JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Bupati Dogiyai Yudas Tebai, S.Pd. M.Si mengatakan, Kabupaten Dogiyai merupakan honai atau rumah besar yang harus dibangun bersama masyarakat dan seluruh elemen atau stakeholder agar honai itu maju dan masyarakat semakin sejahtera sebagaimana spirit atau semangat orangtua dan para pemimpin peletak daerah sebelumnya.
Menurut Bupati Yudas Tebai, era kepemimpinan Dogiyai tahun 2025-2030 bersama Wakil Bupati Yuliten Anouw, SE, kemajuan daerah ditentukan sejauh tingkat partisipasi masyarakat bersama pemerintah. Masyarakat dan semua pihak harus berada dalam satu semangat kolaboratif bersama pemerintah memajukan daerah agar masyarakat semakin sejahtera.
“Sebagai honai atau rumah besar Kabupaten Dogiyai tentu tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab saya bersama Pak Wakil Bupati beserta jajaran pemerintah. Masyarakat dan stakeholder juga memiliki tanggung jawab besar memajukan daerah ini dengan kemampuan sumber daya manusia dan sumber anggaran yang dimiliki daerah,” ujar Bupati Yudas Tebai kepada Odiyaiwuu.com di Jakarta, Sabtu (1/3).
Menurut Yudas, sejumlah sektor yang akan menjadi sentra perhatian adalah pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat serta sarana penunjangnya.
Dalam visi dan misinya bersama Wakil Bupati Yuliten Anouw: Mewujudkan Masyarakat Dogiyai yang Cerdas, Kuad, dan Maju Bersama keduanya bercita-cita menjadikan Dogiyai cerdas dan maju bersama sebagai honai besar yang tidak hanya dibangun satu atau dua orang tetapi dibangun bersama stakeholder.
“Di bidang pendidikan, saya bersama Pak Wakil Bupati akan mendorong sekolah unggulan, perhatian pada asrama mahasiswa dan pelajar serta kesejahteraan guru. Termasuk bagaimana upaya pemerataan tenaga pengajar dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas tenaga pengajar,” ujar Yudas, mantan guru SMA Negeri 1 Mulia, Puncak Jaya, Papua Tengah.
Begitu pula sektor-sektor pembangunan lainnya. Semua itu, kata Yudas, akan dikerjakan dalam semangat kolaboratif melalui enam misi bupati dan wakil bupati. Pertama, meningkatkan akses dan kualitas pendidikan. Kedua, meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Ketiga, meningkatkan kehidupan masyarakat yang harmonis, rukun, aman dan demokratis. Keempat, meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah yang baik, efektif, efisien, proporsional, akuntabel dan transparan.
Kelima, meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berbasis pada sumber daya daerah, investasi, pariwisata dan daya saing daerah yang berwawasan lingkungan. Keenam, meningkatkan dan mengembangkan infrastruktur wilayah dan utilitas lainnya sesuai dengan tata ruang yang memiliki daya dukung lingkungan.
Menurut Yudas, salah satu komitmen bersama Wakil Bupati Yuliten Anouw, mendorong partisipasi masyarakat untuk ambil bagian dalam seluruh proses pembangunan daerah. Hal tersebut bertujuan agar masyarakat juga ikut bertanggung jawab bersama pemerintah dalam memajukan daerah agar semakin hari semakin maju. Sejauh ini, partisipasi masyarakat belum nampak sehingga hal tersebut juga menjadi komitmen bupati dan wakil bupati.
“Pengalaman kita sudah membuktikan sejauh ini masyarakat belum maksimal dilibatkan dalam pawai pembangunan. Era kepemimpinan kami, pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan partisipasi masyarakat kami akan berikan kesempatan kepada mereka. Artinya, kami akan melibatkan masyarakat sebagai bagian tanggung jawab besar memajukan honai besar bernama Dogiyai,” ujar Yudas.
Selain itu, Yudas menegaskan, era kepemimpinannya relasi masyarakat akan dibangun secara harmonis. Artinya, antara pemimpin dan masyarakat tak boleh ada jurang pemisah, gap yang jauh. Sejauh ini, masih ada gap antara pejabat sebagai pelayan masyarakat dengan masyarakat sendiri sebagai muara pelayanan publik. Di sana kualitas komunikasi yang harmonis antara pemimpin dan masyarakat mesti sungguh terjalin demi menjembatani kedua belah pihak.
“Jabatan di manapun itu hal biasa. Jabatan itu ada limitnya. Dia akan datang dan pergi sesuai durasinya. Gengsi sebagai pemimpin harus dikesampingkan terlebih dahulu di saat mandat formal di genggaman kita sebagai pemimpin. Kalau pemimpin mau daerah maju maka harus maju bersama mereka. Tak ada pilihan lain,” kata Yudas, Magister Ilmu Pemerintahan (M.Si) jebolan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Bandung. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)