Polres Deiyai Dalami Kasus Dugaan Korupsi Pembangunan Puskesmas Kapriya, Distrik Tigi Barat
DAERAH  

Polres Deiyai Dalami Kasus Dugaan Korupsi Pembangunan Puskesmas Kapriya, Distrik Tigi Barat

Pihak Satuan Reserse dan Kriminal Polres Deiyai dan inspektorat Deiyai saat mendalami dugaan korupsi dana pembangunan Puskesmas Kapriya, Distrik Tigi, Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua Tengah, Sabtu (8/7). Sumber foto: Istimewa

Loading

WAGHETE, ODIYAIWUU.com — Pihak Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Deiyai dan inspektorat Deiyai, Provinsi Papua Tengah, Sabtu (8/7) mulai pukul 09.00 hingga 15.40 WIT mendalami dugaan korupsi dana pembangunan Puskesmas Kapriya, Distrik Tigi, Deiyai. Pihak Polres dan inspektorat setempat juga meninjau lokasi tanah di Nabire yang menjadi obyek jaminan.

“Anggota Satreskrim Polres Deiyai dan PNS inspektorat sudah melakukan klasifikasi dengan Agung dari PT Eklesia Cipta Mandiri di Ants Hotel Nabire. Klarifikasi ini terkait dugaan tindak pidana korupsi pembangunan Puskesmas di Kapriya, Tigi Barat tahun 2021,” ujar Kapolres Deiyai Kompol I Made Suartika, SIP melalui Kasat Reskrim Iptu Abdul Hatta, SH kepada Odiyaiwuu.com dari Waghete, Deiyai, Sabtu (8/7).

Dalam pertemuan tersebut, selain Hatta hadir juga KBO Reskrim Ipda Mahfud Aini, SH, Bripda Beni Madai, dan pihak inspektorat Amos Pama melakukan klarifikasi terhadap Agung terkait surat pernyataan membayar dan jaminan sertifikat tanah kepada pihak inspektorat.

Usai melakukan klarifikasi, pihak penyidik, inspektorat, dan Agung sepakat meninjau lokasi tanah yang dijadikan obyek jaminan sesuai dengan dua sertifikat tanah, di mana lokasi tanah kedua sertifikat tersebut berada di Lagaribua, Nabire dan Kalibobo.

“Pada pukul 14.00 WIT, anggota Satreskrim Polres Deiyai dan pegawai inspektorat tiba di lokasi tanah di Lagaribua. Tim selanjutnya melakukan kordinasi dengan Supria, isteri Abdul Malik, yang merupakan salah satu warga penjamin sertifikat,” kata Suartika.

Usai dari Lagaribua, anggota Satreskrim dan pegawai inspektorat melanjutkan perjalanan untuk mengunjugi obyek tanah yang terletak di Kalibobo. Tiba di Kalibobo, tim berkoordinasi dengan warga sekitar untuk memastikan tanah tersebut sekaligus melakukan pengukuran sesuai dengan dena lokasi atas tanah sebagaimana tercatat dalam sertifikat.

“Setelah dari dua lokasi berbeda, yakni Lagaribua dan Kalibobo tim kemudian kembali ke Ants Hotel. Proses klarifikasi berjalan lancar, aman, dan tertib,” ujar Suartika lebih lanjut. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :