Tak Ada Dana Otsus, 50 Lebih Murid Orang Asli Papua di SMAN SP-5 Mimika Putus Sekolah - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Tak Ada Dana Otsus, 50 Lebih Murid Orang Asli Papua di SMAN SP-5 Mimika Putus Sekolah

Para siswa di SMA Negeri Sentra Pendidikan atau SMAN SP-5 Mimika, Kabupaten Mimika Papua. Sekolah ini dikhususkan bagi anak-anak asli Papua dari tujuh suku di Mimika yang dibiayai dengan dana otonomi khusus (otsus) Papua. Sejak dana otsus dihentikan, puluhan anak memilih pulang kampung karena orangtuanya tidak mampu membiayai pendidikan mereka. Foto: Istimewa

Loading

TIMIKA, ODIYAIWUU.com — Sekitar 50 lebih murid di SMA Negeri Sentra Pendidikan atau SMAN SP-5 Mimika, Kabupaten Mimika, Papua putus sekolah akibat terhentinya bantuan dana otonomi khusus (otsus). Anak-anak putra-putri asli Papua itu berasal dari keluarga petani kurang mampu dan ekonomi pas-pasan.

“Saya merasa sedih juga kurang lebih 50-an anak didik kami putus sekolah. Mereka adalah anak-anak dari keluarga dengan ekonomi kurang mampu dari tujuh suku asli. Saya sangat merindukan mereka segera harus masuk kembali di asrama untuk mengikuti kegiatan belajar demi masa depannya,” ujar Kepala SMA Negeri Sentra Pendidikan Yohanes Napan, S.Pd kepada Odiyaiwuu.com dari Timika, kota Kabupaten Mimika, Papua, Selasa (13/9).

Menurut Napan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika melalui Dinas Pendidikan perlu segera mengambil langkah strategis agar menyelamatkan anak-anak asli Papua dari tujuh suku yang tengah menempuh sekolah di SMA Negeri Sentra Pendidikan Mimika agar mereka tidak meninggalkan sekolah akibat terhentinya dana bantuan otsus.

“Saya merasa kasihan dengan anak-anak didik saya. Mereka tinggal di daerah pegunungan yang jauh dari kota. Saat ini bantuan dana otsus untuk mereka tidak ada. Mereka tidak ada uang dan makanan. Rata-rata orang tua mereka cuma petani dan nelayan,” ujar Napan, penerima Indonesian Award of Education 2014 dari Yayasan Penghargaan Indonesia, Jakarta.

Napan, sarjana lulusan Unflor mengatakan, dana otsus Papua bidang Pendidikan itu jelas diperuntukan bagi anak-anak murid dari dua suku asli: Amungme dan Komoro serta sejumlah suku kerabat lainnya. Jika tidak ada perhatian pemerintah, ia yakin ke depan tidak ada lagi ada siswa orang asli Papua dari tujuh suku itu tidak sekolah lagi. Padahal, sekolah ini dikhususnya bagi anak asli Papua.

“Sekarang kurang lebih 50 anak didik saya putra-puti asli Papua dari 7 suku berhenti sekolah. Mereka sudah pulang kampung masing-masing. Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Pendidikan harus punya perhatian serius meski sekolah ini di bawah tanggungjawab Pemerintah Provinis melalui Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Papua. Jangan hanya bicara,” kata Napan.

Menurutnya, saat ini tercatat 4010 siswa dan siswi yang sekolah di SMA Negeri Sentra Pendidikan atau SMAN SP 5 Mimika. Bantuan dana otsus terhenti dan mengakibatkan banyak anak meninggalkan sekolah. Sebagian dari mereka memilih pulang kampung dan Sebagian memilih tinggal di rumah kerabat di Timika.

“Saat ini sekitar 50-an anak putus sekolah dan kembali kampung berada jauh dari sekolah. Saya sangat sedih karena mereka terancam kehilangan masa depan pendidikannya,” kata Napan. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :