Ketua PGRI Dogiyai Yustinus Agapa: Pemkab Serius Perhatikan Mutu Guru - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Ketua PGRI Dogiyai Yustinus Agapa: Pemkab Serius Perhatikan Mutu Guru

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Yustinus Agapa. Foto: Emanuel You/Odiyaiwuu.com

Loading

MOWANEMANI, ODIYAIWUU.com – Pemerintah Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua di bawah kepemimpinan Bupati Yakobus Dumupa dan wakilnya, Oskar Makai bekerja keras mewujudkan komitmennya memperhatikan mutu para tenaga pendidik di wilayah Kabupaten Dogiyai.

Pemkab Dogiyai juga dinilai konsisten mengembangkan dan memberdayakan sumber daya tenaga pengajar (guru) sejak dipercaya memimpin kabupaten di wilayah adat Meepago. Hal ini terlihat melalui jalinan kerjasama dengan perguruan tinggi sehingga para guru melanjutkan studi ke jenjang strata satu (S-1) dan sudah memasuki tiga angkatan lulusan S-1 bidang pendidikan.

“Pada Selasa (27/7) lalu sebanyak 69 guru mengikuti perkuliahan dan sudah diwisuda secara virtual pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Manado,” ujar Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Dogiyai, Yustinus Agapa, kepada Odiyaiwuu.com di sela-sela acara Wisuda Magister Ilmu Pemerintahan STPMD “APMD” Yogyakarta Kelas Khusus Dogiyai di Nabire, kota Kabupaten Nabire, Papua, Sabtu (14/8).

Wisuda itu merupakan angkatan ketiga sejak kerjasama antara Pemkab Dogiyai dengan Universitas Negeri Manado (Unima). Upaya Pemkab Dogiyai meningkatkan mutu guru melalui peningkatkan kualifikasi pendidikan formal, kata Agapa, merupakan komitmen nyata meningkatkan sumber daya guru secara bertahap agar lebih berkualitas lagi dalam mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik.

Menurut Agapa, pihaknya merasa bahagia karena sejak 2019 Pemkab Dogiyai dan pihak Unima Manado telah menandatangani nota kesepahaman kerja sama atau Memorandum of Agreement (MoA) dengan menyediakan kelas khusus bagi guru-guru sehingga mengikuti kuliah pada FKIP Unima di Dogiyai.

“Pembukaan kuliah Unima Kelas Dogiyai memudahkan para guru mengikuti kuliah di sela-sela menunaikan tugas dan kewajiban mengajar anak-anak di sekolah. Rekan-rekan guru memandang langkah ini memudahkan mereka sekaligus mengantisipasi rencana kebijakan pemerintah tahun 2022 atau 2023 yang akan mewajibkan seluruh guru di Indonesia harus memiliki kualifikasi pendidikan S-1,” katanya.

Agapa mengharapkan agar kerja sama Pemkab Dogiyai dengan kampus-kampus lain agar jumlah guru melanjutkan studi S-1 ditingkatkan kuotanya. Hal ini penting mengingat banyak guru masih lulusan sekolah pendidikan guru (SPG), diploma 1, 2 dan 3.

“Saya mengusulkan agar tahun 2022 Pemkab Dogiyai menambah kuota agar para guru kuliah ke jenang S-1. Saat ini masih banyak guru belum mengantongi ijazah S-1. Untuk mengantisipasi pemberlakukan ketentuan kualifikasi guru S-1 untuk mengajar, saya usulkan tahun 2022 ditambah kuota,” katanya.

Bernadus Iyai, S.Pd, guru yang baru selesai diwisuda S-1 dari FKIP Unima mengaku pihaknya bangga dengan kebijakan Pemkab Dogiyai merintis kerja sama dengan sejumlah kampus agar setiap ASN guru dapat melanjutkan studi ke jenjang S-1 bahkan S-2.

“Bupat Dogiyai Pak Yakobus Dumupa dan wakilnya, Pak Oskar Makai memiliki visi yang sama tentang arti pendidikan bagi para guru dan murid di Dogiyai. Semoga komitmen ini tersus berlanjut di masa akan datang. Kita tahu, pendidikan adalah investasi strategis bagi kemajuan daerah seperti Dogiyai atau Papua umumnya. Sungguh niat Pak Bupati dan Wakil Bupati sangat mulia,” ujar Bernadus kepada Odiyaiwuu.com di Nabire, Sabtu (14/8). (Emanuel You/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :