesTebai, Ketua Yayasan Tiga Jendela untuk Odiyaiwuu.com)