WAGHETE, ODIYAIWUU.com — Sejumlah elemen warga baik dari Pemerintah Kabupaten Deiyai, tokoh agama, TNI-Polri, dan masyarakat, Kamis (2/3) berkumpul di halaman kantor Makodim 1703/Deiyai Jalan Trans Papua, Tigidoo, Waghete, Provinsi Papua Tengah.
Kehadiran tamu undangan tersebut, selain mengikuti kegiatan komunikasi sosial (Komsos) dengan berbagai komponen masyarakat yang digelar pihak Kodim 1703/Deiyai juga mengikuti prosesi peresmian berdirinya Koperasi Kodim 1703/Deiyai.
“Hari ini kita bersyukur dapat berkumpul bersama di Makodim 1703/Deiyai dalam keadaan sehat walafiat untuk mengikuti giat komunikasi sosial sekaligus peresmian Koperasi Kodim 1703/Deiyai. Keluarga besar Kodim 1703/Deiyai mendapat kehormatan luar biasa,” kata Komandan Kodim 1703/Deiyai Letkol Inf I Wayan Dedi Suryanto, SE kepada Odiyaiwuu.com dari Waghete, Papua Tengah, Kamis (2/3).
Menurut Dedi, selaku Komandan Kodim Deiyai, ia dan jajarannya juga merasa mendapat kehormatan karena hadir juga dalam giat komunikasi sosial dan peresmian koperasi tersebut Asisten 1 Setda Deiyai Melianus mewakili Bupati Ateng Edowai, para tokoh agama, masyarakat, dan adat serta Kapolres Deiyai Kompol I Made Suartika, S.IP.
“Kita sama-sama memiliki niat bagaimana kita bergandengan tangan membangun Deiyai agar lebih sejahtera. Sumber daya alam Deiyai seperti pertanian, peternakan, ikan, udang, alam yang indah dengan danau luar bisa besar untuk dikembangkan guna mendatangkan nilai ekonomi bagi warga,” lanjut Dedi.
Dedi menambahkan, melihat potensi sumber daya alam Deiyai yang melimpah, perlu penguatan ekonomi akar rumput sehingga mama-mama di Deiyai, khususnya di Waghete dia jual ikan dan hasil pertaniannya.
Berikut harapan bagaimana pemerintah daerah menyiapkan warung-warung kecil atau lapak agar mama-mama Papua dari Deiyai leluasa memasarkan produk perikanan, peternakan atau pertaniannya demi menopang ekonomi keluarga atau biaya pendidikan anak-anak mereka.
“Kalau hati kita selalu bersyukur kepada Tuhan, bekerja keras sabar, mengasihi satu sama lain, pikiran tenang maka rejeki akan selalu hadir dalam hidup dan keluarga kita dari hasil kerja kita. Kalau semua orang sibuk bekerja mencari nafkah lalu menghasilkan uang maka ekonomi keluarga aman. Kita semua berdoa dan berusaha membantu pemerintah memajukan daerah ini agar warganya makin sejahtera,” kata Dedi.
Dedi mengingatkan saat ini di Deiyai muncul fenomena di tengah sebagian warga masyarakat asli. Petama, kondisi ekonomi yang masih lemah sehingga memicu munculnya berbagai masalah sosial.
Kedua, cara pandang atau mindset ekonomi sebagian masyarakat masih terjebak dalam mindset ekonomi masa lalu yang fokus pada ekonomi konsumtif. Ketiga, tata kelola potensi-potensi wilayah lokal belum maksimal. Keempat, sarana dan prasarana masih terbatas bahkan banyak yang dirusak.
“Saya berpikir, strategi yang perlu dilakukan yaitu dengan menumbuhkembangkan mindset dan karakter masyarakat sebagai kekuatan utama untuk mengelola segala potensi agar warganya lebih maju dan sejahtera. Saat ini menjadi tugas bersama semua elemen, termasuk pihak gereja, tokoh adat, dan lain-lain bergandengan tangan membantu pemerintah daerah memajukan warga,” ujar Dedi.
Dedi juga mengingatkan agar semua pihak bergandengan tangan menekan angka kriminalitas di Deiyai. Pola menekan angka kriminalits tersebut, ujarnya, melalui penguatan ekonomi yang melibatkan semua elemen, baik gereja, tokoh adat, pemda, pemerintah, dan lain-lain.
Kepala Kepolisian Resor Deiyai Kompol I Made Suartika, SIP dalam kesempatan itu mengatakan, pihaknya menghatapkan masyarakat dan semua elemen menjaga keamanan dan ketertiban (kantibmas).
“Bila kantibmas sudah kondusif atau tercipta maka masyarakat dengan leluasa bekerja memenuhi ekonomi rumah tangganya. Anak-anak mereka yang sedang menempuh studi baik di bangku sekolah maupun perguruan tinggi akan sangat terbantu. Karena itu, kerja keras dan tulus menjaga kantibmas menjadi tugas semua pihak,” ujar Suartika.
Asisten 1 Setda Deiyai Melianus menyampaikan apresiasi dan proficiat atas pelaksanaan komunikasi sosial sekaligus peresmian berdirinya Koperasi Kodim 1703/Deiyai.
“Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Deiyai terima kasih atas giat komunikasi social dan peresmian Koperasi Kodim 1703/Deiyai. Saya juga menyyampaikan terima kasih atas masukan atau materi yang disampaikan Pak Dandim. Apa yang disampaikan Pak Dandim merupakan suara hati masyarakat,” kata Melianus.
Kepala Suku Tigi Yosep Mote mengingatkan agar masalah keamanan dan ketertiban masyarakat di Deiyai harus benar-benar diperhatikan. Termasuk memperhatikan penyakit sosial seperti penjualan dan peredaran minuman keras (miras), praktik judi toto gelap (togel) yang masih marak.
“Maraknya peredaran dan perjualan minuman keras dan judi harus mendapat perhatian serius agar masyarakat aman dan tenteram,” kata Yosep.
Saat berlangsung sesi tanya-jawab, Sekretaris Satuan Polisi Pamong Praja Marinus Giyai juga menyoroti masalah peredaran miras atau togel, dan sebagainya sehingga harus ditertibkan.
Atas pertanyaan tersebut, Kapolres Made Suartika menegaskan, masalag penyakit sosial seperti miras dan judi bisa ditertibkan kapan saja namun perlu didukung Pemerintah Daerah Deiyai dengan Peraturan Daerah (Perda).
“Kami dari Polres Deiyai bersama dengan Satpol PP Deiyai sudah rutin melaksanakan patrol, khususnya dalam upaya memberantas peredaran minuman keras maupun judi. Namun, selama ini Deiyai belum punya Perda terkait penyakit social seperti miras dan judi,” katanya.
“Tatap muka bersama utusan pemerintah, para tokoh masyarakat dan masyarakat bertujuan juga mencari jalan keluar bersama terkait penguatan ekonomi dengan semangat gotong royong. Penguatan ekonimi ini bekerjasama atau berkolaborasi dengan pemda, pihak gereja, tokoh adat, dan komponen lain di Deiyai,” kata Dedi.
“Kehadiran koperasi ini ini bisa ikut membantu mendongkrak perekonomian masyarakat Deiyai dan sekitarnya,” ujar Ketua Koperasi Kodim 1703/Deiyai Yakobus Pikey. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)