SENTANI, ODIYAIWUU.com — Kebakaran melanda empat petak ruko, termasuk sebuah toko kelontong milik H. Lafuda serta Warung Makan Lestari Kediri yang dikelola oleh Hj Sumiyati di Jalan Keluar Pasar Baru Phaara, Kelurahan Hinekombe, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (25/10).
Kepala Kepolisian Resor Jayapura AKBP Umar Nasatekay, SIK mengatakan, pihaknya menerima laporan kejadian kebakaran pada Jumat (25/10) pukul 17.57 WIT. Umar bersama personil Polres Jayapura didampingi Kabag Ops Kompol Septen P Sianturi, SH serta Kapolsek Kota Kompol Mansyur langsung menuju lokasi kejadian untuk memastikan situasi tetap aman dan membantu proses pemadaman.
Personil gabungan dari Polres Jayapura, Polsek Sentani Kota serta satu peleton Batalyon RK 751 VJS turut membantu proses pemadaman api. Selain itu, mobil pemadam kebakaran dari berbagai instansi termasuk PT Angkasa Pura 1 serta kendaraan water canon milik Polres Jayapura dikerahkan untuk mempercepat upaya pemadaman.
“Kami mengapresiasi kerja sama masyarakat dalam membantu pemadaman awal. Api berhasil diredam sekitar pukul 20.00 WIT meski masih ada titik-titik kecil yang terus dipadamkan hingga pukul 21.00 WIT,” ujar Umar Nasatekay melalui keterangan tertulis kepada Odiyaiwuu.com dari Senyani, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (25/10).
Menurut keterangan saksi, api pertama kali terlihat berasal dari Toko Pecah Belah milik H. Lafuda. Saksi Angki mengatakan ia melihat titik api muncul dari toko tersebut dan langsung berusaha memadamkan api menggunakan alat seadanya.
Hj. Sumiyati mengungkapkan, ia mendengar keributan di luar ruko setelah menutup tokonya sekitar pukul 17.30 WIT. Ketika keluar, ia melihat api sudah membesar di toko kelontong di sebelah rukonya.
Menurut Umar, penyebab kebakaran belum dapat dipastikan. Saat ini, pihaknya masih mengumpulkan keterangan dari para saksi yang memiliki penjelasan berbeda mengenai asal api.
Tim dari Satuan Reserse Kriminal Polres Jayapura, lanjut Umar, telah memasang police line, garis polisi di sekitar lokasi dan melakukan penyelidikan lebih lanjut, termasuk olah TKP guna memastikan penyebab kebakaran.
“Kami akan melakukan penyelidikan lanjut untuk mengetahui penyebab pasti dari kebakaran ini. Kami juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada berita hoax yang mungkin disebarkan oleh oknum tertentu untuk memicu keresahan,” kata Umar. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)