JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua Pendeta Dr Socratez Sofyan Yoman, MA mengirim surat terbuka kepada keluarga empat anggota TNI dan satu warga sipil sebagai doa dan ungkapan duka berpulangnya anggota TNI maupun warga sipil yang terjadi di Papua.
“Saya dengan jujur dan terbuka sampaikan kepada keluarga yang berduka. Kami tidak tinggal diam. Kami sudah ada upaya-upaya untuk menghindari dan meminimalisasi tidak boleh ada korban dari pihak TNI-Polri, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB OPM dan rakyat sipil,” ujar Socratez melalui surat terbuka yang salinannya diterima Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Selasa (25/4).
Socratez yang juga pendiri, pengurus, dan Anggota Dewan Gereja Papua Barat (WPCC) dan Anggota Konferensi Gereja-gereja Pasifik (PCC) mengaku, berbagai usaha serius sudah dilakukan dengan kemampuan yang dimiliki, walaupun usaha tersebut belum berhasil membebaskan Pilot Philip MM yang disandera Egianus Kogeya.
Berikut surat terbuka selengkapnya.
Surat Terbuka
Kepada yang Terkasih
Para keluarga korban 4 anggota TNI dan 1 rakyat sipil
di Tempat
Saya turut berduka atas meninggalnya 4 anggota TNI, 1 warga sipil.
Saya dengan jujur dan terbuka sampaikan kepada keluarga yang berduka, bahwa kami tidak tinggal diam, tapi kami sudah ada upaya-upaya untuk menghindari dan meminimalisasi supaya tidak boleh ada korban dari pihak TNI-Polri, TPNPB dan rakyat sipil. Usaha-usaha serius kami sudah lakukan dengan kemampuan yang kami miliki, walaupun usaha kami belum berhasil untuk bebaskan pilot Philip MM yang disandera oleh Egianus Kogeya.
Saya adalah orang pertama yang buat surat terbuka pada 19 Februari 2023 kepada Egianus Kogeya untuk membebaskan Pilot Philip Mark M yang ditahan pada 7 Februari 2023 di Distrik Paro, Nduga, Papua.
Ada juga upaya kolektif dari Dewan Gereja Papua (West Papua Council of Churches-WPCC) supaya Egianus Kogeya membebaskan Pilot Philip MM yang disandera.
Pada kesempatan ini, saya mau sampaikan kepada keluarga yang sedang berduka di luar Papua dan di Papua, bahwa saya ada kirim Surat Tertutup/Rahasia berisi tiga poin kepada Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Bapak Laksamana Yudo Margono di Jakarta melalui Aster Kasdam XVII/Cenderawasih Kol Inf Yarnedi Mulyadi pada 6 April 2023.
Surat Tertutup/Rahasia berisi tiga butir ini atas permintaan saran dan pendapat saya dari Aster Kasdam XVII/Cenderawasih Kol Inf Yarnedi Mulyadi pada Kamis, 6 April 2023, jam 08:07.
Surat Tertutup/Rahasia tiga butir ini bersifat konfidensial, dan saya tidak boleh buka ke publik, kalau saran dan masukan saya yang sederhana ini diterima oleh pihak TNI, maka tidak menyebabkan korban nyawa anggota TNI, rakyat sipil dan juga pihak TPNPB.
Saya tidak mengerti, apa tujuan TNI di Papua, khusus di Nduga?
Apakah untuk membebaskan pilot Philip MM yang disandera Egianus Kogeya atau ada misi lain yang tersembunyi di balik ini?
Kalau hanya untuk membebaskan pilot Philip MM yang disandera Egianus Kogeya, mengapa saran dan masukan sederhana saya dengan Surat Tertutup/Rahasia kepada Panglima TNI tidak dikomunikasikan dengan baik?
Umpamanya saja, TNI dengan kerendahan hati mendiskusikan dengan kami tentang isi Surat Tertutup/Rahasia kepada Panglima TNI, maka korban anggota TNI, rakyat sipil kita minimalisir dan tidak perlu terjadi.
Surat ini juga saya tulis kepada Keluarga keluarga Wat Tabuni (31) yang ditangkap di Terakobak, Kuyawagi pada Minggu, 9 April dan meninggal di tangan TNI di Timika pada 10 April dan dikubur pada 12 April 2023 di hutan belantara antar Kuyawagi-Melagainegi, Lanny Jaya.
Empat anggota TNI dan 1 orang warga sipil ini tidak perlu meninggalkan duka yang dalam untuk keluarga. Konpensasi atau santunan dari Panglima TNI kepada keluarga korban tidak akan menyembuhkan sakit hati, kesedihan, rasa kehilangan anak, suami dan ayah dari anak-anak.
Mereka seharusnya merayakan Hari Raya Iedul Fitri 1444 Hijriah dengan senyum, sapa dan tawa, bukan dalam duka dan kesedihan kalau pihak pimpinan TNI dengan rendah hati, berhikmat mengikuti saran saya melalui Surat Tertutup/Rahasia yang isinya tiga pokok.
Saya mengajak kepada pihak TNI-Polri dan pemerintah, kita harus belajar dan evaluasi secara total tentang metode, cara dan pendekatan kami selama 62 tahun yang tidak efektif dan mengorbankan anggota TNI, rakyat sipil dan anggota TPNPB.
Akhir dari surat ini, saya ikut turut berdukacita atas meninggal 4 anggota TNI dan Wat Tabuni yaitu jenazah Almarhum Pratu Miftahul Arifin (Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad, Ket: mengalami luka tembakan dari KST Kodap lll Ndugama sehingga meninggal dunia.
Jenazah Alm Pratu Ibrahim (Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad, Ket: mengalami luka tembakan dari KST Kodap lll Ndugama sehingga meninggal dunia. Jenazah Alm Pratu Kurniawan (Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad, Ket: mengalami luka tembakan dari KST Kodap lll Ndugama sehingga meninggal dunia.
Jenazah Alm Prada Sukra (Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad, Ket: mengalami luka tembakan dari KST Kodap lll Ndugama sehingga meninggal dunia.
Akhir dari surat ini, saya minta seluruh anggota TNI di Nduga ditarik kembali dan sterilkan seluruh wilayah kabupaten Nduga dan kabupaten terdekat, supaya tim kemanusiaan bekerja dengan tanpa takut untuk membebaskan Pilot Philip MM yang sedang disandera. Terima kasih.
Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Gembala Dr Socratez Sofyan Yoman, MA
(Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)