JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Kabar gembira datang dari Universitas Internasional Papua (UIP) Jayapura. Pihak Yayasan Kasih Bapa Dogiyai “Yakbado” resmi menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Rektor UIP Jayapura yang berlangsung di Ruang Rektor UIP, Jayapura, Papua, Senin (5/12).
Nota kesepahaman membuka kesempatan para lulusan Sekolah Menengah Teologi Kristen (SMTK) Habakuk Woge Dogiyai melanjutkan kuliah di Universitas Internasional Papua Jayapura, kampus tinggi bertaraf internasional kebanggaan pemerintah dan masyarakat bumi Cendrawasih.
“Kemarin (Senin, 5/12) saya dan Rektor Universitas Internasional Papua, Jayapura Pak Dr Izak Morin, MA menandatanganai nota kesepahaman di ruang rektor. Kerjasama ini bertujuan memberi kesempatan agar anak-anak asli Papua di Dogiyai lulusan SMTK Habakuk Woge melanjutkan kuliah di UIP Jayapura,” ujar Ketua Yayasan Kasih Bapa Dogiyai “Yakbado” Ones Yobee, SE, MM kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Selasa (6/12).
Menurut Ones, langkah menjalin kerjasama saling menguntungkan (mutualistik) di bidang Pendidikan dipandang strategis mengingat UIP Jayapura memiliki network, jaringan luas dengan pemerintah dan berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri.
“Melalui penandatanganan nota kesepahan ini kami berharap para lulusan SMTK Habakuk Woge Dogiyai berkesempatan melanjutkan kuliah di UIP Jayapura. Setelah kuliah di sini, semakin membuka peluang mahasiswa melanjutkan pendidikan jenjang S-2 atau S-3 di kampus-kampus berkualitas baik di dalam maupun luar negeri. Apalagi, UIP Jayapura mewajibkan Bahasa Inggris sebagai mata kuliah wajib,” lanjut Ones.
Rektor UIP Jayapura Izak Morin mengatakan, pendantanganan nota kesepahaman ini merupakan langkah positif ikut memberi peluang para lulusan SMTK Habakuk Woge Dogiyai melanjutkan kuliah dengan mutu lulusan terjamin.
“Tahun akademik baru, saya minta agar para lulusan SMTK Habakuk Woge Dogiyai masuk jurusan Bahasa Inggris dan Antropologi. Dua jurusan ini berhubungan langsung dengan penguasaan bahasa dan kualitas lulusan,” kata Izak Morin.
“Dalam MoU ini, Rektor UIP Jayapura Pak Izak memberi kepercayaan kepada kami untuk melakukan seleksi bagi calon mahasiswa baru dari Provinsi Papua Tengah yang akan melanjutkan kuliah di UIP Jayapura,” kata Ones lebih jauh.
Sekadar diketahui, sejak hadir di Dogiyai September 2016 Yakbado mulai mengembangkan sumber daya manusia (SDM) putra-putri asli Papua melalui dunia pendidikan. Yayasan ini bermitra dengan Gereja Kemah Injil (Kingmi) di Tanah Papua di wilayah Meepago khususnya Dogiyai dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dogiyai.
Sedangkan Universitas Internasional Papua (UIP) Jayapura didirikan Yayasan Maga Edukasi Papua. Awal berdiri, universitas ini membuka tiga program studi unggulan.
“Maga Education Papua meluncurkan Universitas Internasional Papua (UIP), sebagai universtias berkelas internasional pertama di tanah Papua. Universitas ini memberikan kualitas pendidikan terbaik bagi anak-anak Papua,” ujar Ketua Maga Education Papua Foundation Samuel Tabuni di Jayapura, Papua, Senin (14/2).
Menurut Samuel yang juga founder & CEO Papua Language Institute (PLI), UIP Jayapura menambahkan, dalam Fakultas Sains dan Teknologi terdapat tiga Program Studi (Prodi) unggulan yakni Teknik Industri, Fisika, dan Sistem Energi.
“Tiga program studi unggulan ini bertokal dari slogan From Papua, By Papuans, To The World sehingga diharapkan menghasilkan lulusan berkelas internasional dengan mutu terjamin sekaligus menjunjung nilai-nilai kearifan lokal Papua,” katanya.
Samuel menambahkan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) juga menghadirkan dua prodi yakni Program Studi Bahasa Inggris dan Pendidikan Antropologi. “Kita berharap agar lulusan Antropologi lahir para sarjana berkarakter sekaligus memahami akar budaya Papua.
UIP Jayapura juga memiliki Papua Research and Development Centre, pusat pengembangan penelitian di bumi Cendrawasih. UIP Jayapura digagas pendiri guna menyediakan pendidikan tinggi berkualitas, penelitian kelas dunia, dan memproduksi lulusan kelas dunia yang profesional. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)