Kementerian Sosial Republik Indonesia Bantu Beras 10 Ton untuk Korban Banjir Bandang Jayawijaya - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Kementerian Sosial Republik Indonesia Bantu Beras 10 Ton untuk Korban Banjir Bandang Jayawijaya

Banjir bandang menerjang sejumlah distrik di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan menyusul curah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah itu pekan keempat Maret 2025. Foto: Dok. Theodorus Kossay

Loading

WAMENA, ODIYAIWUU.com — Kementerian Sosial Republik Indonesia membantu beras 10 ton bagi korban banjir bandang di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan guna meringankan beban warga terdampak banjir yang menerjang wilayah itu pekan lalu.

Perwakilan Direktorat Perlindungan Sosial, Korban Bencana Alam Kemensos RI Roberto Koibor, Rabu (30/4) menyerahkan bantuan secara simbolis yang diterima Wakil Bupati Jayawijaya Ronny Elopere di Posko Satgas Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor Kabupaten Jayawijaya.

Roberto Koibor mengatakan, bantuan tersebut merupakan tindak lanjut dari Surat Keputusan (SK) Tanggap Darurat Pemerintah Kabupaten Jayawijaya. Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf merespon langsung surat keputusan tersebut dengan mengirimkan sejumlah bantuan bagi warga yang terdampak banjir.

“Kami ada dukungan beras reguler bagi warga yang terdampak di 22 distrik Kabupaten Jayawijaya. Kiranya bantuan ini dapat membantu kebutuhan pokok selama banjir,” ujar Roberto Koibor mengutip antaranews.com di Wamena, Jayawijaya, Papua Pegunungan, Rabu (30/4).

Menurut Roberto, beras 10 ton sementara di proses melalui Kantor Cabang Perum Bulog Wamena untuk didistribusikan kepada warga 22 distrik terdampak banjir.

“Dukungan beras ini langsung dari Kemensos RI yang dikomunikasikan melalui Perum Bulog Wamena. Sementara sedang diproses untuk diserahkan ke posko satgas tanggap darurat bencana banjir dan longsor,” kata Roberto lebih lanjut.

Roberto menyebutkan, selain beras ada juga dukungan dalam bentuk selimut, makanan siap saji, pakaian layak pakai dan peralatan bayi atau anak-anak serta perlengkapan untuk orang dewasa.

“Selimut terdapat 400 lembar, tenda gulung (terpal) 200 lembar, peralatan untuk untuk orang dewasa 200 paket, peralatan bayi terdapat 300 paket, sandang dewasa 100 paket, sandang anak 70 paket, makanan siap saji ada 300 paket, lauk pauk siap saji ada 300 paket,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Roberto, saat ini Kemensos RI lebih fokus kepada penanganan sandang kepada warga terdampak banjir. Misalnya, kalau pakaiannya terendam banjir maka bantuan yang diberikan itu bisa dimanfaatkan atau dipakai sehingga kebutuhan terhadap pakaian dapat terselesaikan. 

Begitu pula dengan kebutuhan lain seperti balita dan makanan siap saji sehingga memudahkan warga untuk digunakan. Bantuan serupa dari Kemensos RI, ujar Roberto, akan disesuaikan dengan situasi kondisi ke depan seperti apa.

“Tentu kalau kondisi masih tetap banjir atau tanah longsor maka bantuan dari Kemensos akan datang lagi, kami juga melihat situasi terkini dan ke depan seperti apa,” kata Roberto.

Pihaknya berharap cuaca ekstrem hingga menyebabkan banjir bandar di Kabupaten Jayawijaya cepat berlalu sehingga warga dapat kembali melakukan aktivitasnya seperti biasa.

“Manusia tidak ada yang menginginkan bencana alam ini terjadi. Bencana ini merupakan faktor alam yang harus dilewati warga di sini dengan penuh kesabaran,” ujarnya.

Bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan dialami di 22 distrik menyebabkan rumah, sekolah dan lahan pertanian tergenang oleh air dari beberapa sungai di daerah itu.

