Putri Indonesia di Ajang Miss Universe Brazil 2022 Kezya Edowai: Melestarikan Noken Menghormati Budaya Warisan Leluhur - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Putri Indonesia di Ajang Miss Universe Brazil 2022 Kezya Edowai: Melestarikan Noken Menghormati Budaya Warisan Leluhur

Putri Indonesia asal Papua Kezya Ami Erna Kagaimu Edowai alias Kezya Edowai dikalungkan noken oleh Titus Pekei sesaat Kezya tiba di Bandara Internasional Mozez Kilangin, Timika sekembali mengikuti Coronacion de Miss Brazil Ultranational atau Miss Ultra Universe Brazil tahun 2022 di kota Sao Paulo, Brazil, Jumat (25/2). Foto: Istimewa

Loading

TIMIKA, ODIYAIWUU.com — Badan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan atau United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (Unesco) pada 4 Desember 2012 menetapkan dan melindungi noken sebagai hasil karya tradisional dan warisan kebudayaan dunia.

Penetapan noken, tas khas Papua sebagai Warisan Budaya Tak Benda tersebut dilakukan Ketua Sidang Komite Antar-Pemerintah ke-7 Arley Gill dan berlangsung di Markas Unesco di Paris, Prancis.

Titus Christoforus Pekei alias Titus Pekei adalah tokoh muda tanah Papua di balik perjuangan noken ke Badan Dunia PBB, Unesco, hingga karya khas mama-mama Papua warisan leluhur mendapat pengakuan di tingkat global. Sejak 2012, Hari Noken Sedunia diperingati warga dunia, tak terkecuali masyarakat Indonesia dan warga bumi Cendrawasih.

Putri Indonesia asal Papua Kezya Ami Erna Kagaimu Edowai alias Kezya Edowai, peraih dua penghargaan: Miss Ultra Universe Sosial Media dan Runner Up 1 Best National Costume dalam ajang Coronacion de Miss Brazil Ultranational atau Miss Universe Brazil tahun 2022 mengaku, Hari Noken Sedunia ke-10 tahun 2022 memiliki makna sangat penting.

“Peringatan Hari Noken Sedunia ke-10 tahun 2022 merupakan momentum membanggakan masyarakat dunia dan Indonesia, khususnya di tanah Papua. Momentum itu juga mengingatkan arti penting bagaimana lahir kesadaran kolektif melestarikan noken sekaligus menghormati budaya warisan leluhur. Kita tahu, noken adalah karya khas dan identitas masyarakat Papua. Noken adalah karya mama-mama Papua warisan budaya leluhur yang masih lestari hingga saat ini,” ujar Kezya Edowai kepada Odiyaiwuu.com saat dihubungi di Timika, kota Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Minggu (4/12).

Kezya mengatakan, momentum peringatan kali ini juga disertai harapan agar pemerintah daerah dan semua pemangku kepentingan di seluruh wilayah tanah Papua lebih memberi perhatian kepada mama-mama Papua dan kaum perempuan melalui sentuhan anggaran sehingga mereka tetap menjaga kelangsungan atau kelestarian noken. Mereka perlu dirangsang dengan sokongan dana sehingga karya mereka menghasilkan noken aneka motif dan bentuk tidak redup di tengah jalan.

“Mendukung mama-mama Papua dan kaum perempuan dalam bentuk dana sekecil apapun adalah cara mini ikut melestarikan noken warisan leluhur. Selain itu, promosi noken dan karya tangan warisan budaya leluhur tanah Papua terus digalakan sehingga aneka kerajinan itu makin dimuliakan,” lanjut Kezya,” kata Kezya, putri asli Papua asal Kabupaten Deiyai.

Kezya, anak sulung pasangan Natalis Edowai dan Erlice Gobai mengusulkan kepada seluruh pemerintah provinsi hingga kabupaten/kota di Papua agar menetapkan hari khusus sebagai hari noken. Alasannya, noken sudah mendapat pengakuan di tingkat global sekaligus langkah mendorong noken yang merupakan identitas masyarakat Papua.

“Mama-mama dan perempuan Papua adalah pribadi pekerja keras dan tak malu mempromosikan noken pada dunia luar. Mereka bisa mencari bahan baku, merajut, dan menghasilkan hingga mempromosikan noken kepada pengunjung atau tamu yang datang di Papua. Dari noken, mereka sukses membiayai anak-anak mereka menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi. Hemat saya ini sebuah pekerjaan memuliakan noken sebagai warisan khas leluhur,” lanjut Kezya, sarjana Teknik Elektro lulusan Universitas Sam Ratulangi Manado, Silawesi Utara.

Kepala Dinas Perindutrian dan Perdagangan Kabupaten Dogiyai Petrus Makai mengaku, sejak Unesco menetapkan noken sebagai warisan dunia, di Provinsi Papua hingga kabupaten dan kota diwajibkan mengenakan noken sebagai karya khas. Baik pergi ke kantor atau bepergian. Mama-mama dan perempuan di wilayah Dogiyai juga semakin giat menggeluti kerajinan khas tanah Papua ini.

“Saat ini noken Anggrek di hampir sebagian pasar atau pinggir jalan di Nabire merupakan karya khas mama-mama dan perempuan dari Dogiyai. Noken khas itu baik berbahan dasar kulit kayu, anggrek maupun dari benang. Noken Anggrek khas Papua itu banyak ditemui di wilayah Distrik Mapia, Mapia Barat, Piyaiye, dan Sukikai Selatan,” kata Petrus Makai kepada Odiyaiwuu.com dari Mowanemani, kota Kabupaten Deiyai, Papua Tengah, Minggu (4/12),

Menurut Petrus, sejak Gubernur Lukas Enembe menginstruksikan para pegawai setiap mengenakan noken, di tingkat lokal Bupati Dogiyai Yakobus Dumupa juga mewajibkan setiap pegawai mengenakan noken bila hendak ke kantor. Langkah tersebut semakin memacu mama-mama dan perempuan di kampung-kampung semakin giat merajut dan menghasilkan noken berkualitas karena pasar pembelinya ada.

“Di Dogiyai kami punya noken Anggrek, noken khas. Dibuat dengan bahan dasar kulit kayu, anggrek, dan satu jenis bahan yang diperoleh di hutan di Dogiyai. Kualitas noken Anggrek tak diragukan dengan sentuhan artistik tinggi dan selalu dicari pembeli. Mama-mama dan perempuan di pedalaman memiliki ketrampilan merajut noken secara manual dan merupakan warisan ketrampilan orangtua,” lanjut Petrus.

Petrus menambahkan, di wilayah Dogiyai jaman dulu material dasar membuat noken dengan mudah didapat di hutan. Misalnya, anggrek atau kulit kayu. Namun, saat ini, seiring banyak yang menggeluri kerajinan noken, akhirnya anggrek menjadi kebutuhan yang terus dibudidayakan masyarakat.

“Saat ini banyak pengrajin, terutama masyarakat di kampung-kampung membudidayakan anggrek di kebun atau pekarangan rumah mereka. Anggrek mudah memiliki nilai ekonomi karena sangat dibutuhkan pengrajin noken terutama mama-mama atau perempuan,” kata Petrus menambahkan. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :