Oleh Moksen Idris Sirfefa
Pengamat politik
BILA tak ada halangan, Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golkar akan diselenggarakan pada tanggal 20 Agustus 2024 di Jakarta. Perhelatan forum pengambilan keputusan tertinggi Partai Golkar itu digelar lebih cepat dari jadwal yang ditetapkan sebelumnya yakni pada bulan Desember 2024.
Tapi menyusul mundurnya Ketua Umum Airlangga Hartarto (AH) yang mengagetkan banyak pihak itu membuat para petinggi partai mengambil langkah seribu menggelar Munas yang dipercepat berhubung pendaftaran paslon Pilkada serentak ke KPU akan berlangsung tanggal 27-29 Agustus 2024.
Hingga kini, publik tidak mengetahui pasti penyebab AH melepas jabatannya di saat Partai Golkar lagi happy merayakan kesuksesannya sebagai pemenang kedua Pemilu 2024. Pada pesta demokrasi 2024 itu, Partai Golkar meraih 23.208.654 suara atau sebesar 15,28 persen. Dengan begitu, partai berlambang pohon beringin itu akan menjadi salah satu penentu kebijakan politik di Indonesia dalam lima tahun mendatang.
Kini menjelang Munas, gonjang-ganjing siapa pengganti AH sebagai Ketua Umum Partai Golkar makin mengemuka. Sejauh ini tak ada nama lain yang santer diperbincangkan selain Bahlil Lahadalia, kata Agung Laksono (Liputan6.com, 15/8/2024).
Di kalangan internal, ada yang menilai Bahlil bukan kader partai Golkar. Bahkan kadar kegolkarannya diragukan. Namun keraguan itu sirna ketika kemarin bersama para pimpinan DPD I dan DPD II Partai Golkar di acara makan siang di sebuah rumah makan di kawasan Senayan Jakarta Pusat, Bahlil buka kartu bahwa dia adalah kader tulen Partai Golkar. Ia pernah menjadi Bendahara Umum DPD I Partai Golkar Papua dan pernah mencalonkan diri menjadi Ketua Umum Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) tahun 2010.
Karakter Petarung
Bahlil bukan pengurus DPP Partai Golkar sehingga dinamika partai secara nasional tak banyak diikutinya. Tetapi sebagai kader partai yang tumbuh dari DPD I Papua, dia mau bertarung dengan Dave Laksono dalam merebut kursi Ketua Umum AMPI tahun 2010. Semua paham bahwa habitat politik Dave memang di Jakarta.
Namun Bahlil yang saat itu baru tumbuh sebagai pengusaha muda, ia ingin bertarung di Munas AMPI. Dia tak gentar bertarung dengan Dave, putra Agung Laksono yang saat itu sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar. Meskipun pada akhirnya Dave-lah yang terpilih sebagai Ketua Umum AMPI, namun minimal Bahlil telah merasakan atmosfer persaingan politik di internal Golkar secara nasional.
Bahlil bukan orang yang tumbuh dari ruang ber-AC atau kader studio. Kulitnya terbakar dengan melaut, menjadi kondektur dan sopir angkot. Masa remajanya dia habiskan di jalan mencari duit membantu ayahnya yang pekerja serabutan dan ibunya yang tukang cuci.
Sesekali ia menjajakan kue dan nongkrong dengan anak-anak terminal pasar Tambaruni. Kota Fakfak terkenal berbatu cadas dan ketika musim kemarau masyarakat selalu kesulitan air. Mereka harus mengambil air berkilo-kilo meter di kampung Sekru, Jalan Kokas atau kampung Air Besar menggunakan truk atau motor tempel dengan ongkos sewa yang tinggi.
Fakfak hanya bisa dicapai lewat laut dan udara sementara transportasi laut dan udara sangat minim dengan daya dukung infrastruktur yang terbatas. Untuk mencapai Jayapura, perjalanan dengan kapal perintis memakan waktu 3 sampai 4 minggu.
Kehidupan serba terbatas dan tantangan alam yang sulit telah membentuk karakter Bahlil menjadi petarung. Tidak saja di Fakfak, untuk bisa sampai di Jayapura, ia harus melewati kota-kota pantai Papua, Bintuni, Sorong, Manokwari, Nabire, Serui, Biak lalu Jayapura. Perjalanan dengan kapal perintis ini bisa memakan waktu 3 hingga 4 minggu.
Bahlil menempuh pendidikan akademiknya di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Port Numbay karena Universitas Cenderawasih yang dituju telah tutup pendaftaran. Kala itu perguruan STIE Port Numbay boleh dikata perguruan tinggi marginal. Kuliah sambil bekerja di sebuah BUMN di Jayapura dengan gaji lumayan tinggi tidak membuat ia betah. Dia lebih senang menjadi bos dibanding anak buah. Dia pun keluar dari tempat kerjanya dan membangun korporasi sendiri.
Bahlil hijrah ke Jakarta karena terpilih sebagai Bendahara Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) tahun 2001-2003. Interaksinya dengan para senior HMI dan banyak kalangan penting di Jakarta, terutama para pengusaha membuat ia makin melaju di jalur bisnis. Ia bergabung di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dan didapuk menjadi Ketua Umum BPP Hipmi 2015-2018 pada Munas Hipmi di Bandung.
Kedekatannya dengan Presiden Jokowi bermula dari keaktifannya dalam tim nasional pemenangan Jokowi-Ma’ruf. Ia menjabat direktur penggalangan pemilih pemuda/pemula. Atas kiprahnya mengantar Jokowi-Ma’ruf menang Pilpres 2019 ia diangkat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tahun 2019 kemudian dilantik untuk kedua kalinya sebagai Menteri Investasi pertama Indonesia pada 28 April 2021, setelah pembentukan Kementerian Investasi.
Pada 4 Februari 2022, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif tiba-tiba diganti dengan Lahadalia sebagai menteri ad interim karena alasan masalah kesehatan yang dirahasiakan. Perubahan tersebut berlaku efektif mulai 3 Februari 2022. Belakangan terungkap bahwa Tasrif terinfeksi Covid-19 dan pergantian kementerian tersebut hanya bersifat sementara. Namun pada Senin (19/8), Bahlil kembali dilantik Presiden Jokowi menjadi Menteri ESDM definitif. Kini menjelang Munas XI Partai Golkar Bahlil digadang-gadang menggantikan Airlangga Hartarto.
Potret Wajah Baru Golkar
Kekuatan Bahlil terletak pada insting seorang pengusaha. Ia pintar membaca peluang dan memanipulasi kelemahan lawan menjadi kekuatannya. Betapa tidak, sudah menjadi realitas politik bahwa hampir semua pemimpin partai politik adalah orang kaya, berpengaruh, dan memiliki darah biru politik.
Saya melihat Bahlil bukan orang kaya atau keturunan darah biru politik tetapi punya pengaruh yang sangat kuat di dunia aktivisme dan bisnis. Latar belakang aktivis dan dan koleganya yang banyak di HMI, Kahmi dan Hipmi, belakang hampir semua investor tambang berada dalam genggamannya membuat anak terminal ini menjadi terkenal. Ia dipandang layak memimpin partai politik besar sekelas Golkar.
Dengan kekuatan 38 DPD I dan 508 DPD II, Bahlil akan menjadi lokomotif utama membawa gerbong Partai Golkar menjadi kekuatan politik paling diperhitungkan di Indonesia saat ini. Gaya kepemimpinan seorang eksekutor sekelas Bahlil, tidak akan banyak berada di dalam ruangan. Ia pasti lebih banyak menghabiskan waktu di luar ruangan. Berbincang dan bergaul dengan para petinggi negeri hingga masyarakat “kaki abu” di kampung-kampung.
Ia bisa mengelilingi seluruh pelosok nusantara menggunakan jet pribadi dan mendayung kole-kole (sejenis sampan kecil tak bersemang) memutar pulau, tanjung dan teluk membawa misi Partai Golkar, dipastikan Golkar akan kembali meraih kemenangannya di masa depan seperti yang terjadi pada Pemilu 2004.
Karakter, gaya personifikasi dan komunikasi yang mungkin tak dimiliki para pendahulunya di Golkar akan mampu menciptakan lompatan-lompatan baru dalam dinamika Partai Golkar ke depan. Selaku pemenang kedua di Pilpres 2024 dengan raihan 15 persen lebih suara, itu sudah cukup menjadikan Bahlil makin percaya diri membawa Partai Golkar menjadi pemenang Pemilu 2029.
Kemenangan itu akan memberi jalan lapang bagi Partai Golkar kembali menjadi the ruling party seperti di masa lalu. Tak menutup kemungkinan lompatan Partai Golkar itu dapat mengantar Bahlil ke posisi yang lebih tinggi dari seorang menteri ke posisi RI-1 atau RI-2. Semoga!