WAMENA, ODIYAIWUU.com — Pegiat hak asasi manusia (HAM) Papua Theo Hesegem meminta agar perayaan 1 Mei yang kerap diperingati sebagai Hari Aneksasi Papua tidak dilaksanakan berlebihan. Apalagi, perayaan yang berpotensi mengganggu ketertiban umum.
“Saya tidak melarang untuk melakukan aksi. Semua punya hak untuk berpendapat di muka umum sesuai amanat undang-undang,” ujar Theo Hesegem melalui keterangan tertulis yang diterima Odiyaiwuu.com dari Wamena, kota Provinsi Papua Pegunungan, Senin (29/4).
Theo yang juga Direktur Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua, berharap bila aksi memperingati Hari Aneksasi dilakukan, maka harus berjalan tertib. “Saya tekankan yakni harus menjaga keamanan untuk kepentingan banyak orang. Jangan karena aksi, keamanan hingga aktivitas orang terganggu,” katanya.
Theo menekankan prinsip dasar orang Papua harus dipegang teguh yakni kasih, cinta dan damai. “Dasar orang Papua adalah cinta, kasih dan damai, maka jangan merusak itu dengan ulah para oknum demi kepentingan sekelompok orang,” ujar Theo.
Di samping itu, Theo juga meminta masyarakat tidak terprovokasi dengan ajakan-ajakan kelompok tertentu untuk melakukan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. “Semua punya kepentingan, jangan sampai saudara-saudara dijadikan korban,” katanya. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)