JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Kepolisian Daerah (Polda) Papua mengerahkan 380 personel yang terdiri dari Satuan Brimob (Satbrimob), Samapta dan Polairud untuk membantu Kepolisian Resor (Polres) Jayapura dan Polres Jayapura Kota guna membantu menangani warga banjir dan longsor yang terjadi di Jayapura.
Bantuan ratusan personil Polda Papua ke sejumlah wilayah terdampak banjir dan longsor dipimpin langsung Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Pol Mathias D Fakhiri guna melakukan evakuasi atau pertolongan kepada para korban. Banjir dan longsor melanda Jayapura sejak Kamis (6/1) hingga Jumat (7/1) dini hari menyusul hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah itu.
“Para personel melakukan penanganan secara terpadu dengan instansi terkait pada titik terjadinya longsor, pohon tumbang dan terdapat material akibat longsor di jalan raya dan pembersihan saluran irigasi, drainase atau got yang menyumbat aliran air,” ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal dalam keterangan tertulis yang dikirim ke Odiyaiwuu.com di Jakarta, Minggu (9/1).
Menurut Ahmad Musthofa Kamal, selain Kapolda Mathias Fakhiri, para pejabat utama Polda Papua dilibatkan langsung untuk turun ke lapangan memimpin proses penanganan bencana alam banjir dan longsor.
Para personel yang diturunkan juga melakukan patroli untuk mengecek perkembangan sekaligus memonitor bertambahnya korban jiwa. Kemudian memberikan imbauan kepada masyarakat untuk waspada adanya curah hujan lanjutan yang cukup deras.
Ia menambahkan, rapat koordinasi juga sudah dilakukan bersama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Jayapura. Hasilnya jajaran Forkopimda mendirikan tempat penampungan untuk pengungsi yang berpusat di Balai Diklat Sosial Tanah Hitam. Surat Keputusan (SK) status tanggap darurat juga akan segera dibuat oleh Wali Kota Jayapura.
“Kemudian mendirikan posko induk di Gelanggang Olahraga Waringin dengan tiga posko pembantu yaitu Organda, Pasar Yautefa dan SMA 4 Jayapura,” ujar Kamal.
Personel Polda dan Forkopimda juga membantu pengurusan surat atau dokumen yang hilang akibat bencana. “Makanan yang dibagikan kepada masyarakat terdampak dalam bentuk siap saji di empat distrik yaitu Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Abepura, dan Heram oleh Dinas Sosial sebanyak tiga kali sehari,” katanya.
Total korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor di Kota Jayapura sebanyak tujuh orang dan luka-luka sebanyak empat orang. Untuk korban selamat dievakuasi ke rumah sakit terdekat di antaranya RS Dok II Jayapura, RS Provita Jayapura, dan RS Bhayangkara Jayapura.
“Kejadian bencana alam tanah longsor yang menyebabkan korban meninggal dunia dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi melandah wilayah Kota Jayapura,” katanya.
Adapun wilayah bencana tanah longsor yang paling parah terdapat di wilayah Jayapura utara dengan empat titik tanah longsor antara lain Nirwana I Bhayangkara, APO Kali, dan Kloofkamp.
Untuk wilayah genangan air atau banjir yang terparah berada di Distrik Abepura yaitu Perumahan Organda, Kali Acai, Kompleks Pasar Youtefa, dan Distrik Jayapura Selatan yaitu wilayah pemukiman kompleks SMAN 4, PTC Entrop, dan Hamadi. Sedangkan untuk wilayah Kabupaten Jayapura banjir terparah terjadi di Perumahan BTN Gajah Mada Yahim Sentani, areal Stadion Lukas Enembe.
“Untuk saat ini genangan banjir sudah tidak ada, yang tersisa hanya material bekas banjir dan tanah longsor dan sedang dibersihkan oleh personel gabungan TNI-Polri dan pemerintah setempat,” ujar Kamal. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)