Fientje M Suebu: Perempuan Pertama dari Papua yang Jadi Duta Besar Era Presiden Jokowi - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan
Sosok  

Fientje M Suebu: Perempuan Pertama dari Papua yang Jadi Duta Besar Era Presiden Jokowi

Fientje Maritje Suebu, Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Selandia Baru merangkap Samoa, Kerajaan Tonga, Kepulauan Cook, dan Niue berkedudukan di Wellington. Sumber foto: Facebook: Fientje M Suebu

Loading

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Fientje Maritje Suebu sebagai Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Selandia Baru merangkap Samoa, Kerajaan Tonga, Kepulauan Cook, dan Niue berkedudukan di Wellington. Prosesi pelantikan berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/1).

SELAIN Fientje Suebu, ada dua Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh lainnya yang dilantik Presiden Jokowi. Mereka adalah Sunarko yang dilantik sebagai Duta Besar Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Sudan yang berkedudukan di Khartoum.

Kemudian, Letjen (Purn) Agus Widjojo yang didapuk sebagai Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Filipina merangkap Republik Kepulauan Marshall dan Republik Palau, berkedudukan di Manila.

Ketiga dubes LBBP RI tersebut diangkat berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 4/P tahun 2022 tentang Pengangkatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia. Usai pembacaan Surat Keputusan Presiden, Presiden Jokowi kemudian mengambil sumpah ketiga dubes itu.

“Saya bersumpah/berjanji bahwa saya untuk diangkat menjadi duta besar luar biasa dan berkuasa penuh akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara,” ujar Presiden Jokowi saat mendiktekan penggalan sumpah jabatan kepada para duta besar.

Presiden Jokowi tentu memandang serius orang-orang hebat dan sungguh bersedia bekerja mengemban tugas maha berat bagi bangsa dan negara, termasuk orang-orang yang akan ditempatkan sebagai duta besar maupun diplomat selaku wakil pemerintah guna mengemban tugas-tugas kenegaraan di negara-negara sahabat yang memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia.

Orang-orang yang dipercaya Presiden Jokowi untuk mengemban tugas sebagai duta besar atau perwakilan pemerintah Indonesia di luar itu tak hanya dari kalangan perguruan tinggi, profesional, politisi, ahli hingga birokrat yang lama mengabdi di kementrian maupun lembaga.

Mereka adalah orang-orang mumpuni di bidangnya juga melewati serangkaian seleksi, termasuk mengikuti uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di hadapan para anggota Komisi Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

“Hari (Rabu, 12/1) ini, Presiden Joko Widodo resmi melantik duta besar perempuan pertama asal Papua, yaitu Fientje Maritje Suebu. Ibu Fientje adalah perempuan kelahiran Sentani yang menempuh pendidikan di Sekolah Dinas Luar Negeri. Usai lulus, ia berkiprah di Kementerian Luar Negeri selama 31 tahun. Dia pernah menjabat Wakil Kepala Perwakilan di Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk India. Pada Juli 2021, DPR menyatakan Fientje lolos uji kelayakan dan kepatutan sebagai duta besar,” tulis akun resmi Kantor Staf Presiden Republik Indonesia yang dikutip Odiyaiwuu.com di Jakarta, Jumat (14/1).

Pilihan Presiden Jokowi mengangkat Fientje Suebu, isteri Pendeta Philipus Sarwom, tak meleset. Selain jejak pengabdian Fientje di Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia terbilang panjang khususnya di bidang diplomasi, penunjukan itu juga terbilang strategis.

Sebagai duta besar, Fientje Suebu diharapkan mengemban misi negara maha berat di tengah gempuran coronavirus diseas (Covid-19) yang mengglobal. Selain itu tentu melihat pengalaman Fientje sebelumnya sebagai Wakil Kepala Perwakilan di Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk India yang diembannya sejak Februari 2018.

Melayani bangsa

Penunjukan Fientje Suebu sebagai Duta Besar LBBP Republik Indonesia untuk Selandia Baru tentu tak sekadar menjadi kehormatan bagi keluarga besar perempuan pertama asal Papua yang didapuk jadi duta besar era Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Penunjukan itu juga sebagai bukti pengakuan bahwa anak bangsa dari Papua, provinsi paling timur Indonesia itu juga memiliki kesempatan yang sama mengabdi bagi bangsa dan negara di manapun mereka diberi kepercayaan.

“Bangga dipercayakan dengan posisi ini dan ini merupakan kehormatan bagi saya dan keluarga untuk bisa melayani bangsa,” ujar Fientje, dubes kelahiran Sentani mengutip peranperempuan.id.

Bahkan anak perempuan satu-satunya dari antara lima putra seorang kepala suku di Papua itu mengaku tak menyangka akan menjadi seorang diplomat. Namun dewi fortuna memihak Fientje setelah lulus sekolah dinas, ia direkrut oleh Departemen Luar Negeri alu berpindah tugas di Jakarta.

Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Setda Papua Debora Salossa juga bangga atas keputusan Presiden Jokowi mengangkat dan melantik Fientje Suebu sebagai duta besar. Pilihan itu tentu bertolak dari pengalaman panjang Fientje Suebu sehingga ia layak menjadi duta besar. “Dengan dilantiknya perempuan Papua menjadi duta besar, harapannya, ke depan jika masih ada sosok lainnya, jangan terlalu lama untuk dipromosikan,” kata Debora Salossa mengutip elshinta.com, Rabu (12/1).

Menurut Debora, kini semakin banyak perempuan Papua yang berpotensi sehingga pemerintah juga harus lebih menaruh perhatian. Bagi orang Papua yang sudah dipercaya dengan hal-hal maupun tugas-tugas dan lain sebagainya, ujarnya, diharapkan dapat menjadi teladan serta contoh baik.

Pengangkatan Fientje Suebu sebagai dubes diharapkan memotivasi perempuan Papua lainnya untuk bangkit, maju dan berkembang. “Perempuan Papua harus bisa berdiri sejajar dengan yang lain untuk membuktikan bahwa orang di Bumi Cenderawasih mampu karena torang bisa!,” lanjut Debora.

Fientje Suebu menggantikan Tantowi Yahya, yang menjabat Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Selandia Baru merangkap Samoa, Kerajaan Tonga, Kepulauan Cook, dan Niue sejak 2017. Meski lama mengabdi sebagai diplomat, diakuinya bukan perkara mudah.

Posisi sebagai dubes tentu mengharuskannya melakukan berbagai pertemuan terkait kepentingan Indonesia dengan negara bersangkutan atau kegiatan-kegiatan diplomatik lainnya yang ditugaskan Presiden. Salah satu tantangan yang ia kemukakan ialah beradaptasi dengan sistem pendidikan di negara lain.

Meski demikian, ia tetap mendapat dukungan dari sang suami, Philpus Sarwom serta anak-anak. Fientje membulatkan tekad dan keinginan besar untuk menunjukkan kepada publik bahwa warga Papua juga bisa berdaya. Fientje yakin perempuan Papua mampu menjadi agen perubahan di bidangnya masing-masing. Selamat bertugas, Ibu Dubes. Terima kasih. Wa wa wa……. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :