AIMAS, ODIYAIWUU.com – Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kantor Cabang Papua Barat Sunardi Said mengemukakan, pertumbuhan kepesertaan para pekerja dalam BPJS ketenagakerjaan di Papua Barat menunjukkan tren menggembirakan. Karena itu, pihaknya berharap agar program ini menyasar lebih banyak lagi peserta, termasuk aparat kampung maupun para tenaga honorer.
“Kami berharap agar ke depan aparat kampung maupun honorer menjadi peserta BPJS ketenagakerjaan. Perlu diingat bahwa menjadi peserta BPJS ketenagakerjaan memberikan kemudahan bila peserta mengalami kecelakaan kerja mendapat pelayanan pengobatan,” ujar Sunardi Said saat berlangsung kegiatan bertajuk Sosialisasi Program BPJS Ketenagakerjaan serta Alur Proses Pelayanan Manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja di ruang Pola Pemerintah Kabupaten Sorong, Papua Barat, Jumat (28/5).
Menurut Sunardi Said guna memberikan informasi lebih detail, ia menyampaikan, saat ini BPJS Ketenagakerjaan di Papua Barat memiliki kantor induk di Sorong. Sedangkan tiga kantor cabang lain masing-masing berada di Kabupaten Manokwari, Fakfak, dan Raja Ampat. Saat ini, demikian Sunardi, BPJS Ketenagakerjaan menyiapkan empat jenis pelayanan khusus kecelakaan kerja masing-masing pelayanan jaminan kecelakaan kerja, kematian, hari tua, dan pensiun.
“Kami bekerja keras dan setia melakukan sosialisasi kepada publik, terutama masyarakat luas dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kami, terutama dan lebih khusus pelayanan kecelakaan kerja, termasuk jenis pelayanan lain seperti kematian, hari tua, dan pensiun,” katanya.
Oleh karena itu, menurut Sunardi, dalam kegiatan sosialisasi tersebut pihak BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Papua Barat mengundang semua pihak, sehingga saat di lapangan tidak bertabrakan. “Kalau peserta mengalami kecelakaan kerja, pihak BPJS Ketenagakerjaan akan bertanggung jawab karena peserta sudah menggunakan kartu BPJS Ketenagakerjaan,” ujar Sunardi.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong dr. Roney Kaisaran, S.Km, M.Kes, beberapa waktu sebelumnya ia sudah bertemu dan berdiskusi banyak hal dengan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Papua Barat, termasuk kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.
“Saya meminta agar hak-hak peserta harus benar benar diperhatikan, apalagi terkait kesehatan. Oleh karena itu kegiatan sosialisasi saat ini sangat penting. Kita semua bisa melaksankan apa yang harus kita kerjakan, soal keikutsertaan kita dalam program ini,” ujar Roney Kaisaran. Ia menambahkan, saat ini di setiap Puskesmas masih berlangsung vaksinasi covid-19 kepada masyarakat. Dengan demikian, program BPJS Ketenagakerjaan dapat disampaikan atau disosialisasikan kepada para tenaga kerja di Kabupaten Sorong.
Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, muncul juga sejumlah pertanyaan. Misalnya, apakah aparatur sipil negara (ASN) atau aparat TNI-Polri perlu untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Juga apakah kalim tagihan 60 atau 40 persen juga berlaku dalam Program BPJS Ketenagakerjaan.
Menurut Sunardi Said, terkait kepesertaan ASN dan TNI-Polri sementara masih dilayani PT Taspen dan Asabri. Namun, dalam beberapa contoh seperti di Fakfak, para ASN berinisiatif sendiri menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan melalui wadah Korpri. Sedangkan, untuk klaim tagihan 60 atau 40 persen itu untuk di BPJS Ketenagakerjaan tidak ada.
“BPJS Ketenagakerjaan sudah siap untuk mendorong keikutsertaan para ASN, Kita juga sudah bicarakan ini dengan Bapak Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sorong. Namun, hal ini juga perlu disosialisasikan kepada para ASN agar dapat menerima,” ujarnya.
Asisten III Sekretariat Daerah Kabupaten Sorong Klass Osok, S. Sos, M.Si menyampaikan apresiasi atas suksesnya kegiatan sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan. Melalui kegiatan ini para peserta dapat mengetahui informasi terkait dengan BPJS ketenagakerjaan.
“Kita tidak tahu kapan kecelakaan kerja itu datang. Masih banyak teman- teman kita yang bekerja di daerah pedalaman dengan resiko yang besar. Karena itu, usai kegiatan ini informasi terkait program BPJS Ketenagakerjaan diteruskan agar mereka tahu manfaat program ini,” kata Klass Osok.
Kegiatan sosialisasi tersebut dihadiri juga sejumlah petinggi BPJS Papua Barat dan pejabat serta kepala Puskesmas di lingkup Pemerintah Kabupaten Sorong. Mereka antara lain Penata Madya Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Papua Barat Artur, Kaepala Bidang Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Papua Barat Sirta Mustakiem, dan Kepala Puskesmas Mayamuk I Wayan Suarjana, S. Kep, M. Kes.
Selain itu, hadir juga Kepala Puskesmas Makbalim Sumaryo, S.Km, Kepala Puskesmas Segun Novi F Katong, Kepala Puskesmas Makbon Perdinan Kilala, Kepala Puskesmas Malawili Alponsina Kambuaya, dan lain-lain. Kegiatan sosialisasi yang dimulai pukul 09.49 hingga 11.45 WIT, berjalan aman dan lancar. (Eldian Suebu/Odiyaiwuu.com)