Banjir bandang, Sabtu (26/4) menerjang Wamena dan sejumlah titik menyusul curah hujan yang sangat tinggi di wilayah Jayawijaya, Papua Pegunungan beberapa hari belakangan. 

Akibatnya, rumah warga di Wamena, terutama di sekitar bantaran sungai Balim dan dataran rendah lainnya serta perkantoran pemerintah, gedung-gedung gereja dan Masjid, sekolah hingga kebun warga terendam banjir yang disebut-sebut paling besar dalam sejarah.

“Banjir bandang hari ini sangat besar, tidak seperti  biasanya. Pemukiman warga, perkantoran pemerintah, gedung-gedung gereja, sekolah hingga kebun, sawah, dan kolam ikan warga tenggelam diterjang banjir. Aktivitas warga lumpuh total,” ujar warga Wamena Theodorus Kossay kepada Odiyaiwuu.com dari Wamena, Jayawijaya, Sabtu (26/4).

Menurut Theo, informasi sementara menyebutkan belasan distrik yang terendam banjir bandang pada Sabtu (26/4) antara lain Distrik Piramid, Asolofaima, Silokarno, Usilimo, Musatfak, Hubikosi, Kurulu, Eitawaya, Hubikiak, Pisugi, Siap Kasi, Wesaput, Walelagama, Maima, dan Asolokobal.

“Banjir tidak hanya melanda satu distrik tetapi belasan distrik. Itu informasi warga korban yang kami peroleh namun informasi resminya tentu akan disampaikan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya dan pihak BPBD Jayawijaya. Banyak warga masyarakat mengungsi ke tempat-tempat yang lebih atau keluarga guna menghindari banjir karena curah hujan sangat tinggi beberapa hari terakhir,” kata Theo.

Theo mengharapkan agar warga masyarakat tetap waspada mengingat curah hujan belakangan sangat tinggi. Selain itu, untuk sementara warga masyarakat bisa mengulurkan tangan membantu korban yang terdampak banjir di rumahnya masing-masing sebelum pemerintah dan pihak-pihak lain turun tangan membantu warga korban.

“Sebagai warga kami juga berharap agar pemerintah daerah melalui dinas dan instansi terkait segera menyiapkan data korban banjir di setiap kampung maupun distrik. Selain agar pihak medis segera membantu bila ada yang terluka atau bantuan darurat mengingat banjir kali ini sangat besar,” ujar Theo.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan segera membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana menyusul banjir bandang menerjang kabupaten tersebut. Banjir melumpuhkan Jayawijaya menyusul curah hujan yang tinggi sejak Kamis (10/4) lalu.

Curah hujan yang ekstrim merendam rumah, perkebunan, dan infrastruktur di 22 distrik. Pemkab Jayawijaya menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan membentuk Satgas Penanggulangan Bencana.

“Penetapan status tanggap darurat ini bertujuan menyelamatkan warga dan sekaligus mengambil langkah respons cepat. Kami meminta para kepala distrik dan kepala kampung segera melaporkan kondisi terkini, sehingga bantuan dapat disalurkan tepat sasaran,” ujar Bupati Jayawijaya Athenius Murib, SH, MH di Wamena, Jayawijaya, Sabtu (26/4).

Menurut Murip, banjir dahsyat menimbulkan pula longsor di beberapa titik, akses jalan terputus, dan tanaman warga terendam. Pihak Pemkab Jayawijaya dan BPBD Jayawijaya memanfaatkan teknologi seperti WhatsApp untuk mempercepat pengumpulan data korban terdampak banjir.

“Saat ini kami sedang melakukan pendataan karena medan yang sulit. Beberapa lokasi bahkan hanya bisa dijangkau dengan speedboat. Kami terus bekerja untuk memastikan seluruh wilayah terdampak mendapatkan bantuan,” kata Murip, putra asli Papua dan mantan Komandan Kodim Jayawijaya. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :