JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Komisi Kerasulan Awam (Kerawam) Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Jumat (16/12) malam menggelar sebuah forum diskusi penting dalam rangka menggalang sekaligus memaksimalkan potensi umat untuk terlibat, merasul di berbagai bidang kehidupan seperti politik, sosial keagamaan, kemasyarakatan, aneka bidang kerasulan awam lainnya.
Diskusi yang berlangsung di Gedung KWI, kawasan Cikini, Jakarta Pusat, dihadiri pimpinan ormas Katolik, di antaranya Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Tri Natalia Urada, Ketua Pengurus Pusat (PP) Pemuda Katolik Stevanus Asat Gusma, dua tokoh Forum Komunikasi Alumni (Forkoma) PMKRI Jacobus Jagong dan Daniel Masiku, pengurus Komisi Kerawam KWI Leonardo J Renyut dan Mulyawan Margadana serta beberapa tokoh lainnya seperti tokoh Katolik Prof Dr Adrianus Meliala.
Jacobus Jagong dari Forkoma PMKRI dalam forum diskusi tersebut mengemukakan, seyogianya Komisi Kerawam KWI memainkan peran koordinatif yang lebih nyata dalam menggalang potensi umat yang merasul di berbagai bidang kehidupan seperti politik, sosial, kemasyarakatan, dan bidang-bidang pelayanan lainnya demi kemaslahatan umat, bangsa, dan negara.
“Saya berpandangan, Komisi Kerawam KWI dapat berperan sebagai semacam ‘tukang jahit’ atas potensi awam yang belum terkoordinasi maksimal selama ini. Namun, hal lain yang tak kalah penting ialah kaum awam di level apapun ia merasul juga bisa saling melengkapi. Hal ini sekaligus menjadi modal untuk saling menguatkan bergerak melayani gereja dan bangsa,” kata Jak Jagong kepada Odiyaiwuu.com di Jakarta, Sabtu (17/12).
Sedangkan tokoh Forkoma PMKRI lainnya, Daniel Tonapa Masiku juga menggarisbawahi pentingnya mencari seorang tokoh awam yang dapat dijadikan semacam patron, figur contoh atas keteladanan kerasulan yang ditekuninya.
“Indonesia perlu memiliki seorang tokoh awam untuk dijadikan teladan, semacam patron, contoh. Saatnya, kita memiliki tokoh awam seperti itu,” kata Daniel Masiku, yang juga seorang pengacara nasional dalam forum berlangsung hingga larut malam itu. Forum akan dilanjutkan dengan perayaan Natal bersama yang sedianya akan digelar Januari 2023.
Sekadar diketahui, istilah awam juga dikenal dengan term laikos berasal dari kata bahasa Yunani. Laikos berarti bukan ahli. Dalam kaitannya dengan kebudayaan Yahudi, kaum awam adalah umat yang bukan golongan imam atau ahli taurat.
Jadi istilah “bukan ahli” yang dimaksud dalam hal ini adalah orang-orang yang tidak belajar secara khusus dalam hal Kitab Suci dan teologi, sehingga mereka tidak bisa dikatakan sebagai ahli.
Dalam Gereja Katolik, secara spesifik, kaum awam adalah setiap orang yang tidak menerima tahbisan (Sakramen Imamat). Jadi kaum awam tidak termasuk dalam kelompok hierarki.
Meski demikian, sesuai dengan kemampuannya, kaum awam tetap ikut melaksanakan tugas perutusan segenap kaum kristiani demi gereja dan dunia (pro ecclesia et patria). (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)