John Rettob Ingatkan ASN di Mimika Agar Punya Rasa Malu: Tak Lagi Menjabat, Segera Kembalikan Kendaraan Dinas - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

John Rettob Ingatkan ASN di Mimika Agar Punya Rasa Malu: Tak Lagi Menjabat, Segera Kembalikan Kendaraan Dinas

Pelaksana Tugas Bupati Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah Johannes Rettob. Sumber foto: fajarpapua.com, 24 September 2022

Loading

TIMIKA, ODIYAIWUU.com — Banyak aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Mimika, Provinsi Papua Tengah disentil Pelaksana Tugas Bupati Johannes Rettob.

Para ASN terutama para pejabat, ujar John Rettob, sapaan akrabnya, diminta memiliki rasa malu terutama dalam menggunakan kendaraan dinas. Para ASN yang sudah tidak lagi menjabat diminta untuk segera mengembalikan mobil dinas operasional yang mereka pakai selama masa jabatannya.

“Ideal dan seharusnya, setelah para ASN atau pejabat tidak menjabat lagi atau pindah, ya mobil dinas operasional dikembalikan, jangan tahan-tahan. Masa harus diambil paksa? Tidak benar seperti itu,” kata John Rettob melalui keterangan tertulis yang diperoleh Odiyaiwuu.com di Jakarta, MInggu (11/12).

John menegaskan, kendaraan dinas yang dipakai ASN atau pejabat, itu karena melekat pada jabatan yang diembannya. Karena itu, apabila jabatan ASN atau pejabat bersangkutan tanggal, kendaraan dinas harus dikembalikan ke bagian aset Setda Mimika. Tidak perlu terjadi tarik menarik.

“Itu kan mobil dinas, yang juga kendaraan operasional, sehingga harus dikembalikan. Bukan dimiliki sepenuhnya ASN atau pejabat bersangkutan. Jangan lagi ada tarik-menarik, (ASN atau pejabat) tahu dirilah,” kata John mengingatkan.

Mantan Kepala Dinas Perhubungan Mimika ini meminta kepada seluruh ASN atau pejabat untuk segera mengembalikan kendaraan dinas yang dipakai untuk operasional saat menjabat.

Mobil dinas tersebut segera dikembalikan ke Bagian Aset Daerah Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Mimika agar lebih mudah menginventarisir aset milik pemerintah daerah.

“Ini berlaku buat semua. Tak terkecuali seperti yang pernah saya bicarakan beberapa waktu lalu. Saat ini kami sedang melakukan reformasi birokrasi untuk menekan angka korupsi kolusi, dan nepotisme. Dengan reformasi birokrasi, praktik KKN kita kurangi,” katanya. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :