Gubernur Lukas Enembe Pimpin Partai Demokrat Papua Periode Keempat - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Gubernur Lukas Enembe Pimpin Partai Demokrat Papua Periode Keempat

Lukas Enembe dan Ricky Ham Pagawak. Sumber foto: kabartifa.id, 17 Maret 2022

Loading

JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP, MH kembali terpilih sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Provinsi Papua periode 2022-2027.

Informasi yang beredar menyebutkan, Enembe terpilih memimpin DPD Partai Demokrat Papua periode keempat berdasarkan keputusan tim tiga yang terdiri dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Sekretaris Jenderal Teuku Riefky Harsya, dan Kepala Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat Herman Khaeron.

“Dua nama yang dikirim ke pusat sesuai hasil Musda IV Partai Demokrat Papua yaitu Pak Lukas Enembe dan Pak Ricky Ham Pagawak. Jumat (1/7) malam Pak Lukas diputuskan memimpin kembali Partai Demokrat Papua masa tugas 2022-2027. Keduanya kader potensial dan diputuskan satu di antaranya. Pilihan jatuh ke Pak Lukas menahkodai Demokrat Papua,” ujar salah seorang sumber yang diperoleh Odiyaiwuu.com di Jakarta, Sabtu (1/7) pagi.

Hasil Musyawarah Daerah (Musda) IV Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Provinsi Papua yang berlangsung di Hotel Suni Garden Lake, Sentani, Kabupaten Jayapura Sabtu (19/3) memutuskan dua kadernya, Ricky Ham Pagawak (RHP) dan Lukas Enembe (LE) sebagai Calon Ketua DPD Partai Demokrat Papua periode 2022-2027 untuk diteruskan ke Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat guna diambil keputusan calon terpilih memimpin partai berlambang bintang mercy itu di Papua.

Mekanisme pelaksanaan Musda IV Partai Demokrat Papua tahun 2022 sesuai Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat tahun 2020 hanya menetapkan nama calon ketua DPD yang kemudian dikirim ke DPP untuk mengikuti tahapan selanjutnya.

Kepala BPOKK DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron sebelumnya, mengatakan mekanisme Musda IV Partai Demokrat Papua berbeda karena AD/ART Partai Demokrat tahun 2020 itu hanya menetapkan calon ketua.

Jika bakal calon lebih dari tiga kandidat, kata Khaeron yang juga anggota DPR RI, maka dilakukan pemilihan atau kurang dari tiga maka langsung ditetapkan dan diusulkan ke DPP untuk mengikuti tahapan selanjutnya dan diputuskan ketua DPD terpilih.

“Jadi, Musda ke-IV Demokrat Papua menetapkan dua nama calon Ketua DPD yaitu Ricky Ham Pagawak (RHP) dan Lukas Enembe (LE) yang dikirim ke DPP sesuai hasil verifikasi yang telah memenuhi syarat dan ditetapkan dalam forum Musda,” kata Herman Khaeron di Sentani, Sabtu (19/3).

Pada pemilihan calon Ketua DPD Partai Demokrat Papua pada Musda IV, RHP yang juga Bupati Kabupaten Mamberamo Tengah didukung 18 Dewan Pimpinan Cabang (DPC). Sementara calon petahana, Lukas Enembe didukung 10 DPC, dan 1 DPC tidak memenuhi syarat dukungan.

Kedua calon ketua yaitu RHP dan Lukas Enembe akan mengikuti uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test oleh tim tiga yaitu Ketua Umum Partai Demokrat, Sekjen, dan Kepala BPOKK yang difasilitasi oleh Ketua Majelis Tinggi.

“Secepatnya dilakukan tes and proper test oleh tim tiga DPP. Kita juga memberikan kesempatan para kandidat untuk mempersiapkan materi supaya disesuaikan dengan arah dan kebijakan Partai Demokrat di Provinsi Papua,” ujar Herman menambahkan.

Jejak panjang

Lukas Enembe merupakan salah seorang pemimpin yang sukses merenda karier moncreng di tanah Air. Baik di lingkup pemerintahan di Papua maupun organisasi politik. Enembe seorang pemimpin daerah bersahaja. Ia dikenal sebagai representasi kehadiran anak muda pegunungan di kancah politik lokal dan nasional.

Relasi yang dimiliki baik di tingkat lokal hingga nasional membuat Enembe tak sekadar seorang pemimpin yang diterima semua elemen di tanah Papua. Lebih dari itu, Enembe adalah anak koteka, yang sangat dihormati. Ia piawai menjadi juru damai tatkala konflik terjadi di wilayahnya. Lukas menunjukkan diri sebagai ondofoa, kepala suku besar, bagi seluruh masyarakat adat di Papua, baik di pantai hingga gunung.

“Kalau ada soal atau konflik maka sekali saja Pace Lukas buang suara (bicara) orang akan dengar dan berdamai sebagai saudara dari honai yang sama. Sebagai anak adat, Lukas punya kemampuan menyatukan semua pihak yang berkonflik di Papua,” kata Diaz Gwijangge, anggota DPR periode 2009-2014 dan putra asli Nduga kelahiran Mapnduma kepada Odiyaiwuu.com suatu waktu.

Lukas Enembe lahir di Tolikara, Papua, 27 Juli 1967. Lukas menjabat Gubernur Papua dua periode, 2013-2018 dan 2018-2023. Lukas, suami Ny Yulce W Enembe dikaruniai tiga anak, yaitu Astract Bona T.M. Enembe, Eldorado Gamael Enumbi, dan Dario Alvin Nells Isak Enembe. Sebelum menjabat Gubernur Papua, Lukas juga tercatat sebagai Bupati Puncak Jaya.

Lukas mengenyam pendidikan di SD YPPGI Mamit tahun 1983. Ia kemudian masuk SMPN 1 Jayapura dan lulus SMAN 3 Sentani tahun 1986. Lukas kemudian masuk Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Sam Ratulangi Manado dan lulus tahun 1995. Tahun 2001 Lukas Enembe belajar di The Christian Leadership & Secound Leanguestic, Cornerstone College, Australia.

Sepulang dari negeri Kanguru, ia mengawali karier sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS) hingga PNS di Kantor Sospol Kabupaten Merauke. Tahun 2001, ia terpilih menjadi Wakil Bupati Kabupaten Puncak Jaya, mendampingi Eliezer Renmaur. Kariernya menanjak setelah terpilih menjadi Bupati Puncak Jaya dalam usia 40 tahun.

Pada tahun 2013, Lukas Enembe maju menjadi calon Gubernur Papua berpasangan dengan Klemen Tinal dan rakyat memilih pasangan ini memimpin Papua periode 2013-2018. Pasangan ini kembali terpilih mempimpin Papua pada periode kedua setelah mendulang 1.939.539 suara atau 67,54 persen periode 2018-2023.

Lukas juga tercatat sebagai kader senior Demokrat Papua yang memimpin partai itu periode 2006-2011, 2012-2017, dan 2017-2022. Lalu pada periode 2022-2027, ia kembali terpilih pada periode keempat memimpin Partai Demokrat Provinsi Papua. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :