SENTANI, ODIYAIWUU.com — Kehadiran tower base transceiver station (BTS) non 3T (terdepan, terpencil dan tertinggal) Bakti Kominfo, sudah dibangun di sejumlah kampung di wilayah Kabupaten Jayapura. Tujuannya, masyarakat di kampung-kampung dapat menikmati jaringan telekomunikasi yang berkualitas.
Namun, keberadaan BTS N3T selain merupakan sebuah bentuk kemajuan tetapi di sisi lain secara tidak langsung atau tanpa disadari berpotensi menjadi senjata yang menyerang diri sendiri sewaktu-waktu. Misalnya, pemanfaatan sosial media yang menyimpang, saling menghujat atau penyebaran informasi hoaks. Oleh sebab itu workshop literasi digital penting guna mengedukasi masyarakat.
“Pemerintah kampung bisa menggunakan dana kampung untuk workshop atau pelatihan literasi digital. Workshop literasi digital adalah langkah positif memastikan kelancaran program tersebut,” ujar Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Jayapura Gustaf Griapon, ST, M.Sos saat melakukan monitoring tower BTS N3T di 9 kampung yakni kampung Bumisahaja, Kwarja, Nawa Mukti, Nawa Mulya, Purnama Jati, Taqwa di Distrik Yapsi dan kampung Lapua, Sebum, Soskotek di Distrik Kaure, Rabu (31/5).
Menurut Gustaf, dengan workshop literasi digital di kampung, aparat kampung dapat mempelajari penggunaan komputer, internet, dan berbagai aplikasi yang relevan. Juga memahami pentingnya keamanan dan etika dalam bermedos di jagat maya.
“Selain itu, kegiatan literasi digital juga dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada masyarakat tentang peluang dalam memanfaatkan kemajuan dan ketersediaan teknologi informasi dan komunikasi. Misalnya, akses informasi peluang bisnis on line dan kesempatan untuk lebih meningkatkan kualitas hidup,” kata Gustaf lebih lanjut.
Gustaf juga menambahkan, dalam rangka menyambut Pemilu 2024, masyarakat harus bijak menggunakan media sosial. Oleh karena itu, literasi digital menjadi kebutuhan mendesak guna mengedukasikan masyarakat memanfaatkan sarana-sarana digital dan perangkat telekomunikasi saat ini.
“Saya berharap agar pemerintah kampung, Bamuskam, dan masyarakat menganggarkan dana kampung guna pelaksanaan pelatihan literasi digital melalui komunikasi dan koordinasi yang baik. Dengan demikian, semua pihak memiliki kesamaan pemahaman bahwa dana tersebut digunakan efektif dan efisien untuk workshop literasi digital yang bermanfaat bagi masyarakat,” kata Gustaf. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)