NABIRE, ODIYAIWUU.com — Nama Norbertus Mote, SE M.Si diusulkan kepada Penjabat Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk untuk dipertimbangkan masuk sebagai salah satu pejabat pimpinan tinggi pratama di Provinsi Papua Tengah.
Usul tersebut beralasan mengingat Mote adalah aparatur sipil negara (ASN) dan tokoh muda Meepago yang punya peran penting dalam perjuangan Papua Tengah menjadi daerah otonom baru (DOB) provinsi.
“Saya usulkan kepada Penjabat Gubernur Papua Tengah, Ibu Ribka Haluk mempertimbangkan Norbertus Mote menjadi salah seorang pejabat pimpinan tinggi pratama di Provinsi Papua Tengah,” ujar Emanuel, warga Nabire kepada Odiyaiwuu.com di Nabire, Papua Tengah, Selasa (13.12).
Menurut Emanuel, kurun waktu 22 tahun, Papua Tengah diperjuangkan menjadi daerah otonom baru (DOB) provinsi. Dalam perjalanannya tak luput dari pro dan kontra. Masing-masing pihak bertahan dengan pandangan, argumentasi dan prinsip bahkan saling bully hingga kekerasan verbal. Namun, semua itu memiliki niat yang sama, demi tanah Papua umumnya dan khususnya Papua Tengah yang lebih baik di masa akan datang.
DPR RI akhirnya mengetok palu mengesahkan Papua Tengah menjadi daerah otonom baru di Papua. Namun, entah mengapa, sejak Papua Tengah resmi dipimpin Penjabat Gubernur Ribka Haluk, nama Norbertus Mote perlahan-lahan menghilang dalam jajaran pejabat pimpinan tinggi pratama di Provinsi Papua Tengah. Entah karena apa tak jelas, namun kenyataannya demikian.
“Sejak 22 tahun perjuangan Papua Tengah menjadi daerah otonom baru, pro-kontra pemekaran bermunculan. Namun Pak Nobertus Mote tetap tegar menghadapi dan menerima perbedaan itu dengan hati dingin. Beliau memahami pro-kontra asupan, vitamin sehingga sama sekali tidak menyurutkan kegigihanya untuk menghadirkan provinsi ini,” lanjut Emanuel
Kendati demikian, usai DPR RI mengetok palu RUU Provinsi Papua Tengah menjadi Undang-undang nama Norbertus Mote perlahan-lahan semakin terpinggir. Entah karena apa tak jelas, namun kenyataannya demikian.
Alasan pengajuan nama Norbetus Mote menjadi pimpinan tinggi pratama di Provinsi Papua Tengah beralasan. Norbetus merupakan ASN dengan golongan dan kepangkatan mumpuni. Ia juga meniti karier nyaris sejak kepemimpinan Bupati Anselmus Petrus (AP) You, Isaias Douw hingga Mesak Magai.
“Dua kali Penjabat Gubernur Ibu Ribka Haluk menyerahkan SK Pelaksana Tugas baik eselon IIa dan IIb di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua Tengah, nama Norbertus absen dari daftar. Padahal, Norbertus adalah seorang ASN di Pemkab Nabire yang terakhir menduduki jabatan Kepala Dinas Pemberdayaan Pemerintahan dan Masyarakat Kampung Nabire,” kata Emanuel. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)