WAMENA, ODIYAIWUU.com — Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua pada Pilkada serentak tahun 2024, Minggu (15/12) berbuah manis bagi pasangan calon (paslon) Gubernur Papua Pegunungan Dr John Tabo, MBA dan Wakil Dr Ones Pahabol.
John Tabo dan Ones Pahabol alias Jones akhirnya terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur yang akan memimpin provinsi itu periode 2024-2029 setelah palu Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Pegunungan diketuk.
Sedangkan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jayawijaya Nomor Urut 2 Athenius Murib dan Roni Elopere sebagai calon bupati dan wakil bupati terpilih dengan perolehan suara terbanyak, Rabu (11/12).
Paslon Athenius dan Roni alias Murni meraih 109.954 suara tertinggi atas paslon lainnya, Antonius Wetipo Demik Karoba sebanyak 15.555 suara, paslon Esau Wetipo dan Kornelis Gombo sebesar 4.178 suara, dan paslon Jhon Banua dan Marthin Yogobi perolehan suara 95.638 suara.
“Akhirnya tiba juga suatu cita-cita dan tujuan mulia yang diperjuangkan selama kurang lebih lima bulan sejak 25 Agustus hingga Minggu (15/12) hari ini. Paslon Jones ditetapkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Papua Pegunungan. Sedangkan Murni lebih dahulu ditetapkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih Jayawijaya sejak Rabu, 11 Desember,” ujar tokoh Papua Pegunungan Paskalis Kossay kepada Odiyaiwuu.com dari Wamena, kota Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Minggu (15/12).
Menurut Paskalis, kemenangan paslon Jones dan Munri sudah diprediksi sejak masa kampanye digelar pada 23 Agustus 2024. Kedua paslon turun ke lapangan melakukan kampanye politik bersama dalam satu kesatuan visi misi dan tema kampanye kepada massa pendukung.
Visi, misi, dan tema utama yang diusung dalam setiap kampanye adalah peletakan dasar yang kokoh sebagai fondasi perubahan dan pembaharuan bagi papua pegunungan yang lebih baik, bermartabat, dan lebih maju serta sejahtera.
Dengan konsep peletakan dasar bagi perubahan dan pembaharuan, ujar Paskalis, akan menuju suatu peradaban baru dalam kehidupan masyarakat Papua Pegunungan. Selama ini, wilayah itu mengalami banyak kerusakan dalam nilai maupun tatanan sosial, budaya, politik, ekonomi, hukum dan keamanan.
“Ke depan kedua pasangan pemimpin, baik Jones dan Murni berkomitmen mengakhirinya dengan meletakkan kebijakan dasar yang mengarah pada partisipasi aktif seluruh komponen masyarakat Papua Pegunungan dan Jayawijaya,” kata Paskalis.
Paskalis menambahkan, konsep dasar yang lebih konkrit ditawarkan Jones dan Murni adalah kebijakan peran tiga tungku yaitu lembaga adat, agama, dan pemerintah sebagai mitra sejajar dalam merumuskan konsep dan kebijakan pembangunan wilayah Papua Pegunungan dan Jayawijaya. Selain itu, kedua pasangan ini juga menawarkan konsep dan kebijakan tentang pembentukan 3000 desa adat dan polisi adat.
“Kedua tokoh, baik Jones maupun Murni merupakan figur yang tepat untuk kepemimpinan saat ini. Kondisi Papua Pegunungan dan Jayawihaya saat ini membutuhkan tipe kepemimpinan visioner, merakyat, dan berani membuat terobosan baru dalam tataran konsep dan kebijakan bagi kemajuan Papua Pegunungan dan Jayawijaya,” kata Paskalis.
Figur Jones dinilai sangat tepat dengan kondisi Papua Pegunungan saat ini. Keduanya paham kondisi objektif kebutuhan pembangunan daerah. Dengan demikian, akan berkolaborasi dengan bupati dan wakil bupati terpilih di delapan kabupaten, terlebih Wamena sebagai ibu kota Papua Pegunungan.
“Tentang kolaborasi dalam bentuk konsep dan kebijakan antara pemerintahan provinsi dengan kabupaten khusus Jayawijaya sudah lama didiskusikan selama masa-masa kampanye antara Jones dan Murni. Setelah kedua paslon ini dilantik tentu saja akan diwujudkan dalam aksi-aksi nyata dalam bentuk paket program dan kegiatan,” ujar Paskalis.
Wamena sebagai ibu kota Provinsi Papua Pegunungan merupakan etalase kemajuan peradaban baru bagi masyarakat Papua Pegunungan. Karena itu Bupati dan Wakil Bupati Jayawijaya harus memiliki chemistry dengan posisi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Pegunungan.
“Maka dari itu posisi Murni sepaham dengan Jones. Sudah tidak diragukan ketika dilakukan kolaborasi kebijakan antar level pimpinan daerah provinsi dan kabupaten. Keduanya akan bergerak secara harmonis dan paralel dalam menerjemahkan konsep pembangunan daerah, khususnya Wamena sebagai ibu kota provinsi Papua Pegunungan,” ujar Paskalis, mantan anggota DPR RI. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)
