Keluarga Korban Desak Polres Nabire Segera Umumkan Hasil Uji Lab Kematian Suster Perawat RSUD Deiyai - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Keluarga Korban Desak Polres Nabire Segera Umumkan Hasil Uji Lab Kematian Suster Perawat RSUD Deiyai

Petugas kesehatan RSUD Deiyai Almarhumah Suster Norlince Pekei yang meninggal akibat diduga mengalami keracunan usai mengkonsumsi makanan yang dibeli di Pasar Pagi Wonorejo, Kelurahan Bumi Wonorejo, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, Kamis (2/1) pagi. Foto: Dok keluarga

Loading

NABIRE, ODIYAIWUU.com — Keluarga korban mendesak pihak Kepolisian Resor (Polres) Nabire, Kepolisian Daerah Papua segera mengumumkan hasil uji laboratorium ihwal kematian Norlince Pekei, suster perawat yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deiyai, Provinsi Papua Tengah.

Pekei diduga meninggal akibat keracunan makanan dan lauk yang dibeli di Pasar Pagi, Kelurahan Bumi Wonorejo, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, Kamis (2/1) pagi. Sekembali dari pasar korban bersama anak-anaknya menyantap nasi goreng dan ikan yang baru saja dibeli.

“Pagi (Kamis, 2/1) setelah makan istri saya mengeluh sakit ulu hati lalu mencret hingga tak sadarkan diri. Saya kemudian bawa ke IGD RS Nabire. Sampai di IGD saya minta segera dipasang oksigen karena istri sudah tak sadarkan diri. Tak lama kemudian, istri menghembuskan nafas terakhir di pangkuan saya dengan busa yang keluar dari mulut dan hidung. Kata petugas medis saat itu, istri saya keracunan,” ujar suami korban, Dr Ferdinant Pakage, MAP, MM melalui keterangan tertulis kepada Odiyaiwuu.com dari Nabire, Papua Tengah, Minggu (12/1).

Menurut Ferry Pakage, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kabupaten Deiyai, saat itu juga kasus kematian tak wajar sang istri langsung dilaporkan keluarga ke Polres Nabire dan Polda Papua Tengah. Selain itu, kesepakatan keluarga korban dan Kepala Pasar Pagi Bumi Wonorejo, pasar ditutup sementara terhitung Senin-Sabtu (6-11/1) akibat kematian tak wajar itu.

“Pihak Polres Nabire juga menyampaikan kepada kami keluarga korban, akan berkomitmen mengungkap peristiwa kematian tak wajar istri saya yang diduga duga kuat meninggal akibat keracunan usai mengkonsumsi nasi goreng dan ikan yang baru dibeli di pasar,” ujar Ferry.

Menurutnya, hingga kini keluarga Almahrumah juga masih menunggu informasi dari pihak Polres hasil uji laboratorium sampel makanan yang sudah dikirim ke RS Bhayangkara Jayapura. Keluarga mendesak agar hasil lab segera diumumkan Polres Nabire guna mencegah menimbulkan ketersinggungan keluarga atas peristiwa kematian tak wajar Pekei. 

Ferry menegaskan, hingga Minggu (12/1) ia dan keluarga besar baik di Deiyai maupun Nabire masih menunggu hasil sampel makanan RS Bhayangkara Jayapura pihak Polres Nabire. Jika dalam waktu dekat belum ada kejelasan hasil uji laboratorium RS Bhayangkara Jayapura pihaknya mendesak diambil alih rumah sakit lain agar segera dituntaskan kasus yang merenggut nyawa perawat RSUD Deiyai tersebut.

“Kalau sengaja dibuat molor pihak-pihak tertentu, kami akan adukan kasus kematian tak wajar ini agar dibuka ke publik. Saya tegaskan, kasus ini saya bersama keluarga adukan kepada Presiden Republik Indonesia, Mabes Polri atau Komnas HAM RI. Kematian tak wajar istri saya membuat kami sangat marah dan terpukul. Keluarga juga masih memendam amarah hingga saat ini,” ujar Ferry tegas. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :