Setiba di Nabire Usai Dilantik Presiden, Gubernur Papua Tengah dan Wakil Gubernur ‘Dikasi Makan’ Tisu

Setiba di Nabire Usai Dilantik Presiden, Gubernur Papua Tengah dan Wakil Gubernur ‘Dikasi Makan’ Tisu

Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua Tengah 2025-2030 Meki Fritz Nawipa, SH (kiri) dan Deinas Geley, S.Sos, M.Si (kanan) saat menikmati santap siang di rumah dinas di Nabire tanpa piring, sendok, dan gelas yang disiapkan Pemerintah Provinsi Papua Tengah. Sumber foto: screenshot video

Loading

NABIRE, ODIYAIWUU.com — Sebuah video beredar luas dan menjadi viral di berbagai jejaring sosial terutama WhatsApp di tengah masyarakat tanah Papua. Video berdurasi singkat yang beredar memperlihatkan Gubernur Papua Tengah Meki Fritz Nawipa, SH dan Wakil Gubernur Deinas Geley, S.Sos, M.Si bersama dua orang sedang menikmati santap siang di rumah dinas dengan peralatan seadanya. 

Dalam video yang direkam salah seorang yang ikut santap bersama tersebut dan diperoleh Odiyaiwuu.com di Jakarta, Rabu (6/3), Meki Nawipa dan Deinas Geley terlihat sedang menyantap makanan dari wadah plastik tanpa menggunakan piring, bahkan hanya menggunakan tisu sebagai alas makan.

“Selamat makan Bapa Gub dan Bapa Wakil Gubernur Papua Tengah. Kelihatan sangat prihatin dengan situasi seperti ini. Sebagai pejabat tertinggi di Provinsi Papua Tengah ini, saya minta tanggapan dari Bapa Wakil Gubernur seperti apa situasi seperti saat ini,” ujar orang yang merekam suasana makan siang kedua pemimpin Papua Tengah itu. 

Wakil Gubernur Deinas Geley mengatakan, pertama ia berterima kasih kepada Tuhan yang luar biasa membawa keduanya pada kemenangan Pilkada. Deinas juga menyampaikan terima kasih kepada rakyat Papua Tengah di delapan kabupaten yang sudah memilih dan mengantar keduanya menang Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah.

“Cuma di tempat ini (rumah tempat santap bersama) agak kecewa sedikit. Kecewa tapi bagaimana ya? Artinya, kami ada masuk di tempat ini  mau makan. Tapi, tidak ada piring, tidak ada sendok. Ini buktinya. Ini ada daging, ada keladi,” ujar Deinas. “Ada tisu. Makan tisu,” kata Gubernur Meki Nawipa menimpali.

Deinas menambahkan, ia menggunakan penutup plastik (berisi keladi) yang satu (pengganti piring). Sedangkan penutup plastik yang lain digunakan Gubernur Nawipa. Pihaknya mengaku, sangat menyayangkan situasi itu sehingga mengingatkan Damanik (Penjabat Gubernur Papua Tengah) yang tak menyiapkan piring dan senduk untuk kedua pemimpin rakyat Papua Tengah itu.

“Piring harga berapa. Sendok harga berapa, gelas harga berapa untuk disiapkan di sini agar kita bisa pake untuk makan minum. Tapi, satu pun tidak ada. Di negara Republik Indonesia, ini baru pertama kali terjadi di Papua Tengah. Kenangan ini kami berlima ini tak akan pernah lupa selamanya. Terima kasih, Pa Manik, saudaraku yang luar biasa. Ko buat kami seperti ini,” kata Deinas.

Gubernur Meki Nawipa saat diminta tanggapan orang yang merekam mengatakan, tak ada tanggapan. Gubernur yang juga pilot senior tanah Papua itu spontan nyeletuk, “Tidak ada tanggapan. Makan saja,” ujar Meki sambil menikmati keladi di tangannya. 

Presiden Republik Indonesia H. Prabowo Subianto, Kamis (20/2) sekitar pukul 09.30 WIB melantik secara resmi Meki Nawipa dan Deinas Geley bersama 961 kepala daerah, baik Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota seluruh Indonesia hasil Pilkada 2024 di Istana Merdeka, Jalan Veteran, Gambir, Jakarta Pusat. 

Presiden dalam amanatnya usai melantik secara serentak para kepala daerah mengingatkan, atas nama negara dan bangsa Indonesia bahwa para kepala daerah yang dipilih adalah pelayan dan abdi rakyat. Karena itu, para kepala daerah harus membela kepentingan rakyat. 

“Atas nama negara dan bangsa Indonesia, bahwa saudara dipilih (maka) saudara adalah pelayan rakyat, saudara adalah abdi rakyat. Saudara harus membela kepentingan rakyat, berjuang untuk perbaikan hidup mereka. Itu adalah tugas kita,” ujar Presiden melalui laman YouTube Sekretariat Presiden yang disiarkan langsung dari Istana Merdeka dan dikutip Odiyaiwuu.com di Jakarta, Kamis (20/2).

Menurut Kepala Negara, meski para kepala daerah yang dilantik berasal dari partai politik, agama, suku yang berbeda-beda tetapi semua lahir dari keluarga besar nusantara, keluarga besar Republik Indonesia, keluarga besar Merah Putih, keluarga besar Bhinneka Tunggal Ika. Kita berbeda-beda tetapi kita satu. 

“Saudara-saudara sekalian, saya tidak akan berlama-lama karena kita akan jumpa dalam retret yang akan diselenggarakan oleh Menteri Dalam Negeri di Magelang. Saya akan jumpa saudara di situ dan mudah-mudahan saudara akan kuat. Yang ragu-ragu boleh mundur,” kata Presiden disambut aplaus para kepala daerah dan tamu undangan.

Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa sebelumnya menegaskan, ia berkomitmen bersama Deinas Geley tak menyentuh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Papua Tengah untuk kegiatan pelantikan dan acara seremonial yang dijadwalkan berlangsung Kamis (20/2).

“Sebagai provinsi baru, Papua Tengah memerlukan energi dan dana yang besar untuk membangun fondasi awal pembangunan diberbagai sektor, terutama pendidikan dan kesehatan,” ujar Yoti Gire, Ketua Tim Pemenangan Meki-Deinas meneruskan pesan Meki yang diperoleh Odiyaiwuu.com dari Nabire, Papua Tengah, Senin (10/2).

Menurut Yoti, Meki menegaskan tidak akan menyentuh atau menggunakan APBD atau uang rakyat sekadar untuk kegiatan pelantikan dan acara-acara seremonial lainnya.

Sebagai pemenang pada Pilkada 2024, kata Yoti, Meki-Deinas mengatakan, uang rakyat harus digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat dan berguna bagi kepentingan masyarakat.

“Setiap rupiah uang rakyat harus digunakan untuk tujuan yang jelas, yaitu membangun rakyat Papua Tengah. Ini semua tentang efisiensi dan efektivitas,” ujar Yoti mengutip Meki, gubernur berusia muda dan seorang pilot senior tanah Papua.

Yoti mengatakan, saat ini masyarakat Papua Tengah membutuhkan dana yang besar untuk membiayai berbagai sektor penting seperti pendidikan dan kesehatan. 

Oleh karena itu, Meki-Deinas berkomitmen tidak menyentuh alias tidak menggunakan anggaran masyarakat atau APBD sekadar untuk acara-acara seremonial yang dianggap tidak terlalu penting bagi kepentingan rakyat. 

“Pak Gubernur Papua Tengah sudah menyampaikan tidak akan menggunakan uang pemda atau uang rakyat untuk acara-acara seperti pelantikan atau pesta rakyat. Prioritaskan kami adalah membangun Papua Tengah dari hal-hal yang mendasar,” ujar Yoti.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Tengah, Kamis (6/2) menggelar Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 di Hotel Grand Place, Kemayoran, Jakarta.

“Menetapkan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua Tengah Nomor urut 3 Meki Nawipa dan Deinas Geley dengan perolehan suara sebanyak 502.624 suara atau 45, 48 persen dari total suara sah sebagai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Papua Tengah periode tahun 2024-2029,” kata Ketua KPU Papua Tengah Jennifer Darling Tabuni,di Jakarta, Kamis (6/2).

Menurut Jennifer, ada tiga dasar penetapan KPU Papua Tengah. Pertama, Berita Acara dan Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dari setiap kabupaten dalam Pemilihan Gubernur Papua Tengah 2024. Kedua, Keputusan KPU Papua Tengah Nomor 461 Tahun 2024 tentang Hasil Pilkada Papua Tengah. 

Ketiga, Putusan Mahkamah Konstitusi terkait Perselisihan Hasil Pemilihan (PHP), yaitu Putusan MK Nomor 295/PHPU.Gub-XXII/2025 (permohonan tidak diterima), Putusan MK Nomor 308/PHPU.Gub-XXII/2025 (permohonan tidak diterima), dan Putusan MK Nomor 309/PHPU.Gub-XXII/2025 (permohonan tidak diterima).

Sementara itu, Yoti yang menghadiri kegiatan itu, menyampaikan selamat kepada pasangan Nawipa-Geley. Yoti juga berterima kasih kepada seluruh kandidat yang berkontestasi di Pilkada Papua Tengah, KPU dan Bawaslu, aparat TNI-Polri, dan seluruh pihak terkait lainnya karena pilkada berjalan damai. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :