TIMIKA, ODIYAIWUU.com – Bupati Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Eltinus Omaleng mengemukakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika berencana membangun stadion sepakbola bertaraf internasional berlokasi di wilayah Satuan Pemukiman atau SP-5, Timika.
Stadion tersebut rencananya akan dibangun sesuai standar Federasi Sepak Bola Internasional atau Federation of International Football Association (FIFA) dan akan mulai dikerjakan tahun 2022 mendatang. Anggaran pembangunan stadion sepakbola tersebut diambil dari 2,5 persen dividen saham PT Freeport Indonesia (PT FI).
“Dari 2,5 persen itu kami akan atur dalam lima tahun. Nanti tim teknis yang akan mengatur besarannya. Misalnya, tahun pertama, kedua atau ketiga dan seterusnya berapa anggaran yang diperlukan. Senin (2/8) lalu kami sudah bertemu dengan pihak Freeport Indonesia. Tim teknis sudah melakukan pemaparan secara detail mengenai rencana stadion ini,” ujar Bupati Eltinus Omaleng kepada Odiyaiwuu.com di Timika, kota Kabupaten Mimika, Jumat (6/8).
Menurut Omaleng, lokasi pembangunan stadion tersebut sudah tersedia dan tengah dilakukan penimbunan. Stadion yang memiliki sejumlah fasilitas pendukung dan ditargetkan dibangun selama dua tahun. “Total anggaran stadion sepakbola ini diperkirakan sebesar Rp 1,8 triliun. Stadion ini diperkirakan akan lebih megah dari stadiun Mandala di Jayapura,” kata Bupati Omaleng lebih jauh.
Bupati menambakan, dividen itu biasanya habis akhir tahun dan baru didapatkan lagi. Oleh karena itu, Pemkab Mimika akan mengambil terlebih dahulu dividen akhir tahun agar stadion ini segera dibangun. “Jadi untuk anggaran bukan kami pinjam ke mana-mana, tapi mencairkan anggaran sendiri atau hak dari kami,” katanya.
Pihaknya menambahkan, dalam pertemuan dengan perwakilan PT Freeport (2/8) hadir juga perwakilan Government Relation Freeport Indonesia. “Tujuan pertemuan itu, nantinya perwakilan Freeport Indonesia akan mendiskusikan dan membahas kembali di internal bersama pihak pimpinan perusahaan.
Okky Okyana, perwakilan Government Relation Freeport Indonesia mengatakan, dalam pertemuan itu pihaknya hanya baru mendengarkan presentase rencana pembangunan stadion sepakbola bertaraf internasional dan sesuai standar FIFA. “Ini baru pertemuan pertama. Hasil dari pertemuan ini akan kami sampaikan kepada pimpinan perusahaan untuk ditindaklanjuti,” kata Okky kepada Odiyaiwuu.com di Timika, Jumat (6/8).
Ketua Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro (Lemasko) Gregorius Okoare malah menentang rencana Pemkab Mimika membangun stadion bertaraf internasional tersebut. Okoare menilai rencana itu tidak bermanfaat.
“Saya berpikir jauh lebih baik Pemkab Mimika membangun masyarakat di pesisir yang hingga saat ini belum diperhatikan serius. Bila Mimika sudah menjadi provinsi sendiri tak masalah dan bisa dipahami. Namun, saat ini masih belum urgen membangun stadion itu. Mestinya Pemkab Mimika fokus memperhatikan masyarakat dan infrastruktur terlebih dahulu,” kata Gregorius Okoare kepada Odiyaiwuu.com di Timika, Jumat (6/8).
Pihaknya mengingatkan DPRD Mimika tidak serta merta mengesahkan usulan pembangunan stadion yang menelan anggaran sebanyak itu. Pemkab perlu didorong DPRD agar lebih fokus memperhatikan kebutuhan yang lebih urgen untuk memajukan daerah. Warga masyarakat lebih mengutamakan kesejahteraan dibandingkan membangun fasilitas mewah daerah yang belum begitu mendesak.
“Saya meminta pemerintah pusat ikut mempertimbangkan rencana Pemkab Mimika membangun stadion bertaraf internasional yang menelan anggaran triliun rupiah. Jangan sampai hanya ini ajang proyek bagi oknum-oknum tertentu. Padahal, di Mimika masih banyak hal yang perlu dibenahi pemerintah daerah,” tegas Okoare. (Herman Dessa/Odiyaiwuu.com)