JAYAPURA, ODIYAIWUU.com – Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe prihatin atas jatuhnya korban tragedi penyerangan terhadap tenaga kesehatan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Gubernur Enembe juga menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban atas musibah yang menimpa para tenaga kesehatan dan berdoa semoga mereka diberi ketabahan dan kesabaran.
“Gubernur Papua Bapak Lukas Enembe menyampaikan duka cita yang mendalam terhadap jatuhnya korban tenaga kesehatan dalam tragedi penyerangan di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang. Gubernur berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran,” ujar Gubernur Enembe melalui Muhammad Rifai Darus, juru bicara Gubernur Papua kepada Odiyaiwuu.com melalui keterangan tertulis dari Jayapura, kota Provinsi Papua, Kamis (16/9).
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pegunungan Bintang diharapkan untuk memperhatikan kebutuhan korban selamat dalam peristiwa tersebut. Selain itu, bekas Bupati Puncak itu berpesan agar pihak Pemkab Pegunungan Bintang terus melakukan koordinasi bersama pihak terkait untuk menyelesaikan secara tuntas kasus penyerangan Puskesmas Kiwirok serta penyerangan terhadap sejumlah tenaga kesehatan yang berada di tempat tersebut.
“Gubernur Provinsi Papua meminta agar upaya pencarian terhadap Tenaga Kesehatan yang masih hilanguntuk terus dilakukan dengan tetap memperhatikan kondisi keamanan bagi tim penyelamat. Kepada seluruh masyarakat Pegunungan Bintang agar tetap tenang, kondusif dan waspada. Pemerintah bersama dengan penegak hukum akan berupaya maksimal untuk melindungi seluruh masyarakat Pegunungan Bintang,” katanya.
Selain itu, menurut Darus, Gubernur berpesan bahwa tenaga kesehatan adalah sosok yang paling penting saat ini. Banyak sekali tugas kemanusiaan yang telah dilakukan oleh tenaga kesehatan, terlebih pada saat bangsa dan negara masih terus menghadapi terpaan virus korona atau Covid-19 yang sudah mengglobal.
“Untuk itu, sangat disayangkan apabila sumberr daya manusia tenaga kesehatan di Papua berada dalam posisi yang terancam keselamatannya. Mari semua pihak agar kita bersama bahu-membahu untuk menciptakan Papua tanah yang damai dan aman bagi masyarakat kita semua. Kita semua bersaudara dan memiliki tanggung jawab sebagai umat manusia untuk saling menjaga,” katanya.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, aksi penyerangan terhadap tenaga kesehatan dan pembakaran sejumlah fasilitas publik diduga dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kiwirok, Senin (13/9) pagi. Kelompok kriminal ini membakae gedung SD, Puskesmas, Kantor Kas Bank Papua, pasar hingga rumah warga. Kelompok ini juga menyerang tenaga kesehatan.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes AM Kamal mengatakan, serangan itu membuat enam orang tenaga kesehatan di Puskesmas Kiwirok lari menyelamatkann diri.
Dua dari empat perawat yang sebelumnya dinyatakan hilang telah ditemukan dalam keadaan selamat dan seorang mantri masih hilang. “Lima tenaga kesehatan yang sebelumnya dikabarkan hilang saat ini telah ditemukan dalam keadaan luka-luka, di antaranya empat perawat dan satu dokter,” kata AM Kamal melalui keterangan tertulisnya, Selasa (14/9).
Menurutnya, aparat keamanan akan berusaha keras menemukan seorang mantri yang hilang meski KKB masih menguasai di Kiwirok. “Korban yang telah ditemukan saat ini telah mendapatkan perawatan medis. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)