KENYAM, ODIYAIWUU.com — Kepolisian Resor (Polres) Mimika, Sabtu (6/7) berhasil mengamankan dugure alias kepala perang, pelaku di balik aksi saling serang dua kelompok massa yang terjadi di Nduga, tepat di Jalan Pintu V Lama, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, SH, SIK, M.Kom menjelaskan, penangkapan berdasarkan permohonan Penjabat Bupati kepada Kapolres dan ditembuskan kepada Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri, SIK.
“Hari ini para dugure, kepala perang dari kedua kelompok telah kami tangkap dan kami amankan. Selanjutnya akan kami keluarkan dari Kenyam, Nduga guna meredam situasi serta membuka jalan perdamaian,” ujar Benny Ady Prabowo kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Minggu (7/7).
Benny menyebutkan, ada empat orang dari kedua kelompok yang terlibat saling serang yang diduga sebagai penyebab konflik yakni dari pihak pertama yaitu IG dan RG. Sedangkan dari pihak kedua adalah TW dan NW.
Kepala Kepolisian Resor Mimika AKBP I Gede Putra mengatakan, pada Sabtu (6/7) pukul 12.30 WIT, pesawat Smart Cakrawala Aviation C-208B-EX PK/SNW dengan pilot captain Wahyu, take off dari Bandara UPBU Mozes Kilangin Timika dalam rangka misi evakuasi kepala perang dari kedua belah kubu beserta kelompok pendukung di Bandar Udara Kenyam, Nduga.
“Tepat pukul 13.46 WIT, pesawat Smart Cakrawala Aviation C-208B-EX PK/SNW, pilot capt Wahyu landing di Bandara UPBU Mozes Kilangin Timika dengan membawa kepala perang dari kedua belah pihak beserta kelompok pendukungnya,” ujar I Gede Putra.
I Gede Putra menambahkan, pada pukul 14.00 WIT proses onboarding kepala perang dari kedua kubu ini beserta kelompok pendukungnya telah dibawa ke mobil perintis Polres Mimika.
“Saat ini telah diamankan di Polres Mimika dan akan Diterbangkan ke Jayapura pada tanggal Minggu, 7 Juli guna mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut,” ujar I Gede Putra lebih lanjut.
Seluruh rangkaian kegiatan kedatangan kedua kepala perang beserta kelompok pendukungnya ini di Bandara UPBU Mozes Kilangin Timika berjalan aman dan lancar.
Media ini sebelumnya memberitakan, kasus pertikaian dua kelompok yang masih memiliki pertalian hubungan keluarga dipicu kesepakatan pembagian hak suara sistem noken hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 di kabupaten tersebut.
Benny menjelaskan, pertikaian antara kedua kelompok tersebut sudah terjadi sebelumnya. Pertikaian diketahui melibatkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nduga Ikabus Gwijangge dengan Kepala Distrik Geselema Lenanus Wandikbo. Pertikaian yang melibatkan Gwijangge dan Wandikbo terjadi sebanyak tiga kali yaitu pada Kamis (15/2), Jumat (16/2), Senin (4/3).
“Bentrok tersebut kembali terjadi karena masalah pembagian suara yang belum terselesaikan,” ujar Benny Ady Prabowo kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Minggu (24/4).
Sedangkan Kapolres Nduga AKBP VJ Parapaga, SIK menambahkan, pihaknya melakukan tindakan tegas terukur dengan menembakan gas air mata ke arah dua kelompok tersebut. Pihaknya juga sudah mengimbau kedua kelompok yang bertikai segera membubarkan diri.
“Konflik kedua kelompok masyarakat ini hanya melibatkan Distrik Geselema dan antara keluarga sendiri yang masih memiliki pertalian darah atau masih kerabat,” kata Parapaga.
Parapaga menambahkan, pasca terjadinya pertikaian personil gabungan terus melakukan patroli di sekitar lokasi kejadian guna mengantisipasi terjadinya bentrok susulan. Pihak Kepolisian juga melakukan pendekatan kepada para tokoh di Nduga untuk membantu meredam kedua kelompok yang bertikai.
“Situasi saat ini terpantau aman dan kondusif. Hal ini tak lepas dari kerjasama dan sinergi bersama kedua belah pihak untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat, kamtibmas tetap kondusif,” ujar Parapaga.
Kapolres Parapaga berharap agar situasi yang kondusif tersebut dapat terjaga dan stabil sehingga aktivitas masyarakat berjalan dengan baik dengan normal. Pihak keamanan, katanya, akan terus berupaya menjalin komunikasi bersama kedua kubu yang bertikai.
“Kami berharap ke depan komunikasi yang telah dibangun dapat membuahkan hasil baik sehingga kedua kelompok massa dapat bertemu untuk melakukan musyawarah. Kedua kelompok diharapkan menempuh langkah damai guna menghindari potensi jatuhnya korban jiwa kedua belah pihak,” ujar Parapaga.
Menurut Parapago, pihak Polres juga terus memberikan himbauan agar ke depan masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh oknum-oknum yang ingin memecah perdamaian yang telah diupayakan. Masyarakat juga diajak berdamai demi meraih kesejahteraan bersama di Nduga.
Tokoh muda Papua asal Nduga Otis Tabuni, SH, MH menulis surat terbuka kepada Kapolda Irjen Pol Mathius Fakhiri dan Penjabat Gubernur Papua Pegunungan Dr Velix Vernando Wanggai, SIP, MPA beserta sejumlah pihak terkait situasi darurat perang saudara di Kenyam yang kini belum menemui jalan keluar.
“Surat terbuka itu saya tulis dengan harapan Bapak Kapolda Papua dan Bapak Penjabat Gubernur Papua Pegunungan bisa segera ke Nduga untuk bersama para tokoh agama, masyarakat, dan pemimpin lokal mengajak pihak-pihak yang terlibat perang sesama saudara berhenti sehingga menghindari jatuh korban lagi,” ujar Otis Tabuni kepada Odiyaiwuu.com dari Timika, Papua Tengah, Selasa (2/7). (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)