ARSO, ODIYAIWUU.com — Uskup Dioses Jayapura Mgr Dr Yanuarius Teofilus Matopai You selama tiga hari Sabtu-Senin (23-26/12) mengunjungi umat Katolik di Dekanat Keerom, Keuskupan Jayapura, Provinsi Papua.
Uskup Matopai memimpin Misa Malam Natal, Minggu (24/12) di Gereja Paroki Santo Bonifasius Ubrub, Distrik Web. Kemudian, pada Senin (25/12) pagi, Uskup putra asli Papua ini juga mempersembahkan Misa Natal di Paroki Santa Maria Bunda Allah Yuruf, Distrik Yafi.
“Dalam rangkaian kegiatan malam Natal dan Natal, saya mendampingi Bapa Uskup Jayapura bermalam selama dua hari. Kami juga melakukan dialog dengan tokoh agama, masyarakat, adat, dan perempuan terkait bebagai isu pembangunan di wilayah Yafi dan Web,” ujar Bupati Kabupaten Keerom Piter Gusbager, S.Hut, MUP kepada Odiyaiwuu.com dari Arso, kota Kabupaten Keerom, Papua, Selasa (26/12).
Menurut Gusbager, isu-isu penting yang dibahas umat dan masyarakat seperti persoalan ekonomi dan pembangunan, masalah penjualan serta peredaran minuman keras (miras), ganja, dan berbagai persoalan sosial lainnya. Selain itu, mendengar aspirasi umat dan masyarakat terkait pembangunan di wilayah kabupaten itu.
“Selama mendampingi Bapa Uskup bertemu umat, mereka sangat gembira dan bersukacita. Umat juga sangat bersyukur karena selain mengikuti Misa Natal bersama Bapa Uskup, pimpinan gereja dan daerah hadir menyapa langsung masyarakat,” ujar Gusbager lebih lanjut.
Menurut Bupati Gusbager, peraih penghargaan sebagai tokoh Indonesia kategori Pendorong Ekonomi Kerakyatan dalam ajang Apresiasi Tokoh Indonesia Tahun 2023 di The Ritz-Carlton Hotel, Mega Kuningan, Jakarta Selasa (29/8), Natal yang dirayakan bukan sekadar rutinitas tahunan. Lebih dari itu Natal adalah ungkapan syukur atas cinta kasih Allah bagi manusia, di mana umat Kristiani diselamatkan.
“Natal adalah pesta kelahiran Yesus Sang Raja Damai dan memiliki makna luar biasa besar yang harus diresapi umat Kristiani dalam kehidupan sehari-hari. Usai Natal, kita semua umat Kristiani terus setia menebarkan damai dan sukacita baik dalam kehidupan bersama keluarga maupun masyarakat mewartakan Kabar Gembira bahwa Tuhan itu sungguh baik membebaskan manusia dari dosa,” katanya.
Menurut Gusbager juga menambahkan, makna dan pesan sosial Natal sesungguhnya adalah anugerah Tuhan paling besar tentang kasih, pengharapan, keselamatan, dan kedamaian bukan sekadar umat manusia tidak hanya bagi umat Kristiani.
Dalam homilinya saat Misa Malam Natal di Paroki Bonifasius, Uskup Matopai mengatakan, kelahiran Tuhan Yesus memberikan keselamatan. Tuhan Yesus hendak mengangkat manusia dari tempat yang hina agar hidup sebagai anak-anak Allah.
“Itulah warta gembira bagi kita bahwa kita yang hina, kita yang kotor, kita yang berdosa, Tuhan tidak membiarkan kita tapi Tuhan datang mengasihi kita dan menebus dosa-dosa kita,” kata Uskup Matopai.
Menurutnya, dengan kelahiran Tuhan Yesus di kendang hina, Ia juga mendamaikan manusia dengan Allah dan mendamaikan manusia yang satu dengan manusia yang lain. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)