Kementerian Agama RI Segera Negerikan Sekolah Katolik di Papua - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Kementerian Agama RI Segera Negerikan Sekolah Katolik di Papua

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Amsal Yowei menyerahkan kunci gedung asrama SMA Katolik Aweidaby kepada Ketua Yayasan Aweidabi Michael Tekege di ruang guru SMAK Aweidaby, kampung Waghete II, Distrik Tigi, Deiyai, Papua Selasa (8/6). Foto: Donatus Mote/Odiyaiwuu.com.

Loading

WAGHETE, ODIYAIWUU.com – Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik segera mengubah status Sekolah Menengah Agama Katolik Aweidaby Deiyai, Provinsi Papua menjadi SMAK Negeri Aweidaby.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Amsal Yowei mengatakan, dalam waktu dekat SMA Katolik Aweidaby segera beralih status menjadi SMAK Negeri Aweidaby. Informasi itu disampaikan Yowei saat menyerahkan kunci gedung asrama SMA Katolik Aweidaby kepada pihak yayasan, pimpinan, dan para orangtua murid SMAK Aweidaby di Waghete, Deiyai, Selasa (8/6).

“Hari ini kami secara resmi menyerahkan kunci gedung asrama SMA Katolik Aweidaby kepada yayasan dan pihak sekolah.Sesuai permintaan yayasan dan pimpinan sekolah, kantor Wilayah Kementerian Agama Papua berjuang keras sehingga Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik merespon positif usulan SMA Katolik Aweidaby segera menjadi SMA Katolik Negeri,” ujar Amsal Yowei saat menyerahkan kunci gedung asrama SMA Katolik Aweidaby.

Respon positif ini terlihat dengan pembangunan gedung asrama di dalam kompleks sekolah. Karena itu, sebagai Kepala Kanwil Kementerian Agama Papua pihaknya berharap agar ke depan semua pihak tetap menjalin komunikasi yang baik agar sekolah Katolik ini segera menjadi SMA Katolik Negeri. Apalagi upaya mengubah status SMA Katolik Aweidaby menjadi SMAK Negeri merupakan agenda prioritas Kantor Wilayah Bimbigan Masyarakat Katolik Papua dan Direktorat Jenderal Bimas Katolik Kementerian Agama.

“Saat ini, kami sedang berupaya agar SMAK Aweidaby Deiyai ini bisa dinegerikan. Ke depan kita berusaha bersama untuk membangun asrama yang lebih besar dan menjadi sekolah berpola asrama,” lanjut Amsal Yowei.

Menurutnya, bila dijadikan sekolah berpola asrama, para murid dari wilayah adat Meepago akan terpusat dan belajar dengan nyaman sehingga kelak mereka menjadi pemimpin bagi daerahnya. Selain itu, dengan sekolah berpola asrama, anak-anak leluasa belajar dengan fasilitas yang disediakan.

Ketua Yayasan Aweidabi Deiyai selaku pemilik SMA Katolik Aweidaby, Michael Tekege menerima secara resmi kunci asrama dari Amsal Yawei di ruang guru SMAK Aweidaby di kampung Waghete II, Distrik Tigi, Deiyai.

“Saya mewakili yayasan mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Amsal Yawei dan Ibu Since Rumuy selaku Kepala Bidang Bimas Katolik Papua. Kami patut berterima kasih karena Bapak dan Ibu sudah berusaha sehingga asrama siswa dan siswi ini disediakan cukup memadai,” kata Michael.

Kepala SMAK Aweidaby Anton Badii menambahkan, mewakili sekolah pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Bimas Katolik Papua dan Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Ditjen Bimas Katolik memperhatikan pendidikan bagi putra-putri Papua di wilayah pedalaman.

“Saya tentu berharap agar para murid yang tinggal di asrama fokus untuk belajar. Anak-anak dari wilayah Adat Meepago yang akan lanjutkan sekolah tinggal di asrama yang sudah disediakan. Guru-guru akan bekerja sekuat tenaga agar sekolah mampu mengorbitkan generasi yang memiliki ilmu pengetahuan memadai dan mampu bersaing, berkarakter, memiliki etika, dan tata krama di kemudian hari,” katanya.

Ia juga mengharapkan keberhasilan itu dapat diraih melalui kerja sama baik antara guru, murid, orangtua, dan pemangku kepentingan pendidikan lainnya. Selain kehadiran asrama, ia juga akan mendukung upaya berbagai pihak agar sekolah yang dipimpinnya segera berubah status menjadi sekolah swasta negeri.

Linus Ukago mewakili orang tua siswa menyampaikan terima kasih kepada yayasan, para guru, pihak Bimas Katolik Papua serta Ditjen Bimas Katolik yang sudah bergandengan tangan sehingga gedung asrama tersedia untuk anak-anak mereka.

“Saya mewakili orang tua siswa merasa bersyukur dan berterima kasih Karena sudah ada asrama di SMAK Awedaby ini. Tentu saja dengan adanya asrama ini, anak-anak kami akan masuk dan tinggal di asrama ini. Dari asrama yang ada ini, tentu saja anak-anak kami akan dibina, dididik, diajarkan dan dilatih dan dibentuk menjadi anak-anak yang mampu bersaing dengan dunia luar,” ujar Linus kepada Odiyaiwuu.com di Waghete, Selasa (8/6).

Pihaknya optimis anak-anak yang sekolah dan selesai dari SMAK kelak mampu bersaing dan bakal menjadi calon pemimpin bagi bangsa dan negara, terutama di daerah. (Donatus Mote/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :