JAKARTA ODIYAIWUU.com — Mantan Gubernur Papua Lukas Enembe dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta, Jumat (6/10). Enembe dilarikan ke rumah sakit karena mengeluh pusing dan nyeri di kepala setelah jatuh di kamar mandi Rumah Tahanan (Rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat sedang buang air.
Kuasa hukum Enembe, Petrus Bala Pattyona mengatakan, ia mendapat kabar dari pegawai rutan KPK, Enembe dirujuk ke rumah sakit setelah terjatuh di kamar mandi dan mengalami benjolan di kepala.
“Saat saya datang mau nengunjungi bersama rekan tim yang lain, Antonius Eko Nugroho, mobil ambulans sudah ada di depan pintu gerbang rutan dan siap membawa Pak Lukas ke rumah sakit. Tidak lama keluar, Pak Lukas dalam kondisi duduk di kursi roda dan siap dibawa ke rumah sakit,” ujar Bala Pattyona kepada Odiyaiwuu.com di Jakarta, Jumat (6/10).
Menurut Pattyona, Enembe dilarikan ke rumah sakit dan disusul dengan kuasa hukum lainnya, Antonius Eko Nugroho. Pattyona menambahkan, sudah sejak hari Selasa lalu, Enembe mengeluh sakit kepala dan pusing-pusing.
“Saat saya lakukan kunjungan ke rutan KPK pada Selasa kemarin dengan Antonius Eko Nugroho, Pak Lukas sudah mengeluhkan pusing-pusing,” ujar Pattyona lebih lanjut.
Pattyona menjelaskan, setiap Selasa merupakan waktu kuasa hukum mengunjungi Enembe. “Saya bersama Antonius Eko Nugroho, setelah masuk, menunggu sebentar di ruang kunjungan,” kata Pattyona.
Setelah menunggu waktu tidak lama, ujar Pattyona, Enembe keluarg dari dalam sel diantar petugas tahanan. Belum sempat duduk di ruang kunjungan, kata Pattyona, Enembe menghentikan langkahnya dan langsung menunjuk ke arah kepala.
Ditanya Petrus, apakah Enembe menderita pusing. “Bapak Lukas hanya menganggukkan kepala dan lalu kembali ke sel tahanan. Tak lama berada di dalam sel, Pak Lukas kemudian keluar sel dan kembali ke ruang kunjungan dengan jalan tertatih-tatih. Setelah duduk, Pak Lukas mengatakan dengan perlahan, sudah sejak semalam menderita pusing,” ujar Pattyona.
Saat Rabu pagi, saat Petrus dan Antonius kembali mengunjungi Enembe, ia kembali mengeluh sakit kepala. Dalam kunjungan keluarga ke rutan Kamis pagi, keluarga juga diberitahu Enembe bahwa dirinya menderita pusing-pusing. “Dan keluarga juga melihat kedua kaki Pak Lukas kembali bengkak,” kata Pattyona.
Dari informasi sesama tahanan, sudah sejak Senin malam, Enembe tidak bisa tidur di malam hari. “Sesama tahanan melihat Pak Lukas tidak tidur di waktu malam,” ujar Pattyona.
Pada Jumat (6/10) siang, setelah masuk ke RSPAD, Enembe segera dirawat oleh dokter ahli syaraf, dr Tannov dan hingga kini masih terus diobservasi perkembangan kesehatannya terutama benjolan di kepala paska jatuh di rumah sakit.
Saat di RSPAD, Enembe ditemani sejumlah pengacara dan keluarga. Pada Senin (9/10), Enembe akan menjalani sidang vonis di Pengadilan Tipikor Jakarta. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)